Thursday, September 18, 2008

Bagaimana Perkembangan Pasar Modal Dunia akan Kerugian dan runtuhnya Perusahaan Besar Lehman Brothers memberikan dampak pada Pasar Modal Dunia.

Dengan runtuhnya perusahaan besar Lehman Brother memberikan suatu dampak bagi Pasar Modal Dunia. Menurut Sumber data dari New York, pada hari Senin 15 September 2008 - Wall Street kembali dilanda ”badai” keuangan. Setelah dihantam kredit perumahan berisiko tinggi (subprime mortgage), perusahaan sekuritas terbesar keempat di AS, Lehman Brothers, tidak dapat memikul kerugian besar akibat subprime mortgage dan menderita kebangkrutan. Krisis subprime mortgage AS kembali menelan korban. Setelah Bear Stearns, Northern Rock, Fannie Mae, dan Freddie Mac, kini giliran Lehman Brothers yang terpaksa meminta perlindungan kebangkrutan menurut Pasal 11 (Chapter 11), yang diajukan pada Senin (15/9). Bagaimana hal ini terjadi keadaan yang dihadapi Lehman Brothers saat ini agak berbeda dari enam bulan lalu saat Bear Stearns kolaps. Pada kasus Lehman sekarang ini, pasar finansial telah bersiap menghadapi masa krisis yang lebih panjang dan persiapan yang lebih matang pula. Ini menjadi suatu tanda Tanya besar mengapa Lehman Brother sebagai perusahaan termuka bias terpuruk dan mempengatuhi pasar modal dunia.
Bank investasi juga telah diizinkan mendapatkan pinjaman darurat langsung dari The Fed. Bank sentral memberikan akses yang sama ke perusahaan sekuritas seperti akses yang diterima oleh perbankan. Dukungan khusus seperti itu tidak didapatkan pada Maret lalu ketika Bear Stearns terlilit kesulitan.
Saat ini, para bankir dan pejabat pemerintah juga berusaha keras mengatasi masalah itu menjadi agenda yang lebih luas, termasuk masalah pada American International Group (AIG) dan Washington Mutual (WaMu), demikian dijelaskan oleh beberapa pejabat yang terlibat dalam pembicaraan tersebut. Bagi banyak orang, Lehman Brothers merupakan bank yang tidak layak mati. Bank itu tidak memiliki masalah likuiditas seperti yang dihadapi oleh Bear Stearns; tidak juga memiliki banyak tagihan utang seperti Fannie Mae; atau ketidakpastian hukum dan politik seperti yang dialami Northern Rock. Lehman memiliki sejarah 150 tahun sebelum terjadi Perang Saudara. Agustus 2007, Lehman menutup pemberi pinjaman subprime-nya, BNC Mortgage. Tahun 2008, Lehman terus mengalami kerugian karena surat utang berisiko tinggi yang sudah merebak pada tahun 2007. Lehman Brothers mengumumkan angka kerugian terbesar dalam sejarah, dan para investor tetap tidak yakin akan kemampuan bank itu untuk memperkuat permodalannya. Lehman Brothers mengatakan, lembaga itu merugi sebesar $3,9 miliar antara Juni dan Agustus, dan ini mengantar kerugiannya mencapai $6,6 milyar tahun ini. Kebangkrutan Lehman Brothers berdampak langsung kepada pasar finansial dalam jangka pendek," ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta. Di pasar Asia lainnya,bursa saham Taiwan ditutup melemah 4,09 persen,Filipina 4,2 persen, dan Singapura 3,27 persen. Beberapa bursa seperti Tokyo, Hong Kong, Shanghai,dan Seoul tidak melakukan aktivitas perdagangan lantaran libur. Sementara itu, bursa saham Eropa melemah hingga 5 persen pada perdagangan siang hari.Kebangkrutan Lehman Brothers memberikan sentimen negatif terhadap harga saham perbankan di Eropa. