Monday, April 2, 2012

Enterpreneurship sebagai Dasar strategi Pengembangan diri Untuk Peningkatan Perekonomian


Perkembangan zaman dan diera globalisasi ini semakin menuntut untuk menjadi yang terbaik sebagai seorang wirausahawan / enterpreneurships. Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dilakukan melalui langkah-langkah: (a) mengembangkan kewirausahaan bagi para pengusaha dan calon pengusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan terutama melalui peningkatan etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis; (b) Meningkatkan kinerja perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional terutama melalui; penciptaan lapangan kerja baru, penciptaan barang dan jasa yang lebih bermutu dan atau lebih beragam, peningkatan daya saing perusahaan, baik di pasar dalam negeri ataupun di pasar Internasional; (c) Mengembangkan kewirausahaan masyarakat luas yang diharapkan akan mendorong peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi masyarakat melalui peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan produktivitas nasional; (d) Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi semua pihak yang berminat dan terkait dengan pengembangan kewirausahaan serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih mendalam dianjurkan untuk mengikuti kegiatan pembudayaan kewirausahaan. (Berbagai sumber terkait, data diolah oleh Frans Hero K. Purba)

“Behind The Power Image for Entrepreneurships, jadi sebagai wirausahawan muncul ide-de cemerlang untuk menciptakan inovasi dan peluang usaha yang dirancang oleh setiap individu sendiri. Seorang Enterprenurships /wirausahawan tidak lepas dari berbagai/tindakan yang berdasarkan pada pemikiran-pemikiran yang akurat. Dengan satu tindakan yang tepat berarti dapat dikatakan telah menjawab satu tantangan atau lebih yang berisi pemikiran yang cemerlang. Wirausahawan atau interpreneur adalah pengusaha yang mampu melihat peluang mencari dana dan sumber daya lain yang diperlukan untuk menggarap peluang tersebut. Seorang wirausaha dituntut untuk bertindak berdasarkan atas analisa-analisa dari seluk beluk kegiatan usaha yang akan dilakukan. Intuisi adalah daya atau kemampuan untuk mengetahui sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari. Intuisi dan daya kreasi berperan lebih dominan, sementara daya analisis tetap ada namun sifatnya laten. Peter Ducker memformulasikan ciri-ciri khusus yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah; (1) bekerja keras, (2) optimistis, (3) berupaya menghasilkan satu cara yang terbaik, (4) dorongan untuk dapat berprestasi, (5) mampu mengorganisasi, (6) bertanggungjawa, (7) orientasi pada uang, (8) orientasi pada imbalan, dan (9) memperhatikan pada kualitas.
Pada tahap eksperimentasi agar pertumbuhan usaha lebih maju, ada beberapa hal yang perlu dianalisis, yaitu: (1) perencanaan misi dan visi, (2) proyeksi kebutuhan investasi awal, dan (3) penentuan tingkat laba yang layak.
Seorang wirausaha merupakan penggerakkan dan pemimpin pelaksanaan kegiatan organisasi bisnis. Jika keputusan telah diambil untuk melaksanakan tugasnya, maka keputusan-keputusan itu harus menjadi tindakan-tindakan yang praktis, yaitu antara lain menetapkan tugas, menunjukkan tugas dan memberikan tugas. Tugas-tugas dapat diperinci secara jelas dan orang-orang diserahi tanggung jawab terhadapnya, sehingga mutu dari penyelenggaraan kerja akan lebih mudah dikendalikan. Inilah yang menjadi acuan bagi seorang wirausaha sejati dalam pengorbanan waktu, peluang dan inovasi. Diperlukan pengorbanan dalam pembentukan sikap menjadi seorang entrepreneur sejati.

No comments: