Tuesday, July 27, 2010

Peluang Pasar Produk Pertanian Indonesia dalam hubungan Kerjasama Indonesia-Korea

Berdasarkan data untuk ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada tahun 2008 tercatat sebesar US$ 4,46 miliar, naik sebesar 9,9% pada tahun 2009 menjadi US$ 5,17 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari Korea Selatan pada tahun 2008 tercatat sebesar US$ 4,79 miliar, turun sebesar 26% pada tahun 2009 menjadi US$ 3,81 miliar. Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke dunia selama 5 tahun terakhir (20052009) selalu mengalami peningkatan. Tahun 2005 sebesar US$ 1,6 miliar, tahun 2006 meningkat menjadi US$ 1,8 miliar, tahun 2007 meningkat lagi menjadi US$ 2 miliar, tahun 2008 meningkat menjadi US$ 2,7 miliar, dan tahun 2009 meningkat lagi menjadi US$ 2,8 miliar. Sedangkan tren 2005 adalah 16,13%. Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke dunia dan Indonesia ke Korea pada tahun 2009 yaitu US$ 183 juta dan US$ 3 juta, pangsa pasar ekspor Indonesia ke Korea sebesar 1,8% berada di urutan ke18.

Ekspor pertanian olahan yang diminati Korea Selatan dari Indonesia adalah seperti vegetables oil, produk buah-buahan olahan dari: Mango, pineapple, guava, star fruits, etc, coffee, Chocolate dan sebagainya. GDP untuk industri makanan untuk Korea Selatan sebesar 4%. Konsumsi untuk produk makanan olahan Korea Selatan seperti: Wheat Flour, Sugar, Soda, Juice, Tea, Instant Noodle (Ramyeon), processed grain, Kimchi, Soy oil, Bread, Tofu, Coffee dan sebagainya. Berdasarkan data statistik untuk jumlah Coffee Shops di Korea Selatan 31.949 buah dan jumlah restaurant sebayak 600.233 buah. Berdasarkan data ini bahwa peluang produk pertanian olahan dan produk rempah sangat tebuka peluang pasarnya, sehingga perlunya promosi yang lebih rutin dan kerjasama bilateral yang berkelanjutan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Sebagai salah satu contoh bahwa pada tahun 2006 total ekspor kopi ke Korea mencapai US$ 1,3 juta, meningkat menjadi US$ 1,6 juta di tahun 2007, meningkat kembali US$ 1,7 juta pada tahun 2008. Pada akhir bulan Agustus 2009 ekspor kopi Indonesia ke Korea menembus US$ 2,2 juta. Indonesia telah banyak melakukan beberapa agenda promosi ke Korea Selatan seperti Pameran Hotel & Food Expo dan event lainnya, dengan melihat peluang potensi pasar ini sangat significant untuk meningkatkan peluang pasar ke Korea Selatan lebih baik lagi. (Sources data: Berbagai sumber wacana data BPS dan KBRI Seoul, data diolah oleh: Frans Hero K. Purba)

Monday, July 26, 2010

Penerapan Supply Chain Management dalam Pola Manajemen Perusahaan

Penerapan konsep Supply Chain Management (SCM) sesungguhnya bukan merupakan suatu konsep yang baru. Menurut Jebarus (2001) SCM merupakan pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme informasi antara berbagai elemen tersebut berlangsung secara transparan. SCM merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal.
Manajemen Rantai Suplai adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197)
Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Perusahaan memerlukan sesuatu yang sangat ekonomis guna melakukan kegiatan memproduksi untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai keinginan tersebut, kelancaran arus material yang diperlukan pasti melibatkan lebih dari satu rantai pasokan. Faktor kritis dalam rantai pasokan yang efisien adalah pembelian, karena tugas pembeliaan untuk menyeleksi pemasok (berikut materialnya) dan kemudian membangun hubungan yang saling menguntungkan. Tanpa pemasok yang baik dan tanpa pembelian yang memadai, rantai pasokan tidak akan memiliki peran untuk kondisi pasar pada masa seperti sekarang ini.Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan. Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)

Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu: Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain


Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.


Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.


Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment


Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
Manajemen suplai rantai harus memasukan problem dibawah:- Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.- Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik rang ke tiga.- Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.- Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas didalam rantai suplai.Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana diantara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.

Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi diantara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.
Tujuan dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian (parts) yang bergerak didalam rantai suplai haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu lokal, arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous. (Knill, 1992)“ tujuannya selalu berlanjut, arus synchronous. Berlanjut artinya tidak ada interupsi, tidak ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti semuanya berjalan seperti balet. Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat waktu, dalam sekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan. ”Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventori dan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.
Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya adalah mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran yang akuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.(Berbagai sumber terkait, related material, kutipan data diolah F. Hero K. Purba)

Thursday, July 22, 2010

Membidik Pangsa Pasar Kopi Specialty Indonesia ke China pada World Expo Shanghai China 2010

Event pameran World Expo Shanghai China (WESC), Indonesia mempromosikan kopi Indonesia di World Expo 2010 di Shanghai pada tanggal 14 – 18 Juli 2010. Konsumen China memilih kopi-kopi eksotis seperti kopi Toraja dan kopi Mandailing. Pemerintah Indonesia melakukan promosi untuk mendorong peningkatan ekspor kopi ke negeri tirai bambu pada tahun 2009, nilai ekspor kopi Indonesia ke China sebanyak 2,3 juta dolar AS. Upaya promosi antara lain dilakukan dengan membuka gerai khusus untuk menjual kopi Indonesia di Paviliun Indonesia yang ada di World Expo 2010 di Shanghai, China. Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Pertanian Dr. Bayu Krisnamurti memimpin delegasi Indonesia pada event promosi kopi specialty di Paviliun Indonesia, World Expo Shanghai China 2010.
Prospek ekspor kopi Indonesia ke Cina mencapai 50 ribu ton, ini merupakan kesempatan dan peluang bagi Indonesia untuk membidik negara Tirai Bambu ini. Ajang promosi pameran di tingkat dunia sangat diperlukan bagi Indonesia di tengah momentum yang tepat bagi kebangkitan ekonomi nasional setelah mengalami krisis pada tahun 2008 melanda seluruh dunia. Dalam event pameran ini sebanyak 192 negara dan 50 organisasi internasional akan meramaikan perayaan kebersamaan dunia ini di kompleks maha megah yang secara mengagumkan dibangun oleh pemerintah Tiongkok di atas areal seluas 5,28 km2. Oleh karena itu, Indonesia ingin meningkatkan pangsanya di pasar kopi olahan harus berusaha secara sungguh-sungguh agar dapat bersaing di pasar kopi olahan dunia.

Jika melihat Jumlah coffee roasting companies di China juga semakin banyak. Tahun 2009 yang lalu, jumlahnya hanya 25 perusahaan saja, dan sekarang sudah bertambah menjadi 30 perusahaan. Penjualan kopi pada konsumen di Shanghai maupun di kota-kota sekitarnya juga semakin meningkat. Dalam pangsa kopi Indonesia masih terdapat peluang untuk pengembangan perkopian Indonesia dimana permintaan produk-produk kopi dan olahannya masih sangat tinggi, terutama di pasar domestik dengan penduduk yang melebihi 237 juta jiwa merupakan pasar potensial. Peluang ekspor terbuka terutama bagi negara- negara pengimpor wilayah nontradisional seperti Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah dan Eropa Timur. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia lebih meningkatkan lagi peluang ekspansi pasar dibeberapa negara khususnya di negara Asia. (Sources: World Expo Shanghai China, sumber terkait lainnya, data diolah F. Hero K. Purba)