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga 20,2 persen, sedangkanBarclaysmelemah 10,8 persen. Di Jerman,Commerzbank anjlok 11,7 persen dan Deutsche Bank jatuh 8,24 persen. "Kebangkrutan Lehman Brothers telah memengaruhi pasar keuangan global. Investor khawatir karena sebelumnya bank ini diperkirakan terlalu besar untuk jatuh," ujar ekonom Global Insight Howard Archer. Pasar saham AS dibuka melemah tajam, pagi waktu setempat, sebagai respons atas kebangkrutan Lehman Brothers.Dow Jones Industrial Average (DJIA) tumbang 2,53 persen beberapa saat setelah pembukaan pasar. BankinvestasiraksasaLehman Brothers telah menjadi korban berikutnya dari krisis kredit macet di AS.Kejadian ini mengejutkan lantaran belum lama ini Pemerintah AS terpaksa mengambil alih raksasa pembiayaan perumahan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk memperbaiki sistem finansial perumahan di negeri itu. Kini,giliran bank investasi Lehman Brothers yang menjadi korban. Dalam penjelasannya, bank yang sudah berusia 158 tahun itu mengajukan kebangkrutan demi melindungi aset dan memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham.Kebangkrutan ini adalah yang terbesar dalam sejarah AS Lehman mencatat kerugian sekitar USD3,9 miliar pada triwulan III/2008 menyusul beberapa kejadian penghapusan buku pada aset kredit perumahan yang dipegang perusahaan itu. Aset piutang berbasis kredit tersebut terpaksa dihapuskan dari laporan keuangan karena gagal ditagih akibat memburuknya kredit macet. Bank investasi terbesar keempat AS ini menyampaikan formulir kebangkrutan kepada United States Bankruptcy Court for the Southern District of New York pada Senin (15/9) waktu setempat. Lehman Brothers gagal mendapatkan pembeli sebagai investor baru.Keputusan ini sekaligus menjadi akhir dramatis dari pertemuan tiga hari berturut-turut yang digelar para bankir, Bank Sentral AS, dan Departemen Keuangan AS. Langkah Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) menyelamatkan American International Group (AIG) belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar. Bursa saham global masih limbung, meski The Fed telah menyuntikkan dana hingga USD85 miliar (Rp800 triliun) kepada AIG. Bursa di Amerika Serikat (AS) turun tajam pada sesi awal pembukaan Rabu (17/9) waktu setempat, atau tadi malam WIB.
Pada 10 menit pertama perdagangan,Dow Jones Industrial Average merosot 155,92 poin (1,41 persen) menjadi 10.903,10 dan Nasdaq kehilangan 36,30 poin (1,64 persen) menjadi 2.171,60. Pelaku pasar memperkirakan langkah penyelamatan AIG hanya berdampak sementara. Patrick O'Hare di Briefing.com menyatakan,aksi the Fed itu tidak terlalu tepat. Saham-saham di Eropa juga merosot dalam perdagangan siang kemarin.Bursa Eropa cukup merasakan pukulan telak akibat krisis tersebut. Indeks FTSEurofirst turun 0,12 persen pada 1.088,84. Perdagangan dalam sesi itu masih rawan dengan rata-rata penurunan 0,9 persen hingga menguat 1,8 persen. Saham-saham perbankan seperti HSBC, UniCredit,Royal Bank of Scotland, dan UBS turun antara 2,2 persen dan 5,5 persen.(Sumber” OK Zone.com) Mortgage lender terbesar di Inggris, HBOS Plc, ikut terkena imbas krisis itu dan sedang dalam proses penjualan. Saham-saham HBOS telah merosot dalam enam hari terakhir secara berturut-turut setelah berita adanya perundingan merger dengan Lloyds TSB. Bursa Shanghai juga naik 3 persen setelah pengumuman bahwa dua lender dari China memiliki puluhan juta dolar di Lehman Brother. Sydney juga menguat pada saat pembukaan, namun turun 0,6 persen pada saat penutupan. Di Jakarta, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 34,258 poin (1,974 persen) menjadi 1.769,894. Saham sektor industri dan pertambangan mengalami penguatan terbesar masingmasing 4,071 persen, 3,537 persen, dan 3,504 persen. Adapun sektor perkebunan ditutup melemah 1,138 persen. Bagaimana kita menyingkapi hal ini bila terjadi efek yang sangat besar untuk kebangkrutan sebuah perusahaan ternama didunia? Tentunya kita memiliki strategi khusus dalam persaingan pasar modal.
