Friday, November 30, 2012

Potensi Kacang Hijau Sebagai bahan Pangan dalam Pemanfaatan Peluang Usaha



Potensi untuk Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah. Untuk kecambah kacang hijau atau Tauge mengandung antioksidan yang dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker dan sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. karena bersifat alkalis (basa). Selain itu kandungan vitamin E-nya dapat membantu meningkatkan kesuburan. kacang hijau termasuk Kingdom: Plantae (Tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh), Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga), Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil), Sub Kelas: Rosidae, Ordo: Fabales, Famili:Fabaceae atau Leguminoseae (suku polong-polongan), Genus: Phaseolus , dan spesies: Phaseolus radiatus L. Kacang hijau dikenal dengan nama berbeda di beberapa negara, yaitu Mungbean, greengran, moong, Oregon pea, Chickasaw, Chiroko. Di Indonesia terjadi penurunan volume impor kacang hijau juga terjadi selama tahun 2011, yakni dari 996 ton pada tahun 2010 menjadi 355 ton pada tahun 2011.
Dimana manfaat kacang hijau yang mengandung asam folat ini juga dapat menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir sumbing, dan berbagai kecacatan lainnya. Selain itu Asam folat juga dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Kacang hijau sangat baik bagi kesehatan Jantung. Kandungan lemak tak jenuh dalam kacang hijau aman untuk di konsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Karena lemaknya merupakan lemak tak jenuh, bagi Anda yang memiliki masalah dengan berat badan tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi kacang hijau. Pulau Jawa adalah penghasil utama kacang hijau di Indonesia, karena memberikan kontribusi 61% terhadap produksi kacang hijau nasional. Sentra daerah produksi kacang hijau adalah NAD, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, NTB dan NTT. Total kontribusi daerah 90 % terhadap produksi kacang hijau nasional dan 70 % berasal dari lahan sawah. Potensi lahan kering daerah tersebut yang sesuai ditanami kacag hijau sangat luas. Tantangan pengembangan agroindustri kacang hijau di lahan kering adalah peningkatan produktivitas dan mempertahankan kualitas ;lahan untuk berproduksi lebih lanjut. Lahan kering di Sumatera umumnya tergolong masam dan miskin hara. Lahan kering di Jawa, Sulawesi dan Nusatenggara masalah utamanya adalah kekeringan dan miskin hara. Pengembangan agroindustri kacang hijau merupakan solusi murah untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam kesiapan teknologi dalam Pengembangan kacang hijau di lahan kering. Keterbatasan modal, garapan lahan kering yang relatif luas, anggapan petani terhadap kacang hijau sebagai tanaman kedua, dan infrastruktur yang kurang memadai merupakan faktor biofisik dan sosial ekonomi yang menghambat pengembangan kacang hijau di lahan kering. (Berbagai sumber media terkait, litbang, data diolah F. Hero K. Purba)

