Aren (Arenga pinnata) merupakan tanaman yang
sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia dengan produk utama
berupa gula merah. Aren memiliki berbagai nama seperti nau, hanau, peluluk,
biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan (Semenanjung
Malaya); kawung, taren (Sd.); akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di
Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara), dan lain-lain.Pemasok
gula aren di Jepang saat ini masih didominasi Thailand yang menguasai pasar
49%, Australia 39%, dan Afrika Selatan 12%. Dengan adanya tersedia inovasi teknologi untuk
mengembangkan tanaman aren sebagai penghasil bioetanol meliputi: sumber benih,
budidaya, penyadapan nira dan pengolahan nira menjadi bioetanol. Potensi
tanaman aren untuk dijadikan etanol saat ini sudah cukup besar, dapat mencapai
1,43 juta KL bioetanol per tahun.
Aren memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena
hampir semua bagiannya dapat memberikan keuntungan finansial. Buahnya dapat
dibuat kolang-kaling yang digemari oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Daunnya
dapat digunakan sebagai bahan kerajinan tangan dan bisa juga sebagai atap,
sedangkan akarnya dapat dijadikan bahan obat-obatan. Dari batangnya dapat
diperoleh ijuk dan lidi yang memiliki nilai ekonomis. Proses produksi gula aren di
tingkat petani dilakukan dengan peralatan yang sangat sederhana, yaitu
menggunakan kuali, pengaduk dan tungku kayu bakar. Gula aren cetak dari hasil
produksi para pengrajin (petani) biasanya langsung dijual ke pasar atau
pengumpul yang datang pada hari-hari tertentu. Selain daya tahan yang pendek,
gula aren cetak memiliki kelemahan, yaitu tingkat harga yang sangat fluktuatif.
Aren merupakan tanaman yang sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia
dengan produk utama berupa gula merah. Gula aren yang kaya nutrisi sejak lama
bermanfaat untuk membuat aneka herbal guna mengobati berbagai penyakit. Jika
dikombinasikan dengan jahe, gula aren dapat mencegah mual, mengatasi
masalah pencernaan, melancarkan sirkulasi darah dan mengobati arthritis (radang
sendi). Bahwa gula dari aren berbeda dengan gula kelapa (sering disebut gula
jawa atau gula merah) dalam hal : Sumber niranya.Gula kelapa dibuat dari nira
pohon kelapa, sedangkan gula aren dibuat dari nira pohon aren. Komposisi
kimianya.Komposisi gula sederhana dan gula komplek antara gula aren dan gula
kelapa sangat berbeda. Juga kandungan zat gizi dan non gizinya sangat berbeda.
Gula aren dipakai sebagai bahan pembantu untuk menimbulkan warna, memperkuat
ketahanan warna dari pewarna alami. Warna cokelatnya ternyata adalah kandungan
serat makanan yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Bagus untuk mengobati
batuk demam;Terdapat senyawa – senyawa yang berfungsi menghambat penyerapan
kolesterol disaluran pencernaan. Baik untuk Terapi Asthma, Kurang darah/Anemia,
Lepra/kusta, & untuk mempercepat pertumbuhan Anak. Bagus utuk makanan awal
bagi orang yang terkena penyakit typhus. Sangat bagus bagi orang yang ingin
menurunkan BP, mengurangi panas Pankreas, menguatkan Jantung, membantu
pertumbuhan gigi kuat. (Berbagai sumber media terkait, data wikipedia, data
diolah F. Hero K Purba). Dengan melihat potensi nira aren dapat diolah menjadi
etanol, sumber energi yang bisa diperbarui. Selain menghasilkan gula dan
etanol, pohon aren juga bisa memproduksi lidi, ijuk, daun untuk atap rumah, dan
kayu dengan kualitas sangat baik. Dari aren juga bisa dihasilkan makanan enak,
yaitu kolang kaling. Aren mempunyai potensi yang luar biasa besarnya dari segi
ekonomi, pemerataan pendapatan, dan penanggulangan kemiskinan, serta
pelestarian lingkungan.
No comments:
Post a Comment