Wednesday, June 25, 2014

Potensi Pengembangan Beras Hitam Organik Potensi Usaha Agribisnis Berdayasaing



 Potensi usaha agribisnis beras hitam merupakan peluang dalam agribisnis, adapun secara umum terdapat tiga macam beras yang dikonsumsi secara massal oleh penduduk bumi, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Kandungan dari beras hitam berupa zat anthocyanin, yaitu zat alamiah antioksidan tinggi yang fungsi sebenarnya adalah melindungi tanaman dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet, sedangkan bagi tubuh manusia zat ini berguna untuk melindungi kerusakan sel akibat oksidasi atau kontaminasi zat berbahaya seperti pengawet makanan, pewarna makanan, obat-obatan, pestisida, dsb.Potensi budidaya tanaman Beras hitam memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan diantaranya meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, menurunkan kadar gula dalam darah (cocok bagi penderita diabetes), memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker ataupun tumor, memperlambat penuaan , sebagai Antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, mencegah anemia,menurunkan tekanan darah, dan masih banyak kegunaan yang lain. Oleh karena itu, beras hitam merupakan beras yang paling kaya pigmen dibanding beras jenis lain. Daerah penghasil beras hitam di Yogyakarta dan Jawa Tengah meliputi daerah Sleman, Bantul, Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, Surakarta, dan Boyolali. Benih beras hitam asli Indonesia sampai saat ini masih ditangkar oleh Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi Jawa Barat, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno selain Balitpa Sukamandi adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banos, Filipina. Tanaman beras hitam dapat mudah diamati, tubuhnya tegap dan tinggi, rata-rata mencapai 2 meter, sedangkan ketan hitam, tidak berbeda jauh dengan padi Cere. Hanya sekitar 30-60 sentimeter.
Menurut sejarah seperti di Solo, Jawa Tengah, Beras Wulung / Beras Hitam  merupakan jenis beras Hitam asli Indonesia, dulunya beras Wulung merupakan beras pilihan yang dulu hanya ditanam dan dipergunakan dalam keraton Kasunanan Surakarta khusus dikonsumsi dilingkungan para Raja serta digunakan untuk jenis ritual tertentu. Namun sekarang hampir punah dan sangat langka keberadaannya, karena tidak adanya upaya pelestarian dari para petani pada zaman dahulu yang konon hanya ditunjuk sebagai petani istimewa yang menanam beras Wulung khusus untuk keraton,Beras hitam, diketahui dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Beras hitam hanya dapat dijumpai di Asia. Dimana tidak mengalami proses penggilingan berkali-kali. Seperti yang dilakukan pada beras putih. Dalam sebuah penelitian di China menjelaskan, beras hitam memiliki kadar vitamin, mikro elemen, dan asam amino yang lebih tinggi dari semua beras yang biasanya kita jumpai. Beras hitam dipercaya memiliki beragam manfaat. Diantaranya meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatitis dan sirosis (Pengerasan Hati), mencegah fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, dan anti aging alami. Diharapkan prospek potensi tanaman beras hitam ini dapat dikembangkan lebih banyak lagi, terutama beras hitam varietas organik, selain melihat dari sektor pangan dan juga aspek kesehatan.(Sumber: Media terkait, Litbang, data diolah Frans Hero K. Purba)

Tuesday, June 24, 2014

Membangun Indonesia Kuat Melalui Produk Pertanian Berdaya Saing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA/AEC)



Optimisme dalam Pengembangan Pertanian diperlukan karena tantangan perekonomian Indonesia tidak ringan. Sebagai suatu pilar strategis, AEC mencakup 12 sektor prioritas yang salah satunya adalah : produk berbasiskan pertanian (agro-based product). Hal ini tentu akan berdampak kepada liberalisasi sektor pangan di tanah air disamping berbagai perjanjian perdagangan yang sudah ditanda tangani oleh Indonesia sebelumnya memberikan dampak pembukaan impor produk pangan secara besar-besaran. Dalam pengembangan potensi produk pertanian dan olahan untuk Integrasi produk berbasiskan pertanian ini mengacu kepada prinsip WTO yang disesuaikan dengan AEC. Pada dasarnya tetap bertujuan untuk meliberalisasi sektor pertanian di tingkat ASEAN. System liberalisasi pertanian, yang pada awalnya dipromosikan oleh WTO bergantung kepada mekanisme perdagangan global dan system rantai pasokan pangan. Dampak implementasi terhadap AEC 2015 perlu diperhatikan serta kesiapan Indonesia di dalam sektor pangan pertanian dan olahan.
Free Trade Agreement (FTA) bilateral, yakni Kesepakatan Kemitraan Ekonomi (EPA) Indonesia-Jepang, sedangkan enam sisanya FTA yang ditandatangani Indonesia sebagai bagian dari ASEAN, termasuk AFTA.Salah satu yang paling ekstensif, ambisius, dan di depan mata adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang salah satu pilarnya adalah pembentukan pasar tunggal ASEAN pada 2015 atau dua tahun dari sekarang. Di ASEAN sendiri kesepakatan perdagangan bebas bilateral (BTA) ditempuh karena kemajuan AFTA dianggap terlalu lamban. Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang akan menjadikan ASEAN pasar tunggal dan basis produksi kompetitif di kawasan juga bentuk dari respons ASEAN terhadap bangkitnya ekonomi China dan India.
 Persaingan ketat produk pertanian dari negara-negara tetangga ASEAN, seperti Thailand, Myanmar, Vietnam dan Laos, dengan menjaga mutu /kualitas produk, kuantitas dan Kapasitas produk yang dihasilkan. Dan perlu mempersiapkan segala aspek dalam teknologi untuk mendorong penerapan SNI, GAP, GHP dan GMP. Hal ini terjadi persaingan harga antara produk pertanian dalam negeri dengan negara-negara lainnya. Padahal, sebagaimana yang diketahui selama ini, harga produk pertanian dari luar negeri justru lebih rendah jika dibandingkan dengan harga produk yang dihasilkan oleh tanah air. AEC akan mengubah ASEAN menjadi suatu pasar tunggal. Hal ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan nilai bisnis di negara ASEAN, untuk  dapat beradaptasi dengan pasar terbuka. (Sumber: Berbagai data media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).

