Thursday, August 3, 2017

Potensi Pulau Alor dalam Pengembangan Komoditi dan Desa Agrowisata Ecotourism



Ibukota dari Kabupaten Alor, Kalabahi dikenal dengan sebutan Kota Kenari karena menghasilkan kenari dengan kualitas baik. Kenari dapat dengan mudah dibeli di pasar tradisional Kalabahi. Pengembangan perkebunan di Kabupaten Alor untuk komoditi kakao, kopi dan jambu mete merupakan komoditas sosial, artinya usaha perkebunan tersebut hampir 100% diusahakan secara perkebunan rakyat. Di Nusa Tenggara Timur (NTT) tanaman tersebut memiliki potensi besar sebagai pemasok kebutuhan baku baik untuk pasar domestik maupun global. Pengembangan tanaman perkebunan dapat dilakukan dengan intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan. Kegiatan pendampingan kawasan perkebunan telah dilakukan di Kabupaten Sikka, Ende, Ngada, Manggarai Timur dan Kabupaten Alor.




Menikmati keindahan pulau alor dan keluar dari penginapan Hotel Pulau Alor. Perjalanan ke Desa Adat ini memakan waktu sekitar 30 menit dari Kalabahi. Setelah mobil yang membawa kami berhenti, menandakan kami tiba di tempat tujuan, kami melanjutkan dengan berjalan kaki dan menaiki beberapa anak tangga sebelum benar-benar mencapai pemukiman suku Abui, suku yang mendiami Desa Adat Takpala, yang berarti orang gunung, karena memang Desa Adat ini berada di ketinggian. Sesampai di anak tangga terakhir kami menjumpai tempat tinggal mereka yang berbetuk limas dan beratapkan Ilalang. Ada pula bangunan yang bertingkat dimana bagian bawah merupakan tempat terbuka berisikan peralatan masak dan ruang kosong beralaskan tikar tempat mereka melakukan kegiatan sehari-hari, kemudian terlihat ada tangga menuju ke bagian atas bangunan, tempat menyimpan persediaan makanan dan tinggal. Mungkin karena itulah rumah Desa Takpala disebut juga sebagai Rumah Gudang. Di Desa Takpala terdapat dua rumah simbol utama yang menghadap ke tengah lapangan dimana terdapat tumpukan batu berbentuk lingkaran, yang di sebut Mesbah. Biasanya lapangan ini dipakai saat melakukan tarian Lego-lego, tarian yang dilakukan dengan membetuk lingkaran di sekitar Mesbah sambil berpegangan tangan dan menari mengikuti irama lagu dan bergerak dalam lingkaran. ulau Alor juga memiliki segudang keunikan alam dan budaya. Pulau ini dijuluki Pulau Seribu Moko. Julukan Pulau Seribu Moko karena masyarakat penghuni Pulau Alor memiliki budaya unik, yakni merawat ribuan gendang perunggu (moko) yang menjadi pusaka sekaligus mahar perkawinan adat setempat yang memiliki filosofi bagi masyarakat Alor beserta berbagai kearifan lokal Alor. Pulau Alor juga memiliki banyak sekali bahasa daerah (Bahasa Suku), hingga kini ada lebih dari 40 bahasa. Kain tenun dengan ragam corak dengan pewarna alami merupakan nilai luar biasa yang dimiliki Alor. Alor tidak saja memiliki keragaman budaya setiap suku, namun memiliki kekayaan luar biasa soal kerukunan beragama sehingga Alor memiliki salah satu Alquran tertua (1519) di Indonesia dan tersimpan di museum Alor. Destinasi wisata Pulau Alor ini juga sudah terpilih sebagai wisata bahwa laut terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2016. Berbagai sumber terkait, hasil kunjungan, data diolah F Hero Purba)

No comments: