Permintaan didalam
negeri dan semakin beragamnya produk-produk olahan yang berbahan baku kacang tanah yang
dihasilkan oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang dan
industri besar. Pengembangan kacang tanah dibeberapa wilayah
Provinsi. Sentra kacang tanah adalah Provinsi Jawa
Tengah, Jawa Timur, Jawa barat, D.I.Yogyakarta, Nusa Tenggara barat, Sulawesi
Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera utara dan Sumatera
Barat. Peta industri kacang tanah terdapat di Provinsi Jateng, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan. Jika melihat data bahwa selama Januari-April 2012, realisasi impor
kacang tanah telah mencapai 50.378 ton. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri
mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706
ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton. Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah
cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas
permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu
tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800
mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. (Data Wikipedia, data media, data BPS,
data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang
merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18
gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang
justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara
menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan
mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL
kolesterol.
Budi daya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang
hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman
komersial dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan
lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan
penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Volume impor
kacang tanah mencapai 164.000 ton dengan nilai 2006 US$ 54 juta, tahun 2007 sebanyak
173.000 ton dengan nilai US$ 62 juta, tahun 2008 sebanyak 205.000 ton dengan
nilai US$ 99,6 juta.Sentra kacang tanah terpusat
di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh
Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap
provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal
pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton.
Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin
menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada
tahun 2007 Konsumsi kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada
tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan
kacang tanah sebanyak 1 juta ton. kacang tanah termasuk komoditas pangan yang
mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari kontribusi
komoditas ini terhadap pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan
penghasil utama kacang tanah di Jawa Timur mencapai 65%. Kacang tanah merupkan tanaman produksi pangan yang cukup
berarti bagi petani. Produk utamanya adalah biji kacang dengan kandungn protein
dan minyak yang cukup tinggi. Potensi dan pengembangan kacang tanah diharapkan
dapat dikembangkan agar tidak selalu ketergantungan akan impor.
No comments:
Post a Comment