Menurut Sumber BEI dan pengamatan atau monitoring tidak hanya atas saham yang menjadi sasaran investasi, tapi juga terhadap saham-saham lain, bahkan kondisi pasar serta informasi yang terkait dengan investasi itu. Monitoring yang cukup serius dan terus-menerus itu perlu dilakukan agar investor selalu mendapat kesempatan pertama dalam menerima informasi. Kecepatan menerima informasi ini, merupakan peluang memperoleh pendapatan dan keuntungan di pasar modal. Sehingga dalam investasi di pasar modal sedikitnya terdapat 8 (delapan) strategi yang paling sederhana, dan hampir seluruh investor menerapkannya. Ke delapan strategi yang biasa dilakukan investor itu antara lain: 1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar SekunderStrategi ini digunakan karena adanya keyakinan investor bahwa harga akan naik begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek. Hal ini dilandasi dengan asumsi bahwa underwriter tidak akan membiarkan harga jatuh pada minggu pertama di pasar sekunder. Dalam strategi membeli di pasar perdana dan menjual di pasar sekunder ini banyak sudah contoh yang bisa diambil. Kendati anggapan bahwa underwriter tidak membiarkan harga akan jatuh pada hari-hari pertama di pasar sekunder, ada benarnya juga tapi dalam menerapkan strategi ini investor juga tetap berpedoman pada harga saham yang akan dilepas dengan harga saham sejenis yang sudah tercatat. Perbandingan harga ini perlu menjadi perhatian, karena bisa saja harga saham IPO lebih rendah ketimbang saham yang sudah tercatat atau sebaliknya. Untuk itu, investor perlu membandingkan harga dengan pendapatan kedua saham tersebut yang akan dilepas dengan saham yang sudah tercatat. Kendati tidak selamanya benar, tapi banyak pelaku pasar yang beranggapan bahwa strategi membeli di perdana dan jual di sekunder ini cocok bila diterapkan pada waktu pasar sedang bullish (harga-harga saham di pasar sekunder sedang naik).2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold):Strategi ini digunakan oleh investor karena berkeyakinan bahwa suatu perusahaan akan berkembang selama jangka panjang, misalnya perusahaan yang produknya sangat strategis. Umumnya strategi ini juga cocok digunakan pada saat harga mencapai titik terendah atau umumnya pasar sedang bearish (harga-harga saham sangat rendah). 3. Strategi Berpindah Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti perkembangan pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan naiknya harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh capital gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini bertujuan mengubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain lebih prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada saham-saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek (likuid). 4. Strategi Mengurangi Kerugian (Cut Loss) Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham yaitu dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan mengganti dengan saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu harganya rendah dan melepaskannya kembali pada waktu harganya naik. Sehingga kerugian pada saat membeli diwaktu harga tinggi dapat dikurangi (cut loss). 5. Membeli Saham-saham Tidur: Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya membeli saham-saham yang tidak aktif, karena biasanya saham-saham yang tidak aktif sering luput dari perhatian orang banyak, sehingga cenderung harganya murah. Tipe pemodal yang sabar cocok membeli saham-saham yang tidak aktif tersebut, sebab pada umumnya potensi keuntungan pada saham yang demikian ini akan nampak dalam jangka waku yang lama. 6. Strategi Konsentrasi pada Industri Investor yang memusatkan perhatiannya pada perkembangan industri tertentu, karena lebih mengetahui kondisi, mekanisme kerja dari perusahaan yang berada pada industri tersebut, tren industri dan sebagainya. Strategi investasi dengan cara ini adalah memilih saham-saham yang terbaik pada industri tersebut. 7. Strategi Membeli Pasar:Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi membeli pasar, apabila investor secara relatif proporsional ke dalam saham-saham yang ada di bursa efek, misalnya 50 persen jenis saham yang tecatat di bursa efek. Strategi ini mungkin kurang tepat bagi investor kecil, karena untuk melaksanakan strategi ini tentunya membutuhkan dana yang besar. 8. Strategi Membeli Melalui Reksa dana Strategi, ini dilakukan dengan mempercayakan pengelolaan dana yang dimiliki oleh investor kepada suatu lembaga yang disebut reksa dana. Reksa dana akan melakukan penyebaran investasi untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu dan meminimumkan risiko.Namun semua itu bukan menjadi satu patokan atau keharusan strategi yang dilakukan oleh investor, karena semua kembali kepada karakter tingkat risiko yang dimiliki oleh para investor. Jadi dalam hal ini didalam suatu strategi pasar modal dan investasi harus diperhatikan kondisi ekonomi suatu negara dan faktor politik akan sangat mempengaruhi keinginan Investor untuk melakukan investasinya dan sekarang kendalanya dengan melihat kondisi perekonomian akibat damapak kenaikan BBM, bahan baku pangan faktor politic lain seperti pemilihan calon presiden dan kondisi fenomena alam akan juga memberikan pengaruh yang sangat kuat pada posisi ini. (Sumber-sumber terkait, dari News berita surat Khabar Harian dan sebagainya, data diolah oleh Frans Hero K Purba)

No comments: