Thursday, March 21, 2013

Potensi Salak Indonesia sebagai Buah Ciri Khas Nusantara dalam Prospek Pemasaran



Salak merupakan buah asli Nusantara ini juga termasuk buah yang populer di masyarakat Indonesia dan cukup banyak pula varietas yang telah dikembangkan, di antaranya salak pondoh (Sleman, Yogyakarta), manonjaya (Tasikmalaya), condet (Jakarta), bali (Bali), dan Padangsidimpuan (Sumatera Utara). Beraneka ragam varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir, salak Bali, Slacca amboinensis, (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi. (Sources:Berbagai media sumber terkait, wikipedia, data diolah F. Hero K. Purba).
Salak yang tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban yang tinggi. Buah Salak punya sifat khas kleistogami yakni untuk terjadinya pembuahan dapat dilakukan sendiri secara otomatis, tidak mmbutuhkan bantuan manusia. Bentuk tanaman tegak dengan tinggi pohon lima sampai tujuh meter itu pada bagian batangnya bulat-bulat bekas tangkai daun, sekaligus tempat munculnya buah. Salak hanya dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Pada saat ini manisan salak dibuat beserta kulitnya, tanpa dikupas. Batangnya tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang disajikan sebagai buah meja. Buah segar yang diperdagangkan biasanya masih dalam tandan atau telah dilepas (petilan). Buah salak yang dipetik pada bulan ke 4 atau ke 5 biasanya untuk dibuat manisan.
Untuk Potensi serta promosi buah lokal nusantara ini nampaknya masih menjanjikan untuk pasar ekspor, salah satunya adalah salak. Sangat di sayangkan, minimnya promosi membuat pasar ekspor salak belum banyak mengenal buah salak ketimbang buah-buah lainnya seperti manggis. Salak (Salacca Edulis) merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh orang Jepang, Amerika, dan Eropa. Buah Salak ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah sebagai manisan. Daging buah ini mengandung kalsium, tanin, saponin, dan flavonoida. Dalam perkembangan pasar yang semakin meningkat membuat para pelaku usaha mulai kerepotan memenuhi besarnya permintaan. Sehingga mereka mulai meningkatkan kapasitas produksi. Serta adanya pengolahan buah salak yang dijadikan dodol serta produk olahan lainnya.. Para pelaku usaha mencoba untuk mulai beralih menggunakan bantuan  mesin pembuat dan pencetak dodol, dalam proses produksi. Dengan bantuan mesin tersebut, para pelaku usaha dapat memproduksi dodol salak dengan kapasitas lebih banyak, dan hasil yang diperolehpun juga lebih maksimal. Diharapkan buah salak dan produk olahan salak dapat dikembangkan dengan baik lagi dengan mengembangkan prospek pasar sesuai dengan keinginan dan permintaan konsumen.

No comments: