Tuesday, March 7, 2023

Prospek Perkembangan Jagung dalam Pemasaran Internasional

Berdasarkan rata-rata harga jagung mengalami peningkatan, dengan update rata-rata harga pada bulan Juni 2022 mencapai USD 335,71/Ton. Harga jagung internasional mencapai harga tertinggi pada April 2022 sebesar USD 348,17/Ton dan cenderung mengalami sedikit penurunan hingga Juni 2022. Pada tahun 2020 produksi jagung dengan kadar air 25 persen sebanyak 22,92 juta ton pipilan kering, tahun 2021 (23 juta ton), tahun 2022 (23,1 juta ton), tahun 2023 (30 juta ton) dan tahun 2024 sebanyak 35,3 juta ton. Kebutuhan jagung tahun ini diperkirakan sebesar 15, 5 juta ton PK, terdiri dari: pakan ternak sebesar 7,76 juta ton PK, peternak mandiri 2,52 juta ton PK, untuk benih 120 ribu ton PK, dan industri pangan 4,76 juta ton PK. Diharapkan dalam pencanangan swasembada agribisnis jagung 2007 dapat berjalan dengan baik sesuai dengan mutu bibit tanaman jagung yang berkualitas didalam pengembangannya. Dimana dengan terbatasnya persediaan jagung dunia untuk ekspor dan meningkatnya permintaan etanol berpotensi menciptakan ekspektasi kenaikan harga jagung di pasar dunia untuk beberapa tahun ke depan, Indonesia diharapkan dapat mampu menangkap peluang pasar ini menjadi salah satu acuan untuk mencari celah pasar kebutuhan konsumen di pasar dunia. Produksi jagung tahun 2010 ditargetkan akan mencapai 19,8 juta ton, namun kenyataannya hanya mencapai 17,9 juta ton. (Sources data Tempo, Kompas,berbagai sumber terkait, data diolah F. Hero K. Purba).

Produsen utama jagung dunia adalah Amerika Serikat menghasilkan hampir 40% dari produksi jagung dunia, sedangkan Cina berkontribusi sebesar 20% dari produksi dunia .Amerika dan China merupakan dua negara ini mampu mengekspor jagung setelah berhasil dalam mendorong produksi yang tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Menurut survey tahun 2011 sementara itu Indonesia pada pringkat ke 12 dengan produksi rata-rata pertahun 8100 Metric Ton per tahun. AS mengolah 79,3 juta hektar lahan untuk tanaman jagung. China menanam jagung di atas lahan seluas 74,3 juta hektar.Menurut kurun waktu lima tahun terakhir, sekitar 60 persen dari total 786 juta ton produksi jagung dunia dihasilkan oleh AS dan China. Dalam periode yang sama, ekspor jagung AS rata-rata mencapai 52 juta ton per tahun. Ekspor jagung di AS sudah dimulai tahun 1989-1990. China pun sudah mengalami ekspor jagung yang tinggi tahun 2002, dengan volume mencapai 15,2 juta ton.Berdasarkan data Dinas Luar Negeri Pertanian USDA, produksi jagung di Argentina akan turun menjadi 21,2 juta ton di tahun panen yang dimulai 1 Maret, dibandingkan dengan 23,6 juta tahun sebelumnya. Seiring dengan Permintaan jagung di pasar domestik dan pasar dunia terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri pakan dan pangan. Kebutuhan bahan baku jagung bagi industri pangan yang mencapai sekitar 1,2 juta ton pada 2021 baru dapat dipenuhi dari pasokan dalam negeri sebesar tujuh ribu ton. Sedangkan kebutuhan jagung untuk industri pangan di tahun 2022 diperkirakan meningkat menjadi sekitar 1,5 – 1,6 juta ton seiring dengan sudah beroperasinya satu investasi industri pati jagung baru di dalam negeri.Dalam hal ini mencermati perkembangan harga internasional dan dalam upaya meningkatkan daya saing jagung di pasar domestik maupun pasar luar negeri, pemerintah perlu menerapkan strategi kebijakan perdagangan yang efektif, sehingga mampu mewujudkan ketersediaan pasokan komoditas jagung dan pengamanan harga jagung di tingkat petani. Meningkatnya pendapatan per kapita menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap produk turunan jagung.