Wednesday, November 28, 2012

Potensi Olahan Santan Kelapa dalam Prospek Peluang Usaha



Pengiriman santan kelapa kaleng dan kelapa segar meningkat secara signifikan tahun 2011, ekspor santan kelapa kaleng mencapai $ 5,6 juta dengan pembeli dari 17 negara. Ekspor kelapa segar tahun 2011 juga meningkat tajam setelah Vietnam berhasil mengadopsi metode pengawetan yang membuat kelapa tetap segar selama enam minggu. Salah satu produk  pengolahan dari kelapa yaitu santan kelapa merupakan cairan hasil ekstraksi dari kelapa parut dengan menggunakan air. Apabila santan didiamkan, secara pelan-pelan akan terjadi pemisahan bagian yang kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan minyak. Bagian yang kaya dengan minyak disebut sebagai krim, dan bagian yang miskin dengan minyak disebut dengan skim. Dimana Krim lebih ringan dibanding skim, karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim pada bagian bawah. Dan peluang untuk bahan makanan terletak pada santan kelapa tersebut yang berdaya guna. Adapun  kandungan nutrisi dalam santan kelapa yaitu:
1. Sebagai Kalori
Dimana satu sendok makan dari santan kelapa mengandung sekitar 120 kalori. Nilai ini lumayan tinggi, jadi konsumsilah dalam jumlah moderat. Konsumsi sekitar satu sendok makan santan per hari sudah cukup untuk memenuhi tubuh akan kebutuhan asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 adalah lemak sehat yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Lemak;Santan mengandung berbagai jenis lemak, seperti lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, lemak omega 3, lemak omega 6, dan lemak tak jenuh tunggal. Lemak tidak selamanya jahat, tubuh tetap membutuhkan sejumlah lemak untuk kesehatan jantung, otak, dan kesehatan tubuh secara umum. Asam lemak omega 3 dalam santan juga bisa mengurangi peradangan, serta melumasi sel-sel serta sendi.
3. Gula;Santan yang terasa gurih manis, namun sebenarnya mengandung hanya sejumlah kecil gula seperti glukosa dan fruktosa. Dari seluruh volumenya, santan hanya mengandung sekitar 1 sampai 2 persen gula. Tubuh membutuhkan sejumlah kecil gula untuk digunakan sebagai energi.
4.Kalsium;Santan juga mengandung cukup kalsium. Satu cangkir santan kelapa mengandung sekitar 200 IU kalsium. Tubuh membutuhkan kalsium untuk gigi dan tulang, serta sistem kekebalan tubuh. Santan juga mengandung berbagai mineral seperti natrium, kalium, fosfor, zat besi, dan tembaga.
5. Protein; Untuk kandungan santan kelapa dimana pada level protein yang terkandung dalam santan kelapa terhitung rendah. Jenis protein yang ditemukan dalam santan antara lain alanin, sistin, arginin, dan serene. Protein tersebut dikenal mudah dicerna. Tubuh menggunakan protein untuk mempertahankan dan membangun sel-sel baru. Rambut, kuku, dan kulit sebagian besar terdiri dari protein. (Berbagai sumber media terkait, Artikel food nutrion, data diolah F. Hero K. Purba). Diharapkan dalam pengembangan pengolahan santan kelapa secara intensif, dimana produk tersebut sangan menjanjikan dan memiliki pasar baik di dalam maupun luar negeri.

Tuesday, November 27, 2012

Alternatif Bahan Makanan dari Ulat Pohon Jati





Perburuan ulat jati sebagai bahan makanan alternatif merupakan suatu potensi pangan yang bernilai gizi protein. Dimana setelahnya, ulat-ulat itu sudah menjadi kepompong. Warga masih bisa memanfaatkan kepompong-kepompong itu untuk lauk atau dijual. pencari ulat itu rata-rata mendapat tiga ember, senilai 1 Kg. Harga per Kg ulat dari pohon jati Rp. 35.000/Kg. Kondisi geografis Kabupaten Gunung Kidul  adalah bertanah kapur. Tanaman yang cocok untuk keadaan ini adalah pohon jati. Pada musim hujan, ketika daun jati bersemi, banyak ulat yang memakan habis daun-daunnya. Namun warga sekitar hutan justru mensyukuri hama ini karena dapat dimakan. Ulat ini berwarna coklat muda sampai hitam. Ketika masih dalam bentuk ulat, dia akan memakan habis daun jati hingga tersisa kerangkanya saja. Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan, 144 desa, 1416 dusun, 1583 RW, dan 6844 RT. Kecamatan yang ada di Gunungkidul antara lain : Kecamatan Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Semin. Dari 144 desa, 141 desa masuk klasifikasi swadaya dan 3 desa termasuk desa swasembada. Menggali kearifan lokal dari hama tumbuhan untuk sumber makanan adalah sesuatu yang jarang dilakukan. Hal tersebut merupakan indikator bahwa sesuatu yang merugikan ternyata dapat memberikan keuntungan lebih misalnya saja sumber makanan dari Ulat, ulat daun jati dan ulat daun pisang misalnya terbukti mengandung protein hewani yang tinggi sehingga cocok untuk peningkatan gizi masyarakat. Sumber makanan tersebut akan memberikan andil cukup besar dalam usaha penganekaragan pangan, hama ulat ini sebagai sumber alternatif protein hewani yang tinggi untuk meningkatkan gizi. Setiap sel yang hidup, protein merupakan bagian yang sangat penting pada sebagian besar jaringan tubuh protein merupakan komponen terbesar setelah air. Diperkirakan separuh atau 50% dari berat kering sel dalam jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein, dan dalam tenunan segar sekitar 20%. Protein dalam tubuh manusia, terutama dalam sel jaringan bertindak sebagai bahan membran sel dapat membentuk jaringan pengikat misalnya kolagen dan elastin serta membentuk protein inert seperti rambut dan kuku.
Dalam Usaha pemanfaatan nilai tambah dari hama tanaman ulat daun yang mengandung protein hewani yang tinggi ini merupakan usaha untuk mengurangi masalah kekurangan gizi, beberapa waktu yang lalu, sebuah stasiun televisi swasta menayangkan sekelompok masyarakat di Taiwan sedang antri di suatu restoran yang khusus menyajikan masakan dari aneka jenis serangga. Makanan tersebut begitu larisnya, sehingga mereka rela antri hanya untuk mendapatkan sepiring kecil masakan aneka serangga tersebut. Ternyata di bagian dunia yang lain, termasuk di negara kita serangga dan ulat daun memang dapat digunakan sebagai bahan makanan. (Berbagai sumber terkait dan pengalaman lapangan, data F. Hero K. Purba)

Perkembangan Potensi Biofarmaka Daerah di Indonesia dalam Pengembangan dan Hasil Olahan Produk Pertanian



Perkembangan potensi tumbuhan obat asli Indonesia dapat terlihat dari kontribusinya pada produksi obat dunia. Sebagai contoh dari 45 macam obat penting yang diproduksi oleh Amerika Serikat yang berasal dari tumbuhan obat tropika, 14 spesies di antaranya berasal dari Indonesia. tanaman rempah Indonesia ada 5 jenis tanaman unggulan dengan produktifitas tertinggi ada pada komoditas pala, lada dan kayu manis. Dari segi keanekaragaman hayati, Indonesia merupakan negara terkaya nomor dua di dunia setelah Brazil, sedangkan Malaysia menempati urutan ke-12. Potensi bisnis biofarmaka memiliki prospek bisnis yang cerah untuk peluang pemasaran domestik dan luar negeri. Peluang pengembangan Biofarmaka besar, baik untuk pasar domestik maupun untuk ekspor. Tanaman biofarmaka sebagai pangan fungsional yang potensi pengembangannya cukup besar adalah: temulawak, jahe, kencur dan kunyit, terutama untuk bahan minuman dan obat-obatan.
Pelaku agrobisnis biofarmaka untuk lebih berupaya lagi didalam mewujudkan potensi biofarmaka menjadi salah satu penggerak pembangunan pertanian melalui mutu dan kontinuitas penyediaan bahan baku. Sebagai contoh produk jamu Indonesia seperti Jamu Nyonya Meneer, Jamu Jago, Jamu Sido Muncul dan sebagainya baik digunakan dan diekspor ke luar negeri dan tidak kalah bersaing dengan produk China dan India. Dalam kesempatan ini peluang prospek bisnis tanaman berbasis biofarmaka masih memiliki peluang yang cerah untuk memenuhi potensi pasar. Sebagai dasar bahan konsumsi obat-obatan untuk pasokan pabrik obat/medicinal factory tentunya memerlukan jumlah untuk bahan baku yang cukup sesuai dengan mutu dan standardisasinya. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba). Indonesia adalah  negara kedua terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Terdapat sekitar 30.000 jenis (spesies) yang telah diidentifikasi dan 950 spesies diantaranya diketahui memiliki fungsi biofarmaka, yaitu tumbuhan, hewan, maupun mikroba yang memiliki potensi sebagai obat, makanan kesehatan, nutraceuticals, baik untuk manusia, hewan maupun tanaman termasuk tanaman obat. Dengan kekayaan tersebut Indonesia berpeluang besar untuk menjadi salah satu negara terbesar dalam industri obat tradisional dan kosmetika alami berbahan baku tumbuh-tumbuhan yang peluang pasarnya pun cukup besar. Salah satu alternatif pengembangan biofarmaka, fitofarmaka atau lebih dikenal dengan tanaman obat, sangat berpotensi dalam pengembangan industri obat tradisional dan kosmetika Indonesia. Selama ini, industri tersebut berkembang dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang diperoleh dari hutan alam dan sangat sedikit yang telah dibudidayakan petani. Teknik budidaya dan pengolahan bahan baku belum menerapkan persyaratan bahan baku yang diinginkan industri , yaitu bebas bahan kimia dan tidak terkontaminasi jamur ataupun kotoran lainnya. Dalam Teknologi pasca panen, terutama diversifikasi produk, yang sangat penting pada saat harga produk segar tanaman obat atau simplisia rendah diwaktu terlalu banyak pasokan, masih sangat terbatas. Untuk peningkatan dan pengembangan hasil olahan biofarmaka perlunya keseriusan dalam pengolahan hasil yang berkelanjutan dengan melihat seberapa besar potensi tersebut dari segi kuantitas, kapasitas dan kualitas dalam rantai pasok bahan biofarmaka di pasar lokal maupun pasar ekspor.

