Wednesday, May 16, 2018

Potensi Bisnis Daun Kelor (Moringa) dan Pemanfaatannya




Potensi daun kelor dan buah polongnya dimakan sebagai sayuran, sedangkan akar dan bijinya diekstrak untuk dijadikan minyak kelor.  Pada saat ini untuk harga tepung Daun kelor (moringa) dapat dihargai dengan harga Rp.250.0000 per kg untuk bahan baku olehan seperti teh, kapsul herbal dan aneka jenis makanan. Serbuk Daun Kelorina adalah  suplemen alami, sumber antioksidan alami, asam amino essensial, multivitamin dan mineral, serta sumber asupan nutrisi tinggi alami lainnya bagi tubuh. Secara enpiris maupun hasil penelitian ilmiah, serbuk daun Kelor juga terbukti berhasil mengatasi malnutrisi/gizi buruk, berkhasiat obat untuk beragam penyakit degeneratif, digunakan sebagai anti kanker, anti tumor, anti diabetes, anti hipertensi, peluruh lemak jahat kolesterol, detoksifikasi, tonic penguat jantung, bahkan direkomendasikan untuk pengidap HIV/AIDS. Serbuk Daun Kelor ini memiliki kehalusan 500 mesh. Banyak hasil studi telah melaporkan berbagai manfaat dari daun kelor, dan berbagai negara telah memanfaatkannya. (sources data: media terkait, data diolah FheroKP). Untuk menggunakannya juga terdapat berbagai cara, sesuai dengan kebutuhannya dalam pengobatan. Adapun manfaat potensi daun kelor  yaitu: Mengobati Penyakit Hati atau Liver,  Mencegah Obesitas, Mengobati Penyakit Jantung,  Mencegah Diabetes, Meredakan Nyeri Rematik, Meningkatkan Imunitas Tubuh, Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Merangsang Produksi ASI, Menyembukan Penyakit Batu Ginjal, Mencegah dan Mengobati Kanker, Mengatasi Penyakit Anemia, Menurunkan Gejala Penyakit Autoimun, Menjaga Kesehatan Mata, Menurunkan Kadar Kolesterol, Menstabilkan Mood dan Meningkatkan kerja Otak, Mengatasi Alergi, Mengobati Berbagai Penyakit Kulit, Mengobati Penyakit Kuning, Mencegah Penuaan Kulit, Menutrisi Rambut, Minyak Ben dari Daun Kelor, Menurunkan Demam,Menghilangkan Flek Wajah, Menghilangkan Jerawat dan Komedo, Mencegah Ketombe dan Rambut Bercabang, Memelihara Kesehatan Rambut, Dijadikan Masker Wajah, Meningkatkan Fungsi Ekskresi Tubuh, Anti Bakteri dan Anti Racun, Menambah Kebugaran. Jika peluang bisnis daun kelor ini dapat dikembangkan dan dukungan dari pemerintah dan daerah mau serius berkerjasama dengan pihak swasta, atau koperasi didaerah mau bergerak untuk membudidayakan pohon kelor sebagai komoditas ekspor, Indonesia bisa segera sejajar dengan negara penyuplai Teh Daun Kelor seperti Australia dan India dan juga olahan produk daun kelor lainnya.Potensi bisnis dan budidaya daun kelor memang sangat potensial dimana daun ini banyak dicari bagi orang yang membutuhnya dan menyadari pentingnya kesehatan. 

Wednesday, May 2, 2018

Kopi Arabica Doloksanggul Potensi dan Pengembangannya




Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa sangatlah cocok untuk budidaya tanaman kopi. Bangsa Indonesia terdiri atas banyak pulau sehingga membuat kopinya begitu kaya rasa dan aroma. Penggemar kopi Indonesia tidak hanya para orang tua tetapi juga disukai oleh kalangan usia muda, laki-laki maupun perempuan. Pengembangan Penanaman kopi di daerah ini dikelola oleh anggota keluarga atau sanak famili hingga proses penjualannya.
Salah satu potensi Kopi di Sumatera Utara untuk pengembangan kopi yang tersebar di Kecamatan Lintongnihuta, Doloksanggul, Paranginan, Pollung dan Onan Ganjang. Kopi Lintong Dolok Sanggul ini pada umumnya ditanam pada ketinggian 1400 meter dpl. Kopi arabika Lintong Dolok Sanggul ini berasal dari onan ganjang dan catimor diproses dengan metode basah.Setelah dikeringkan, green bean Lintong Dolok Sanggul beraroma floral atau bunga-bungaan. Dry aroma dari kopi ini sewaktu di roast di city plus adalah spicy sedikit herbal dan karamel, cukup unik dibandingkan dengan kopi Lintong lainnya yang pada umumnya lebih beraroma herbal. Aroma spices dan karamel kali ini lebih intenssaat disajikan sebagai milkbased drinks dan  jika diresapi lebih dalam akan muncul aroma sarsaparilla. Diantara berbagai varian kopi dari Sumatera Utara, adalah kopi arabika Dolok Sanggul. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Kecamatan Dolok Sanggul, ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Kabupaten Humbang Hasundutan sudah lama menjadi sentra produsen kopi di Indonesia, bahkan sebelum mekar dari kabupaten induk Tapanuli Utara. Jenis tanaman arabika mulai dikembangkan sejak 1970-an dan terus berkembang hingga saat ini. "Perkebunan kopi bertebaran di punggung-punggung bukit, Dolok Sanggul berada di ketinggian 900 sampai 1.400 mdpl. Kopi arabika Dolok Sanggul menggambarkan karakter kopi Sumatera yang klasik menjadi sangat fokus dan jelas dari kopi Lintong. Dimulai dengan aroma tetes tebu manis, kelapa, dan wangi cedar (sejenis cemara), lebih banyak buah dan kualitas kaya aroma karamel muncul saat diseduh.