Target Specialty Coffee Indonesian market share to China at the World Expo 2010 Shanghai China
Event exhibition of China Shanghai World Expo (WESC), Indonesia to promote Indonesian coffee at the World Expo 2010 in Shanghai on July 14 to 18, 2010. China's consumers choose such exotic coffees and coffee Mandailing Toraja coffee. Indonesian government campaign to encourage increased domestic exports of coffee to the bamboo curtain in the year 2009, the value of Indonesian coffee exports to China as many as 2.3 million U.S. dollars. Among other promotional efforts done by opening special counters to sell coffee in Indonesia at the Indonesian Pavilion at World Expo 2010 in Shanghai, China. On this occasion, Deputy Minister of Agriculture Dr. Bayu Krisnamurthi led the Indonesian delegation at the Specialty Coffee promotional event at the Indonesia Pavilion, World Expo 2010 Shanghai China.
Prospect of Indonesian coffee exports to China reached 50 thousand tons, this is an opportunity and a chance for Indonesia to aim this Bamboo Curtain countries. Exhibition promotion event at the world level is very important for Indonesia in the middle of the right momentum for national economic revival after the 2008 crisis in the year struck the entire world. In this exhibition event as much as 192 countries and 50 international organizations will enliven the celebration of togetherness of this world in the most magnificent complex which are admirably constructed by the government of China in the area of 5.28 km2. Therefore, Indonesia is to increase market share in processed coffee must be tried in a serious manner in order to compete on the world market of processed coffee.
If you see the number of coffee roasting companies in China are also growing. Years ago in 2009, the figure is only 25 companies only, and has now grown to 30 companies. Sales of coffee to consumers in Shanghai and in the surrounding cities is also increasing. The share of coffee in Indonesia there are still opportunities for the development of Indonesia coffee where the demand for coffee products and processed products is still very high, especially in the domestic market with a population exceeding 237 million inhabitants is a potential market. Open export opportunities, especially for countries importing nontraditional areas such as East Asia, South Asia, Middle East and Eastern Europe. This is an opportunity for Indonesia to increase again the market expansion opportunities in several countries especially in Asian countries.

Wednesday, July 21, 2010

Konsep Strategi Bank Pertanian dalam Mewujudkan Keberhasilan Bila di Terapkan di Indonesia

Dasar dari Penemu konsep dasar Bank Pertanian asal Bangladesh, Muhammad Yunus, memberikan konsep yang berarti bagi banyak orang terutama masyarakat yang membutuhkannya. Terutama konsep Bank Pertanian yang mendasarinya untuk membantu rakyat kecil. Di indonesia belum ada bank yang 100% mengurusi masalah pertanian.Strategis sebagai mitra global, Grameen Foundation dan Grameen Bank sekering misi bersama mereka, hubungan yang berkelanjutan, dan kesamaan visi dengan berbagi pengetahuan dan keberhasilan model untuk mempercepat dampak industri keuangan mikro di termiskin di dunia. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, pendiri dan direktur Grameen Bank, adalah pendiri dan anggota dewan saat ini Grameen Foundation.

Yang mendasar beberapa pertimbangan utama dalam konsep Bank Pertanian menurut sumber data okezone.com; Pertama, sukar ditepis. Sektor pertanian sangat bergantung pada musim. Masih lekat dalam ingatan kita, Indonesia dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pernah merencanakan untuk menjadi negara industri dari negara agraris. Rencana itu dirancang antara lain karena sektor pertanian bergantung penuh pada musim.Maka logis ketika bank nasional menganggap sektor pertanian sebagai berpotensi risiko tinggi.Faktor inilah yang membuatbanknasionalkurangberani terjun untuk membiayai sektor ini. Yang Kedua, tata niaga beberapa komoditi nasional juga nihil.Memang sudah ada tata niaga misalnya untuk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), karet, dan kopi. Banyak yang belum tertata. Dengan bahasa sederhana, belum terdapat aturan mengenai sistem pembudidayaan, pemasaran, dan perdagangan.