Monday, November 19, 2012

Pengembangan Produk Unggulan Daerah dalam Program Pendekatan One Village One Product (OVOP) Menuju cita-cita Swasembada



Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hasil olahan produk Pertanian telah banyak program tetapi belum dilakukan secara optimal. Persaingan perdagangan internasional (atau pasar pada umumnya) amat ditentukan pada keunggulan yang dimiliki atau keunggulan produk yang dihasilkan. Dalam konteks pengembangan keunggulan tersebut, pemerintah daerah mulai mengembangkan konsep produk unggulan. Strategi dalam menerapkan teknologi yang lebih inovatif dan unggul tentu akan sangat membantu meningkatkan kualitas produk pertanian yang selanjutnya dapat merebut pasaran. Demikian pula strategi melakukan reformasi pelayanan publik akan mendorong investasi di kabupaten tertinggal. Dengan memperbaiki kualitas produk dan jasa pelayanan publik termasuk jaminan keamanan, maka daya saing kabupaten/kotal akan meningkat, menyamai kedudukan kabupaten/ kota yang tidak tertinggal.
Untuk agroindustri sebagai subsistem pertanian mempunyai potensi sebagai pendorong pertumbuhan kawasan ekonomi, karena memiliki peluang pasar yang lebih luas dan nilai tambah (value added) yang besar. Disamping itu pengembangan agroindustri dapat menjadi “pintu masuk” (entry point) proses transformasi struktur ekonomi dari pertanian ke industri. Kegiatan pertanian menghasilkan produk-produk yang sangat strategis bagi pemenuhan kebutuhan pokok rakyat seperti pangan, pakaian dan perumahan. Keunggulan komperatif bagi suatu komoditi bagi suatu negara atau daerah adalah bahwa komoditi itu lebih unggul secara relatif dengan komoditi lain di daerahnya.

Dengan pendekatan OVOP pertama kali diperkenalkan dan dimulai oleh masyarakat perdesaan di Oita Prefecture, Jepang pada tahun 1979. Gerakan masyarakat yang tumbuh dari diri sendiri ini telah sangat berhasil meningkatkan pendapatan per kapita mereka menjadi dua kali lipat dalam dua dekadePengertian unggul dalam hal ini adalah dalam bentuk perbandingan dan bukan dalam bentuk nilai tambah riil. Diharapkan di Indonesia model OVOP ini dapat lebih optimal dikembangkan dalam implementasi yang berkelanjutan. Dalam Upaya pembangunan ekonomi daerah, inventarisasi potensi wilayah (daerah) mutlak diperlukan agar dapat ditetapkan kebijakan pola pengembangan baik secara sektoral maupun secara multisektoral. Salah satu langkah inventarisasi potensi ekonomi daerah adalah dengan menginventarisasi produk-produk potensial, andalan dan unggulan daerah tiap-tiap sub sektor serta tingkat Kabupaten. Produk unggulan daerah menggambarkan kemampuan daerah menghasilkan produk, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya secara nyata, memberi kesempatan kerja, mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah, memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas dan investasinya. Sebuah produk dikatakan unggul jika memiliki daya saing sehingga mampu untuk menangkal produk pesaing di pasar domestik dan/atau menembus pasar ekspor. (Anonim, 2000). (Sumber data terkait, media, data diolah F. Hero K. Purba)