Potensi Pengembangan Aren dalam Prospek Usaha Agribisnis Berbagai Macam Manfaat



Tanaman Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) merupakan tanaman yang serbaguna. Luas lahan kebun aren di Indonesia pada tahun 2008 sekitar 70.000 hektar. Propinsi dengan lahan perkebunan aren terluas Kalimantan Timur (17.794 hektar), Kalimantan Tengah (17.000 hektar). Dan Jawa Barat (13.878 hektar). Jawa Barat merupakan daerah persebaran aren terluas di Jawa dengan produksi gula aren mencapai 6.686 ton/tahun. Meski begitu kebutuhan gula pasir Jawa Barat relatif tinggi, 510.000–516.000 ton/tahun. Produk olahan nira aren berupa gula aren nilainya paling tinggi dibandingkan dengan gula merah lainnya. Produsen gula aren masih mengolahnya secara tradisional, yang dicetak dalam bentuk separuh batok kelapa, kotak, silinder, atau lempeng. Gula aren merupakan gula murni yang tidak menggunakan bahan kimia pengawet, pewarna, atau aroma dalam pengolahannya. Berbagai macam produk dari tanaman aren dimana akar aren digunakan untuk berbagai obat tradisional.Akar segar dapat menghasilkan arak yang dapat digunakan sebagai obat sembelit, obat disentri dan obat penyakit paru-paru. Batang pohon aren bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat alat-alat rumah tangga. Batang bagian dalam dapat menghasilkan sagu sebagai sumber karbohidrat yang dipakai sebagai bahan baku dalam pembuatan roti, soun, mie, dan campuran pembuatan lem. Sedangkan ujung batang yang masih muda (umbut) yang memiliki rasa manis bisa digunakan sebagai sayur mayur. Manfaat aren lainya yang bisa dimaksimalkan yaitu bagian Ijuk. Ijuk dari batang pohon aren juga bisa dipintal menjadi tali,meskipun agak kaku,tali dari ijuk batang aren ini memiliki kekuatan yang cukup awet, kuat, dan tahan lama.Ijuk juga bisa digunakan sebagai bahan atap rumah, pembuat sikat dan sapu ijuk. Produksi gula aren merupakan terbesar di Indonesia hingga mencapai ratusan ton per bulan. Untuk produksi gula aren Lebak sudah memiliki sertifikat makanan organik internasional sehingga dapat menembus pasar di tujuh negara dunia itu. Kelebihan gula aren Lebak, selain organik yang menyehatkan juga cocok dijadikan pemanis berbagai jenis bahan makanan dan minuman. Selain itu, katanya, rasanya manis, beraroma, dan juga bertahan lama. Gula aren Lebak dijadikan bahan roti, minuman, dan aneka kuliner lainnya. Diperkirakan untuk produksi gula aren diekspor ke pasar mancanegara mencapai 50 - 70 ton per bulan. Didaerah Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Cibeber, dan Muncang, perajin gula aren itu tersebar untuk wilayah Provinsi Banten. Dengan meningkatnya permintaan pasar itu tentu bisa mendongkrak pendapatan perajin gula semut.
Permintaan serta minat konsumen luar negeri menyukai gula aren berasal dari Lebak karena masuk kategori makanan organik dan tidak terdapat bahan-bahan kimia. Beberapa produk olahan asal aren asal Indonesia di wilayah Provinsi Banten ini akan memiliki nilai tambah bagi petani perajin. Hal ini mengindikasikan dalam perolehan manfaat perdagangan aren Indonesia pengaruh faktor non harga masih cukup signifikan. Konsumen dari luar negeri menyukai gula aren berasal dari Kabupaten Lebak karena masuk kategori makanan organik dan tidak terdapat bahan-bahan kimia. Meningkatnya permintaan itu, karena dilengkapi dengan sertifikat pangan organik internasional yang dikeluarkan pemerintah. Faktor-faktor yang terkait dengan: kualitas produk, tingginya biaya transportasi, dan kompleksitas prosedur ekspor diduga turut berpengaruh terhadap perolehan manfaat perdagangan ekspor produk kelapa Indonesia yang belum maksimal. Dengan adanya proses untuk sertifikasi internasional terhadap gula aren salah satunya di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, diharapkan potensi pengolahan gula aren ini dapat secara optimal dimanfaatkan dalam peningkatan perekonomian di tingkat petani dan masyarakat.(Data aren, data disbun Banten, media, data diolah F. Hero Purba)

