Untuk wilayah Sentra
produksi mangga di Indonesia
di antaranya adalah Indramayu, Cirebon,
dan Majalengka di Jawa Sarat, Tegal, Kudus, Pati, Magelang, dan Soyolali di
Jawa Tengah, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk, dan Pamekasan di Jawa Timur. Indonesia, penghasil mangga gedong gincu
berkualitas tinggi untuk ekspor adalah Indramayu, Cirebon, Majalengka dan
Sumedang Timur. Buah mangga (Mangifera
indica) merupakan salah satu
buah yang memiliki sumber beta-karoten, kalium, dan vitamin C. Beta-karoten
adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang
penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitamin C) juga tergolong
antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena
dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul tak
stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi
matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.
(Berbagai sumber media terkait, Balai penelitian tanaman buah tropika, data
BPS, data diolah F. Hero K. Purba).
Perkembangan ekspor buah mangga dari Indonesia lebih
banyak diserap pasar dari negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi.
Peluang pasar lainnya yang dapat diraih produsen mangga Indonesia a.l Amerika, Kanada (4,2 %), Eropa
(15%), China
(9%) Timur Tengah (14%), Jepang (3%) dan Singapura (5%). Sedangkan untuk
produksi total mangga di Indonesia
terutama masih disupply dari wilayah sentra produksi beriklim kering, terutama
dari Jawa Timur. Adanya beberapa masalah yang harus diatasi sehubungan dengan
peningkatan produksi mangga dan tuntutan preferensi konsumen, maka strategi
pengembangan mangga juga harus diarahkan ke wilayah lain yang secara agronomis
cocok untuk budidaya mangga. Permasalahan tersebut di antaranya adalah (1)
adanya konversi lahan dari pertanian menjadi perumahan dan industri sehingga
menyebabkan luas pertanaman mangga di wilayah sentra menjadi berkurang, (2) adanya
perubahan orientasi konsumen yang saat ini meminta produk buah mangga dengan
warna kulit kemerahan dan (3) kebutuhan produksi mangga di luar musim. Untuk
menjawab permasalahan mengenai penyusutan lahan pertanian dan keinginan
menghasilkan buah mangga di luar musim, alternatif jalan keluarnya melakukan
diversifikasi pengembangan sentra produksi mangga di wilayah lain. Dari sisi
pengolahan buah mangga tidak hanya dikonsumsi sebagai buah segar, namun juga
dapat dijadikam makanan olahan seperti asinan, kari, pure, selai, sari buah,
minuman ringan, tepung, keripik dan manisan. Pengembangan agribisnis buah
mangga ini merupakan salah satu komoditas buah yang potensial untuk pangsa
pasar domestik dan ekspor.
No comments:
Post a Comment