Wednesday, November 14, 2012

Pengolahan Bahan Pangan untuk Komoditas Bahan Baku Tepung Pangan dalam Usaha Agribisnis Pemanfaatan Potensi Lokal




Peluang pemanfaatannya masih sangat terbuka luas, baik untuk bahan baku pangan alternatif pengganti beras. Pengembangan agroindustri  bahan baku tepung-tepungan berbasis komoditas lokal dalam Pengolahan akan meningkatkan penganekaragaman pangan serta mengurangi kehilangan hasil panen. Sebagai salah satu contoh usaha membuat tepung mocaf tanpa limbah ini selain bisa untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, juga bisa untuk membantu warga disekitar anda ikut bekerja mengelola limbah turunannya, baik untuk dijadikan nata de mocaf atau produk turunan yang lain. Sehingga proses produksinya bersih, tidak mengganggu lingkungan dan pro kehidupan. Produk komoditas hasil pangan lokal sangat direkomendasikan, sedemikian produk antara ini dapat disimpan lebih lama dan dapat diolah lebih lanjut menjadi pangan siap saji. Contohnya produksi tepung dari bahan pangan umbi-umbian.Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Sehingga konsep tentang ketahanan pangan di Indonesia berdasar pada Undang-Undang nomor 7 tahun 1996, bahwa konsep ketahanan pangan dapat diterapkan untuk menyatakan situasi pangan pada berbagai tingkatan yaitu tingkat global, nasional dan tingkat rumah tangga serta individu yang merupakan suatu rangkaian sistem hirarki. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)

Terobosan yang telah dilakukan oleh beberapa industri pangan ternyata mampu mengangkat citra dan cita rasa makanan tradisional; yang ternyata sangat disukai berbagai kalangan bahkan telah diekspor Dalam peluang bagi pengembangan jenis makanan tradisional unggulan sesuai dengan potensi dan preferensi makin terbuka dengan adanya otonomi daerah. Di Indonesia tersedia berbagai aneka bahan pangan seperti sukun dan  umbi-umbian semisal Ganyong dan Talas. Bahan pangan lokal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pengganti tepung terigu. Komoditas pangan sumber karbohidrat di negeri ini sangat beragam, baik yang tergolong serealia seperti jagung, sorgum, hanjeli dan hermada, serta aneka umbi seperti ubikayu, ubijalar, talas, gadung, gembili, suweg, iles-iles, kentang, garut dan ganyong (Widowati, 2000). Bahan baku Tepung adalah salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang mempunyai sifat lebih tahan lama disimpan, mudah dicampur, diperkaya zat gizi, mempermudah distribusi, memperluas pemasaran serta memberikan kemudahan dalam penyajiannya. Komoditas hasil pengolahan pertanian, seperti umbi-umbian, serealia dan buah-buahan adalah sumber pangan alternatif pengganti tepung terigu. Pengolahan tepung menjadi menjadi produk olahan makanan seperti aneka kue kering, cake, kerupuk, campuran coklat batangan. Proses pembuatan tepung meliputi : sortasi, pengupasan dan pencucian, perajangan/pemotongan, blanching, pengering- an, penggilingan dan pengemasan.
Sebagai contoh lain yaitu karakteristik Tumbuhan Jalawure (Tacca Leontopetaloides) yang berasal dari Famili Taccaceae, secara alamiah tumbuh liar di pesisir pantai, khususnya di Pantai Garut Selatan. Tumbuhan Jalawure berupa terna tegak (perdu) dengan tinggi antara 1,5-2,0 meter, serta tidak berkayu dan bercabang. Tangkai daun melekat pada batang berbentuk segi lima. Tumbuhan Jalwure berbunga/berbiji dan berakar serabut berbentuk umbi. Jalawure berkembang biak melalui vegetatif (umbi) dan reproduktif (biji). Umbi dan Tepung Tumbuhan liar Jalawure kaya akan karbohidrat, Jalawure menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi di dalam tanah, dengan ukuran umbi bervariasi antara 1 – 2 kg.Umbi Jalawure mengandung karbohidrat 38,16 gr/100 gr dan dalam bentuk tepung Jalawure mengandung karbohidrat 83,07 ngr/100 gr. Apabila dibandingkan dengan jenis tepung lainnya, seperti : tepung terigu, tepung beras, dan tepung Jagung, maka tepung Jalawure mengandung karbohidrat paling tinggi. (Data Kab. Garut). Dalam hal upaya diversifikasi tersebut guna mengimbangi kebutuhan pangan nasional yang tidak seimbang dengan jumlah produksi beras serta sebagai bentuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Untuk itu perlu ditingkatkannya potensi pangan olahan beras untuk tepung tepungan serta bahan pangan karbohidrat lainnya, dengan dukungan dari Masyarakat, Akademisi, Pelaku Usaha dan peran serta pemerintah dalam segala upaya baik promosi dan pengolahan hasil pertanian yang berdayasaing.


