Wilayah Eropa
sangat membutuhkan pasokan kakao yang sangat tinggi. Negara tujuan ekspor untuk
kakao (Theobroma Cacao L
) dan produk kakao ini terbesar untuk Uni Eropa adalah Jerman, Perancis,
Belgia, Italia, Austria dan Spanyol..Ekspor biji
kakao pada September 2012 mencapai 21.024,56 metrik ton (MT), naik 64%
dibandingkan Agustus 2012 sebesar 4.568,42 MT. Bila dibandingkan dengan periode
sama tahun lalu, ekspor biji kakao pada September 2012 naik 37%.Menurut Data
Kementerian Perdagangan menunjukkan, volume ekspor kakao olahan pada
Januari-Juli 2012 mencapai 121.000 ton, naik 37,5% bandingkan periode
sama 2011 sebesar 88.000 ton. Nilai ekspor kakao tahun 2010 tercatat US$ 1,6
miliar. produksi biji kakao Indonesia selama 2012 bisa mencapai sekitar 500.000
ton atau 50.000 ton lebih banyak dari tahun sebelumnya. Data International
Cacao and Coffee Organization / ICCO bahwa kebutuhan kakao dunia meningkat
sebesar 3,299 juta ton. Dan data pada saat ini produksi biji kakao hanya 3,288
juta ton. Di Indonesia kakao menjadi salah satu komoditi unggulan. Pada tahun
2006 produksi kakao Indonesia mencapai 435.000 ton, dan Indonesia termasuk
sebagai penghasil kakao terbesar ketiga setelah Pantai Gading, Ghana di Afrika
yang pangsa produksi sebesar 13,23% dari total kakao dunia. Berdasarkan
angka ini bisa ditingkatkan hingga mencapai 600.000 ton pada tahun 2011.
(Berdasarkan data media terkait, data diolah F. Hero K Purba).
Ekspor kakao berubah baik dalam tonase maupun negara tujuannya sejak
hilirisasi ditetapkan dengan pengenaan Bea Keluaran. Indonesia merupakan
produsen kakao kedua terbesar dunia, dengan menyumbang 18 % dari pasar global.
Untuk hilirisasi kakao sudah berjalan sejak 2009. Ekspor kakao untuk
produk downstream tiga yang merupakan produk akhir olahan kakao hanya US$ 74,9
juta pada 2009, namun pada 2011 sudah mencapai US$ 209,3 juta. Kenaikan
mencapai tiga kali lipat. Untuk produk downstream I atau produk intermediate kakao
dari nilai ekspornya US$ 250,4 juta pada 2009 naik menjadi US$ 518,9 juta pada
2011.
Industri dalam negeri dapat meningkatan jatah biji kakao. Tahun 2011,
industri pengolahan mendapat kuota sekitar 207.000 ton. Tahun depan, pasar
domestik diberi jatah untuk menyerap 250.000 ton biji kakao produksi nasional.
Namun, alokasi jatah bahan baku itu tidak setara dengan target produksi
industri pengolahan sebesar 400.000 ton pada 2012. khasiat
coklat dari chocolate shop untuk
kesehatan adalah sebagai antioksidan, antioksidan dalam coklat untuk chocolate souvenir diperoleh dari
biji kakao yang mengandung antioksidan flavonoid yang berguna untuk menahan
radikal bebas. Kandungan kakao (biji cokelat) lebih dari 70% juga
memiliki manfaat untuk kesehatan, karena cokelat kaya akan kandungan antioksidan
yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antiosidan, akan mampu untuk
menangkap radikal bebas dalam tubuh. Produksi kakao mempunyai arti yang
strategis dan penting karena pasar ekspor biji kakao Indonesia masih sangat
terbuka dan pasar domestik masih belum tergarap. Permasalahan utama yang
dihadapi perkebunan kakao dapat diatasi dengan penerapan fermentasi pada
pengolahan biji pasca panen dan pengembangan produk hilir kakao berupa serbuk
kakao.
No comments:
Post a Comment