Adanya dualisme struktural pembiayaan agribisnis modern (skala besar) versus pertanian rakyat skala kecil. Perhatian perbankan terfokus pada agribisnis modern dan perkebunan besar. Mereka berhitung, ketika berhubungan dengan petani kecil dalam skala massal membutuhkan biaya transaksi yang cukup besar, mulai dari biaya inisiasi/informasi, biaya organisasi (koordinasi) dan biaya penegakan suatu aturan. pragmatisme mikro bisnis perbankan dan skeptisme makro kebijakan. Karena informasi yang tidak mengalir secara baik, perbankan jarang mau bersungguh-sungguh membina dan menolong nasabah petani kecil agar sektor pertanian menjadi lebih atraktif dan bankable. Keputusan bisnis perbankan adalah ketentuan bank umum yang harus mengikuti prinsip-prinsip prudential banking dan Arsitektur Perbankan Indonesia. Dari sisi kelembagaan bank pertanian perlu didukung kebijakan pemerintah sehingga kehadirannya juga mewakili komitmen pemerintah terhadap pembangunan pertanian, bahkan langkah ini perlu didukung parlemen dengan memasukkannya ke UU misalnya. Sampai saat ini definisi bank pertanian secara formal belum ada. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank dibedakan menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Sementara itu, bank pertanian tidak termasuk dalam jenis bank tersendiri. Namun, jenis bank berdasarkan fungsinya dapat digunakan untuk menjelaskan kehadiran bank pertanian di Indonesia. Dengan konsep dasar dari Bank Kaum Miskin (Bank for the Poor) – Muhamad Yunus. M. Yunus ini adalah pemenang nobel perdamaian 2006, seorang dekan ekonomi di universitas negeri Bangladesh dengan Grameen Bank (bank pedesaan). Inti dari banknya adalah meminjamkan uang kepada orang miskin tanpa jaminan sekaligus menjadikan orang miskin itu menjadi pemilik saham banknya. Sebenarnya pemerintah Indonesia telah banyak memberikan modal bantuan kepada petani dan Gapoktan dalam bantuannya serta Bimas, Program Pengembangan Agribisnis dan sebagainya. Tinggal menungggu waktu yang tepat dalam mempersiapkan waktu dan konsep yang terpadu dalam program juga dukungan dari berbagai pihak yang memberi masukan berarti demi kemajuan Indonesia. Dalam hal ini Bank Pertanian perlu direalisasikan dengan berbagai pertimbangan demi kemakmuran petani terutama rakyat kecil yang membutuhkannya. (Sumber: Harian Pikiran Rakyat, Rabu 27052009, data diolah oleh Frans Hero K.Purba).

Tuesday, July 20, 2010

Strategi Penerapan Efficiency Pengendalian Dalam Pengembangan Perusahaan

Mengelola suatu usaha dan sumber daya yang dimiliki agar tercapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi merupakan akibat yang logis dari keinginan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga mendorong timbulnya suatu bidang baru dari auditing yaitu pemeriksaan operasional (audit operasional). Pemeriksaan operasional merupakan aktivitas operasi suatu organisasi yang bertujuan untuk memeriksa efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Aktivitas pemeriksaan operasional akan bermanfaat banyak bagi perusahaan karena dapat menunjang kelancaran dari pelaksanaan operasi perusahaan terhadap kontinuitas perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu fungsi yang ada dalam perusahaan adalah fungsi penjualan, dimana penjualan merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan, sehingga perlu untuk mendapat perhatian yang cukup besar serta pengelolaan yang sebaik mungkin. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan sangat berpengaruh terhadap kontinuitas operasi perusahaan, karena penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan. Faktor sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan penjualan sangat diperlukan, karena penjualan merupakan salah satu unsur harta dalam komponen laba rugi, yang posisinya sangat penting di dalam kelangsungan perusahaan.