Monday, November 12, 2012

Potensi Pengembangan Kacang Tanah dalam Peluang Usaha di berbagai daerah Indonesia



Indonesia sebenarnya mampu untuk pengembangan kacang tanah dibeberapa wilayah Provinsi. Jika melihat data bahwa selama Januari-April 2012, realisasi impor kacang tanah telah mencapai 50.378 ton. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706 ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton. Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. (Data Wikipedia, data media, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.), mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang  tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.
Untuk budi daya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersial dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan lahan bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Sentra kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 Konsumsi kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan kacang tanah sebanyak 1 juta ton. kacang tanah termasuk komoditas pangan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, hal itu terlihat dari  kontribusi komoditas ini terhadap pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan penghasil utama kacang tanah di Jawa Timur mencapai 65%.
Pada tahun 2006 produksi hasil sekitar 838.096 ton, pada tahun 2009 sekitar 763.507 ton selama tahun 2006 sampai 2009 produksi hasil kacang tanah berkurang 74.569 ton, tidak sebanding dengan makin bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun di Indonesia yang mengakibatkan volume impor kacang meningkat. Diharapkan dari setiap daerah lebih menggali potensi produk unggulan yang ada seperti kacang tanah ini, sehingga kita tidak hanya terus ketergantungan impor.

Monday, November 5, 2012

Potensi Pengembangan Pengolahan Tanaman Sirsak dalam Peluang Usaha Agribisnis



Di Indonesia tanaman Sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Nama Sirsak sebenarnya berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang kuranglebih berarti kantung yang asam. Buah Sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis. Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan buah pada usia 4 tahunan setelah ditanam.Tanaman Sirsak di Indonesia disebut juga sebagai nangka belanda atau nangka seberang. Tanaman tersebut dapat beradaptasi dan tumbuh baik di semua wilayah. Tanaman sirsak belum diusahakan secara besar-besaran, umumnya ditanam secara terbatas di halaman atau pekarangan rumah. Dalam kandungan sirsak contoh senyawa fitokimia terkandung dalam buah sirsak adalah: asetaldehida, amyl-caproate, amyloid, annonain, anomuricine, anomuricinine, anomurine, anonol, atherosperminine, beta-sitosterol, campesterol, selobiosa, citrulline, coclaurine, coreximine, dekstrosa, galactomannan, geranyl -caproate, muricine, muricinine, muricapentocin, muricoreacin, procyanidin, stepharine, stigmasterol, tannin, dan xylosyl-selulosa.Untuk kandungan dari buah sirsak adalah sebagai berikut: Kaya Vitamin C Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total. Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda). Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis. Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/l00 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi. Kaya Serat Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar). Sari buah (jus) sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan selera makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit wasir (ambeien), batu empedu, dan lain-lain. (Oleh: Sebuah penelitian lain dengan hewan percobaan memang membuktikan terdapatnya aktivitas antioksidan dari senyawa kandungan sirsak. Kalau memang benar, maka tentu khasiat anti kanker salah satunya berkaitan dengan kemampuan senyawa untuk melindungi sel tubuh yang sehat dari kerusakan yang memicu serangan kanker.Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.) /Sour soup Di dalam sirsak terdapat zat-zat yang mampu menangkal asam urat, hipertensi, osteoporosis, dan bisa membuat awet muda. Manfaat lainnya, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan wasir, dan memperlancar pencernaan makanan. Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi),effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik. Rasanya yang manis keasaman itu memberikan sensasi tersendiri bagi para penggemarnya. Bagi yang senang sarapan dengan roti, buah sirsak juga sering ditambahkan dalam bentuk selai. Bentuk olahannya, cita rasa sirsak tetap melekat kuat pada produk, sehingga sangat mudah dikenali.
Berdasarkan penelitian Prof. DR. Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi). Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Untuk pencegahan, disarankan makan atau minum jus buah sirsak.Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja.\Air yang tinggal 1 gelas dimimumkan ke penderita setiap hari 2 kali. Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, miripdengan efek kemoterapi. Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter,katanya cukup berkasiat. Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkanlebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh
normal. Sedangkan untuk kemoterapi masih ada efek membunuh juga
sebagian sel sel yang normal.
http://forum.vibizportal.com2. Khasiat dan manfaat untuk pengobatan lainnya:* Ambeien. Sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.* Sakit Kandung Air Seni.Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.* Bayi Mencret.Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan. * Anyang-anyangen.Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.* Sakit Pinggang. Untuk 20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.*Bisul.Daun sirsak yang masih muda secukupnya, tempelkan di tempat yang terkena bisul. Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi, antara lain, pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Semoga pemanfaat buah sirsak ini untuk mencegah beberapa penyakit dapat memberikan sesuatu yang berarti dalam kehidupan. (Berbagai Sumber terkait, media, KOMPAS, Wikipedia, article kesehatan, data diolah F. Hero K. Purba)