Monday, June 23, 2014

Produk Olahan Susu dalam Mengantisipasi Lonjakan Impor, Masalah, Dilema atau Tantangan




Untuk total kebutuhan bahan baku susu tercatat 3,2 juta ton per tahun, sedangkan pasokan dari peternak hanya 690.000 ton yang dihasilkan oleh sekitar 597.135 ekor sapi perah. Persentase impor bahan baku industry susu kini mencapai 80 persen per tahun. Berdasarkan data setiap tahun Indonesia rutin melakukan importasi susu sebesar US$ 700 juta atau sekitar Rp 6,65 triliun. Saat ini kontribusi susu lokal hanya 25% atau sebesar 1.800 ton. Saat ini pun kita masih impor susu sebesar 75% dari kebutuhan nasional atau US$ 700 juta tiap tahun. Untuk produk Susu harus memenuh syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik sehingga mempunyai masa simpan yang relatif singkat. Untuk menangani kelebihan produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan. Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam industri susu nasional. Diperlukan peran pemerintah untuk meningkatkan pasokan bahan baku susu nasional dengan menggalakkan program ternak sapi. Sebagai salah satu contoh dalam pengembangan Gabungan Kelompok Ternak Makmur Agro Satwa yang berlokasi Desa Sukamekar Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Dalam membina Gapoknak ini Pimpinan Gapoknak MAS Sentot Joko Priyono mengatakan bahwa semua prestasi yang diraihnya tersebut merupakan keberhasilan tim yang mau bersama-sama bekerja keras dalam mencerdaskan anak bangsa. Gapoknak MAS yang berdiri sejak Januari 2008, berhasil mencetuskan berbagai program unggulan. Dukungan dari Pemda Sukabumi dan Pemerintah Pusat dalam pembinaan terhadap Gapoknak ini.  Adapun Program dari Gapoktan Makmur Agro Satwa yaitu Gerimis MANDIRI (gerakan mengkonsumsi susu bagi anak usia sekolah secara mandiri). Bekerjasama dengan karang taruna, kelompok wanita usaha, kelompok pemuda dan PKK, program ini menghimbau agar sekolah menyelenggarakan minum susu minimal 1(satu) kali dalam seminggu. Dimana program ini bergerak tanpa ada intervensi dari pemerintah baik dari sisi teknis maupun pembiayaan. Gerimis Peri (gerakan mengkonsumsi susu di lingkungan pegawai negeri). Bekerjasama dengan PKK utuk menghimbau keluarga pegawai negeri untuk mengkonsumsi susu murni dan olahannya minimal 1 liter dalam seminggu. Gerimis Pesta (gerakan mengkonsumsi susu di kalangan pegawai swasta). Bekerjasama dengan PKK. Gerimis Kawin (gerakan mengkonsumsi susu di lingkungan karyawan industri). Bekerjasama dengan SPSI atau kelembagaan buruh yang ada di masing-masing lokasi industri untuk mewajibkan para karyawan atau buruh mengkonsumsi susu dan produk olahanya yang dibiayai oleh manajemen industri yang bersangkutan dalam rangka peningkatan kesehatan karyawan.

Adapun kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri (SSDN) untuk susu olahan dalam negeri saat ini sekitar 3,3juta ton per tahun, dengan pasokan bahan baku susu segar dalam negeri 690 ribu ton per tahun (21 persen) dan sisanya sesebsar 2,61 juta ton (79 persen) masih harus diimpor dalam bentuk skim milk powder, anhydrous milk fat, dan butter milk powder dari berbagai Negara seperti Australia, New Zealand, Amerika Serikat, dan UniEropa. Menurut data Dewan Persusuan Nasional tahun 2013 ini persentase susu segar untuk memasok kebutuhan nasional diyakini menurun dibandingkan tahun 2012. Prooduksi susu segar di tahaun 2013 diperkirakan turun sekitar 10 -15 persen. strategi pengembangan yang seyogyanya segera dilaksanakan adalah berkaitan dengan upaya peningkatan keunggulan daya saing agribisnis susu segar tersebut.

Proses pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu yang beraneka ragam, berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan, mempermudah pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna bahan mentahnya. Proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu di bidang tekologi pangan. otensi sumberdaya alam Indonesia yang besar bagi pengembangan agribisnis persusuan, adalah ironis jika sebagian besar dari kebutuhan susu Indonesia masih harus diimpor. Dengan demikian, pemerintah dan stakeholder lainnya perlu berupaya keras meningkatkan pangsa pasar (market share) para pelaku pasar domestik dalam agribisnis persusuan Indonesia. (Source: Berbagai Sumber media terkait, data DPN, data F. Hero K. Purba).