Kegiatan pengendalian harus dikenalkan dipenjuru perusahaan, mulai dari level manajemen puncak sampai dengan level bawah. Masing-masing job deskripsi karyawan harus mencakup tanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah operasional, pelanggaran kode etik atau kegiatan ilegal kepada atasan dengan cepat agar segera diambil tindakan. Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Tindakan-tindakan individu untuk meraih tujuan-tujuan pribadinya juga akan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Unsur-unsur sistem pengendalian manajemen meliputi perencanaan strategis, pembuatan anggaran, alokasi sumber daya, pengukuran, evaluasi dan penghargaan atas kinerja, alokasi pusat tanggung jawab dan penetapan harga transfer. Kegiatan Pengendalian Manajemen : Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi, Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi, Mengomunikasikan informasi, Mengevaluasi informasi, Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada, Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian Formulasi strategis merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategis untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Strategis menetapkan secara umum arah dan tujuan pengerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior. Jadi formulasi strategis adalah proses pengambilan keputusan strategi baru, sementara pengendalian menajemen adalah proses implementasi strategi tersebut. (other sources Articles material collected by: Frans Hero K. Purba)

Control Efficiency Implementation Strategy In Corporate Development


To manage the business and its resources in order to achieve effectiveness and high efficiency is a logical consequence of the company's desire to obtain the optimal benefit to the survival and growth of the company itself. Growing companies followed by a more complex course and extent of activities and problems faced thereby encouraging the emergence of a new field of auditing the inspection operation (operational audits). Operational inspection is an operating activities of an organization that aims to examine the efficiency and effectiveness of operations. Operational inspection activity will be beneficial for many companies because it can support the smooth implementation of continuity of operations against the company in the future.
One of the functions within the company is selling function, where the sale is one of the main activities carried out in a company, so we need to receive considerable attention and the best possible management. Failures in sales activity will greatly influence the continuity of operations, because the sale is the company's main revenue source. Factor of internal control systems relating to the sale is necessary, because the sale is one element in the property income component, whose position is very important in corporate sustainability.
Control activities must be introduced companies, ranging from top management level to lower levels. Each job description should include the employees' responsibility to communicate the operational problems, violations of codes of ethics or illegal activities to superiors quickly so that immediate action is taken. Management control systems affect human behavior. Individual actions to achieve their personal goals will also help in achieving organizational goals.

Management control is a process with managers affect members of other organizations to implement organizational strategy. Elements of management control systems include strategic planning, budgeting, resource allocation, measurement, evaluation and appreciation of the performance, allocation of responsibility centers and transfer pricing. Management Control Activities: Plan what you should do the organization, to coordinate the activities of several parts of the organization, Communicating information, evaluate the information, decide what action should be taken if any, Influencing people to change their behavior.

Formulation of strategic control is a process of organizational goals and strategic decision to achieve these goals. Set the general strategic direction and objectives of the organization incrustation desired by senior management. So is the process of strategic formulation of new strategic decision-making, while management control is the process of implementation of the strategy.

Monday, July 19, 2010

Strategi Negosiasi Bisnis dalam Persaingan Global

Negosiasi merupakan suatu hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melalkukan rencana pengembangan dengan mitra bisnis. Jika kita telusuri pengertian Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak. Dalam negosiasi, kita dituntut untuk memahami medan mitra bisnis kita. Dengan begitu, kita bisa melihat banyak peluang. Ada dua hal penting yang perlu kita kuasai saat negosiasi. Pertama, menguasai materi dan mengenal partner yang akan diajak negosiasi. Kedua, mengendalikan emosi. Negosiasi ada macam-macam jenisnya. Antara lain negosiasi bisnis (jual beli) antara dua pihak yang ingin melakukan kerjasama bisnis seperti contoh diatas. Kemudian lainnya negosiasi pihak manajemen dengan pekerja, negosiasi politik hingga negosiasi sehari-hari.
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak.


Untuk suatu negosiasi bisnis, dapat melibatkan pula pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung. Hal yang terpenting adalah, dalam negosiasi bisnis kita harus mengetahui pihak mana yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita tidak melakukan langkah yang salah dalam negosiasi. Jangan sampai kita sudah melakukan negosiasi panjang, ternyata pihak lawan bukanlah key person yang berpengaruh dalam isu tersebut. Didalam negosiasi bisnis ini selain berorientasi pada transaksi bisnis, juga memperhatikan orientasi hubungan antara kedua belah pihak. Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan. Tuntutan dalam persaingan global sangat berarti dalam negosiasi bisnis, tentunya dengan concept yang kita gunakan win-win solution akan mengambilkan suatu hasil yang berarti dengan mitra bisnis kita. Dalam era persaingan global, negosiasi bisnis sangat penting dilakukan dengan trik dan cara yang berbeda untuk mengetahui rekan bisnis kita.

Menurut sumber penulis Cepiar bahwa ada beberapa hal penting yang diperhatikan dalam negosiasi dengan mitra bisnis: 1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Tak heran perusahaan-perusaha an besar biasanya mempunyai tim negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis. Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses negosiasi. 2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan jangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri. 3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi lawan. 4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele. Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif, dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita. 5. Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar atau restoran. Jadi dalam hal ini negosiator selalu dituntut untuk selalu tahu kapan sebaiknya memberi dan kapan harus menerima, juga peka melihat situasi dan suasana kapan untuk menekan lawan bicaranya. Inilah hal hal yang perlu kita perhatikan dalam negosiasi baik dengan mitra lokal maupun International dalam persaingan global. (sources: Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

Friday, July 16, 2010

Meditasi dan Pembelajaran dalam Pembangunan Karakter

Jika Kita memiliki sesuatu yang sama, bahkan yang sederhana seperti selera musik, buku favorit, atau bahkan hanya karakter kepribadian, mengirim orang email. Dan berinteraksi dengan banyak orang mencoba untuk memperbaiki diri dan mengenal orang lain. Secara singkat menggambarkan diri Anda sendiri dan apa yang Anda memiliki kesamaan.Dalam tugas dan tanggungjawab kita selanjutnya adalah berusaha mengetahui apa yang diajarkan orang-orang dalam hidup kita kepada kita. Kita menemukan bahwa, bila melakukan hal ini, kita tidak mudah jengkel, terganggu, dan frustasi karena tingkah laku dan kekurangan orang. Kita dapat benar-benar menyikapi hidup dengan cara ini dan, bila melakukannya, kita tidak menyesal apa yang hendak diajarkan seseorang kepada kita, kita tidak mudah menjadi frustasi.
Dalam hidup kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu Berdasarkan sumber dari inspirasi perkembangan visi hidup yang demikian, bisa berasal dari sosial lingkungan, di mana hal ini mencakup mengenai persahabatan, cinta kasih, perhatian, perasaan terlibat pada orang lain dan orang lain juga begitu pada kita.
Tentunya jika seseorang yang berpikir secara Global dapat bekerjasama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan menerima pujian, bahkan mereka cenderung memerlukan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka dapat menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap.
Dalam kenyataannya, manusia terkungkung dalam sebuah habit / kebiasaan. Apalagi kebiasaan yang ada itu, sangat membentuk manusia dengan begitu nyaman, enak dan menyenangkan, sehingga manusia sulit untuk berubah. Contoh, seorang Pemimpin Politik merasakan betapa nikmatnya ketika ia berada di puncak pimpinan. Ia mendapat fasilitas kemewahan, mendapat prioritas, penghormatan. Oleh sebab itu, ia sulit untuk mengubahnya. Ia mempertahankan jabatannya dengan segala cara. Itulah yang menyebabkan konflik internal dalam dirinya dan bahkan dengan orang lain. Dan kita mencoba bersikap untuk lebih menilai diri kita dari kekurangan serta bercermin apa yang akan kita lakukan hari ini dan esok. (Sources: Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

Meditation and Learning in Character Development
If we have something in common-even as simple as musical tastes, favorite books, or even just personality traits, send an email. And interact with many people trying to improve themselves and get to know other people. Briefly describe yourself and what you have same. Further duties and responsibilities we are trying to find out what is being taught the people in our lives to us. We found that, when doing this, we are not easily annoyed, bothered, and frustrated by the actions and lack of people. We can actually respond to life in this manner and, if you do, we do not regret what he wanted to teach someone to us, we do not easily become frustrated. In life we can all relate to hone our skills with others (interpersonal skills). A person who is an expert in dealing with others, he will easily adapt to any character those Based on the source of inspiration development life vision that , can come from the social environment, where this involves about friendship, love, attention, feel involved in people other and other people too so to us. Obviously if someone who thinks Global can work with others, be sensitive to others' feelings and flexible. They like to work hard to please others. Glad to give and receive compliments, and even they tend to need more encouragement in starting work on something. They can accept criticism personally. They will have difficulty if the need to explain things step by step. In fact, human beings locked in a habit / habits. Moreover, existing habits, it is the human form so convenient, tasty and fun, so that the human is difficult to change. For example, a political leader when he felt how nice it was in the top leadership. He got the luxury facilities, receive priority, respect. Therefore, it is difficult to change it. He defended his position by all means. That is what led to internal conflicts within himself and even with other people. And we try to behave ourselves to better assess the deficiencies and reflect what we will do today and tomorrow. (Sources: Various sources of relevant data were analyzed Frans K. Hero Purba)

Thursday, July 15, 2010

Potensi Pasar Produk Organik Indonesia pada event Biofach Japan 2010

BioFach Jepang menawarkan kesempatan yang sangat baik untuk hadir di pasar utama bagi produk-produk organik. Regular, pertemuan pribadi antara pemasok dan pelanggan merupakan kunci untuk bisnis yang sukses di Jepang. BioFach Jepang merupakan platform bisnis yang tepat untuk memperdalam hubungan yang ada dan bertemu dengan pelanggan baru. Pelaksanaan kegiatan event Biofach Japan 2010 ini akan dilaksanakan pada 21 – 23 September 2010, di Westin Tokyo, Japan. Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.

167 perusahaan dari 17 negara yang memamerkan produk mereka disertifikasi organik di Japan BioFach 5 tahun 2005. 13.544 pengunjung perdagangan menghadiri BioFach Jepang. Lebih dari setengah perusahaan yang berpartisipasi mengevaluasi keberhasilan partisipasi dengan sangat baik atau baik, ditambah 20% dengan hasil yang memuaskan. Lebih dari 70% dari peserta pameran menilai organisasi BioFach.

Profil untuk pameran meliputi bahan baku dan produk semi-siap saji sayur dan produk buah-buahan, daging, susu, dan produk makanan laut, olahan makanan dan produk kenyamanan, makanan beku, makanan Kesehatan dan toko makanan, makanan bayi, Minuman, peralatan rumah tangga, deterjen dan pembersihan agen, Kosmetik dan aksesoris, perawatan tubuh dan kebersihan, Kosmetik dan make-up, Parfum dan parfum, aromaterapi, remedies (solusi alami, ekstrak dan esens).Adapun profil pengunjung dari agen pembelian dan para pengambil keputusan lainnya dari industri berikut: Impor, Grosir, Eceran, Departemen store,rantai toko dan toko khusus, Restoran, hotel, dan perusahaan katering, Mail order perusahaan, perusahaan pengolahan makanan, otoritas Pemerintah, Masyarakat konsumen.

Di Indonesia pertumbuhan pasar pangan organik di Indonesia terlihat dengan meningkatnya jumlah petani organik, outlet-outlet supermarket dan rumah makan yang menjual produk pangan organik. Event pameran Biofach Japan 2010 ini merupakan kesempatan dan peluang bagi Indonesia untuk mempelajari potensi perkembangan dan akses pasar dunia untuk produk-produk organic. Diharapkan pelaku usaha agribisnis dapat berpartisipasi pada kesempatan ini. (Sumber: Biofach japan 2010, data terkait lainnnya, data diolah F. Hero K. Purba 15072010)