Friday, November 2, 2012

Pengolahan Wijen dalam Pengembangan Pemanfaatan Peluang Agribisnis



 
Wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.) merupakan tumbuhan yang berasal dari Afrika Khatulistiwa yang berada pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Tumbuhan wijen saat ini sudah banya tersebar, bahkan telah sampai di Indonesia. Pengembangan wijen dapat juga dilakukan di lahan sawah petani banyak dilakukan secara monokultur, akan tetapi dengan pertimbangan risiko kegagalan dan peningkatan pendapatan dapat ditanam secara tumpangsari, tumpangsisip, atau campuran (dua tanaman atau lebih ditanam secara bersamaan). Pengolahan wijen juga seperti Minyak Wijen, Minyak wijen mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan. Asam lemak omega-6 dalam minyak wijen membantu mengurangi gangguan kulit, seperti eksim. Kandungannya sangat besar sehingga perlu diperhatikan penggunaannya.
Pengembangan komoditas wijen  di Indonesia masih sangat rendah itu karena: Masih banyak petani yang belum mengenal wijen sehingga tanaman ini tidak sepopuler tanaman palawija (kedelai, jagung dll).Serta minat petani masih rendah karena kurangnya teknologi budidaya wijen. Produktivitas masih rendah, ini karena teknik budidaya yang kurang baik pada umumnya wijen hanya ditanam sebagai tanaman selingan. Dalam hal ini kurangnya informasi pasar.  Biji wijen banyak digunakan sebagai bahan industri minyak dan makanan.  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sampai saat ini Indonesia masih mengimpor biji wijen dari Vietnam, Thailand dan China serta mengimpor winyak wijen dari Cina, Singapura, Hongkong.  Tapi Indonesia juga sudah mulai mengekspor wijen ke Jepang, Hongkong, Amerika Serikat dan Turki. (Sources: Berbagai sumber media tekait, Litbang Kementan, data diolah F. Hero K. Purba). Perkembangan komoditas wijen dunia pada tahun 1993, adalah 486.000 ton. Jepang adalah importir terbesar mengambil 24% dari impor dunia. Pengimpor terbesar kedua adalah Amerika Serikat dengan 8% dari impor dunia. Hal ini diperkirakan bahwa impor biji wijen akan tumbuh antara 6 dan 8% per tahun. Australia diimpor 6400 t biji wijen pada tahun 1996 (senilai $ A12.7m), dengan China, Meksiko dan India pemasok utama. Wijen produksi benih Australia berpusat di Northern Territory dan Queensland, New South Wales dengan menunjukkan minat.Meskipun produksi telah turun dari ton 291 di 1988-1989 sampai 90 t di 1993-94, diantisipasi bahwa perbaikan dalam kultivar dan teknologi panen akan meningkatkan produksi. Potensi yang jelas untuk mengembangkan pasar untuk biji wijen Australia, baik di lokal maupun di luar negeri. Biji wijen saat ini diimpor ke Australia baik sebagai biji utuh dan produk olahan. Di Indonesia pengembangan wijen di Indonesia setiap tahun meningkat. Pada tahun 2006 areal wijen mencapai 4.788 hektar, yang tersebar di Lampung (150 ha), Jawa Tengah (1.426 ha), Yogyakarta (250 ha), Jawa Timur (1.473 ha), Nusa Tenggara Barat (1.217 ha), dan Sulawesi Selatan (272 ha). Diharapkan potensi komoditas wijen ini dapat dilkembangkan lagi dengan melihat pemanfaatannya dan peluang akses pasar lokal dan Internasional.

Thursday, November 1, 2012

Potensi Karet dalam Perkembangan Akses Pemasaran Domestik dan Internasional



Indonesia adalah negara penghasil karet (Hevea brasiliensis) terbesar kedua di Dunia setelah Thailand. Perkembangan harga bokar kualitas 90 persen di tingkat pabrik di Gapkindo setempat sejak 1-31 Mei tercatat Rp30.279 per kg, hari berikutnya naik menjadi Rp. 30.445 per kg dan pada bulan Mei 2012 turun signifikan menjadi Rp27.839 per kg. Ekspor untuk komoditi karet crum rubber tidak memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat dan devisa Negara. Berdasarkan data bahwa Indonesia sendiri sebagai negara dengan luas lahan karet terbesar di dunia, dengan luas areal mencapai 3,4 juta hektare (2009), yang mengungguli areal karet Thailand (2,67 juta hektare) dan Malaysia (1,02 juta hektare) hingga tahun lalu, hanya mampu memproduksi karet 2,7 juta ton. Angka ini masih di bawah Thailand yang berhasil memproduksi 3,1 juta ton karet per tahun. Malaysia berada di urutan ketiga dengan produksi 951 ribu. (Sources data: BPS, data media, Ditjen Perkebunan, data diolah F. Hero K. Purba)
Untuk produksi karet diperkirakan tiga juta ton naik dari tahun lalu 2,7 juta ton. Pada tahun 2012, produksi karet berpotensi naik 7 persen hingga 10 persen menjadi 3,3 juta ton. Dalam meningkatkan produksi perkebunan Karet, Pemerintah melaksanakan upaya penggunaan bibit unggul Karet pada petani, percepatan peremajaan Karet tua, peningkatan efisiensi usaha tani, diversifikasi usaha tani Karet dengan tanaman pangan sebagai tanaman sela, peningkatan efisiensi pemasaran untuk meningkatkan margin harga petani termasuk upaya untuk mendatangkan investor industri pengolahan karet, pengembangan infrastruktur dan kebijakan lainnya yang dapat mendorong penguatan permodalan petani karet. merupakan salah satu sub sektor perkebunan yang dikonsumsi sebagai bahan baku industri. Karet memegang peranan sangat penting dalam pembangunan pertanian terutama sebagai penghasil devisa dan penyerap tenaga kerja. Negara tujuan ekspor karet Indonesia adalah RRC, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.  Berdasarkan data informasi bahwa untuk menstabilkan harga karet minimal antara Indonesia, Malaysia dan Thailand terjadi perbedaan. Malaysia menginginkan agar harga kembali ke level 3,5 dollar AS, sementara Thailand 2,5 dollar AS dan Indonesia ke level 3,5-4,5 dollar AS per kilogram. Potensi karet Indonesia dipasar dunia sangat memegang peranan penting sebagai salah satu negara penghasil karet. Diharapkan dimasa mendatang dapat lebih ditingkatkan lagi potensi produksi karet yang ada didengan mempertimbangkan pangsa pasar dan quota ekspor dalam membangun strategi ekspor karet nasional.