Sunday, January 14, 2018

Potersi dan Prospek Pemanfaatan Beras Hitam



Beras hitam dipercaya memiliki beragam manfaat. Diantaranya meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatitis dan sirosis (Pengerasan Hati), mencegah fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, dan anti aging alami.Masyarakat Indonesia lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam, meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam. Begitu pula halnya dengan kandungan nutrisinya. Sifat dan teksturnya mirip dengan beras biasa dibanding ketan. Pengembangan usaha agribisnis beras hitam merupakan peluang dalam agribisnis, adapun secara umum terdapat tiga macam beras yang dikonsumsi secara massal oleh penduduk bumi, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Untuk benih beras hitam yang beredar di pasaran beberapa diantaranya adalah Cempo Ireng (Kulon Progo, Sleman), Melik (Lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah), Cibeusi (Subang), Toraja (Sulawesi)Kandungan dari beras hitam berupa zat anthocyanin, yaitu zat alamiah antioksidan tinggi yang fungsi sebenarnya adalah melindungi tanaman dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet, sedangkan bagi tubuh manusia zat ini berguna untuk melindungi kerusakan sel akibat oksidasi atau kontaminasi zat berbahaya seperti pengawet makanan, pewarna makanan, obat-obatan, pestisida, dsb.Potensi budidaya tanaman Beras hitam memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan diantaranya meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, menurunkan kadar gula dalam darah (cocok bagi penderita diabetes), memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker ataupun tumor, memperlambat penuaan , sebagai Antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, mencegah anemia,menurunkan tekanan darah, dan masih banyak kegunaan yang lain. Oleh karena itu, beras hitam merupakan beras yang paling kaya pigmen dibanding beras jenis lain. Daerah penghasil beras hitam di Yogyakarta dan Jawa Tengah meliputi daerah Sleman, Bantul, Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, Surakarta, dan Boyolali. Benih beras hitam asli Indonesia sampai saat ini masih ditangkar oleh Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi Jawa Barat, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno selain Balitpa Sukamandi adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banos, Filipina. Tanaman beras hitam dapat mudah diamati, tubuhnya tegap dan tinggi, rata-rata mencapai 2 meter, sedangkan ketan hitam, tidak berbeda jauh dengan padi Cere. Hanya sekitar 30-60 sentimeter.
Didaerah Solo, Jawa Tengah, Beras Wulung / Beras Hitam  merupakan jenis beras Hitam asli Indonesia, dulunya beras Wulung merupakan beras pilihan yang dulu hanya ditanam dan dipergunakan dalam keraton Kasunanan Surakarta khusus dikonsumsi dilingkungan para Raja serta digunakan untuk jenis ritual tertentu. Namun sekarang hampir punah dan sangat langka keberadaannya, karena tidak adanya upaya pelestarian dari para petani pada zaman dahulu yang konon hanya ditunjuk sebagai petani istimewa yang menanam beras Wulung khusus untuk keraton,Beras hitam, diketahui dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beras hitam hanya dapat dijumpai di Asia. Dimana tidak mengalami proses penggilingan berkali-kali. Seperti yang dilakukan pada beras putih. Sebuah penelitian di China menjelaskan, beras hitam memiliki kadar vitamin, mikro elemen, dan asam amino yang lebih tinggi dari semua beras yang biasanya kita jumpai. Prospek potensi tanaman beras hitam ini dapat dikembangkan lebih banyak lagi, terutama beras hitam varietas organik, selain melihat dari sektor pangan dan juga aspek kesehatan.(Sumber: Litbang, data diolah Hero1E)