Thursday, November 21, 2013

Pengembangan Peternakan Bebek Potong dalam Potensi Usaha Agribisnis



Peluang usaha yang dilakukan oleh resto beberapa restoran dan cafe yang langsung mengusung brandnya dengan nama bebek seperti Bukan Bebek Biasa, Bebek Garang, Bebek Goreng Haji Slamet, dan lainnya. Mereka menawarkan bebek sebagai menu utamanya, entah itu bebek goreng, bebek bakar sampai bebek penyet. Potensi peluang dalam bidang kuliner seperti Bebek Slamet, Resto yang menyajikan renyahnya dalam aneka kuliner Bebek Goreng dan aneka pilihan lainnya. Banyak rumah makan yang menyajikan makanan dengan bahan dasar bebek, dan ternyata sangat disukai oleh sebagian besar orang. Akibatnya saat ini harga kuliner yang berbahan dasar bebek menjadi lebih mahal jika dibandingkan dengan yang berbahan baku dasar ayam. Tentunya dalam hal ini usaha peternakan bebek pedaging /potong dan petelur yang dilakukan dengan sistem intensif dan terpadu, dikarenakan mahalnya harga pakan ternak bebek. Sistem peternakan bebek pedaging dan petelur sebagian besar dilakukan dengan cara tradisional dengan cara di’angon’ pada daerah daerah yang sedang mengalami panen padi, dimana tersedia sumber pakan gratis yang melimpah. Sayangnya masa panen padi ini terbatas, hanya sekitar 3 bulan. Untuk di luar masa panen para petani bebek akan mengurangi jumlah bebek yang di peliharanya. (Berbagai sumber artikel pemanfaatan bebek pedaging potong, artikel media, majalah, data diolah F. Hero K. Purba). Dalam peluang usaha dan potensi bebek potong sebenarnya pangsa pasar bebek bukan hanya pada telurnya saja,tetapi saat ini permintaan akan daging bebek potong juga semakin meningkat seiring dengan menjamurnya restoran dan warung makan yang menjual menu bebek potong sebagai menu khasnya.Tak ayal dengan keadaan seperti ini permintaan akan bebek potong juga ikut terangkat naik,apalagi daging bebek memiliki cita rasa yang unik dan khas.
Untuk pemeliharaan bebek potong, peternak sebaiknya memelihara bebek jantan. Kenapa? Hal ini dimaksudkan karena bebek jantan memiliki berbagai keunggulan dan keuntungan apabila ditinjau dari segi ekonomi. Harga bibit bebek jantan lebih murah dibanding dengan harga bibit bebek betina, lalu dari segi pemeliharaan pun pertumbuhan bebek jantan lebih baik daripada bebek betina sehingga dalam waktu yang relatif tidak lama antara 2-3 bulan berat badan bebek bisa mencapai tidak kurang dari 1,5 kg. Dalam hal ini adalah berat yang biasa dibutuhkan oleh konsumen. Selain berat juga dikarena pada umur yang muda menghasilkan daging yang lebih empuk, gurih dan nilai gizi yang lebih tinggi. Dalam hal peternakan bebek potong, untuk ramuan bebek yang berumur 20 hari, rata – rata peternak bebek potong menggunakan nasi aking, tepung bulu, dan pakan jadi (buatan pabrik) yang kemudian dicampur menjadi satu tentu saja dengan takaran yang sesuai. Dengan pakan tersebut, rata – rata peternak ketika waktu panen mampu menghasilkan bobot bebek yang sesuai dengan permintaan pasar.
Untuk resto dan kuliner permintaan terhadap daging bebek semakin meningkat, ini bisa kita lihat dengan semakin merebaknya restoran dan rumah makan yang secara khusus menawarkan sajian daging bebek, dengan aneka pilihan menu. Melihat potensi yang ada maka bisnis budidaya bebek potong dapat dijadikan pilihan didalam melakukan usaha. Bila kita melihat usaha kuliner bebek potong, selain dalam hal itu bebek juga punya aroma daging yang khas. Kebanyakan masalah saat mengolah bebek adalah timbulnya bau amis yang tidak bisa hilang sekalipun daging telah masak. Untuk mengurangi aroma anyir, daging bebek bisa direndam dalam larutan jeruk nipis atau cuka. Ketika memasaknya, campurkanlah bumbu penambah aroma seperti sereh, daun salam, daun jeruk, atau lengkuas. Bau amis bebek juga bisa dihilangkan dgn cara merebusnya bersama tumisan kunyit dan jahe.
Menurut data bahwa di negeri China, Indonesia kalah jauh. Indonesia hanya memproduksi 25.800 ton. Dalam hal ini pun masih kalah dari Malaysia yang sudah memproduksi sebanyak 107.900 ton. Di bawah Indonesia adalah Bangladesh, dengan produksi sebanyak 23.000 ton. Sedangkan negara Asia lain seperti India, Korea Selatan, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, secara berturut-turut memproduksi sebanyak 46.200 ton, 55.000 ton, 81.000 ton, 77.400 ton, dan 80.600 ton. Di Indonesia, umumnya warung-warung makan yang menyediakan menu utama bebek, dengan berat karkas 1 kg, yang biasanya lebih didominasi oleh bebek afkir. Sementara restoran-restoran bebek ternama yang ada di Indonesia menggunakan daging bebek yang sudah berkualitas, baik dari segi breed maupun dari aspek manajemen pemeliharaan sampai proses pemotongannya. Pada dasarnya peluang potensi pengembangan bebek potong ini sangat menjanjikan dan merupakan peluang usaha bagi peternak dengan pangsa pasar yang potensial.

No comments: