Monday, September 15, 2008

STRATEGI AGRIBISNIS DI ERA GLOBAL (STRATEGY AGRIBUSINESS IN ERA GLOBALIZATION)

Pada saat sekarang ini, dengan sistem yang ada kita semua dibuat sibuk dengan kenaikan harga bahan pangan di tingkat dunia. Hal ini terutama karena terfokus temporer masyarakat kita saat ini terhadap kenaikan harga bahan pangan konsumsi seperti kedelai, pemerintah didesak untuk segera menurunkan harga. Akibat kenaikan bahan bakar minyak memberikan efek yang dampaknya begitu besar pada kenaikan banhan pangan. Apa yang harus diperbuat dan strategi apa yang harus kita laksanakan? Dalam persiapan memasuki pasar bebas, agribisnis dan agroindustri merupakan salah satu prioritas yang perlu dikembangkan dalam pembangunan nasional, mengingat potensi sumberdaya alam Indonesia yang berlimpah. Selain daripada itu, selama masa krisis yang melanda perekonomian nasional, sektor pertanian masih tetap mampu bertahan terus. Sehingga dapat diprediksikan bahwa perekonomian nasional akan tetap tergantung pada sektor pertanian. Namun tanpa kita sadari bahwa produksi pertanian Indonesia yang berlimpah terkadang tidak dibarengi dengan penyedian pasar bagi produk pertanian.Ada empat strategi untuk meningkatkan daya saing produk dengan mutu tertentu didalam pengembangan agribisnis di Indonesia yaitu: ada 4 (empat) strategi dalam pengelolaan Corporate Farming, yaitu (a) Penetrasi pasar; (b) Pengembangan pasar; (c) Pengembangan produk; (d) Diversifikasi. Keempat strategi tersebut akan diimplementasikan secara simultan melalui pendekatan corporate dimana pengelolaannya berada dalam satu manajemen. Strategi (a), (b), dan (c) ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk primer yang berarti peningkatan pendapatan bagi petani pemilik lahan dan pengembangan ekonomi pedesaan, sedangkan strategi (d) ditujukan untuk mendorong para petani penggarap tak berlahan untuk berkerja pada kegiatan lain melalui diversifikasi usaha baik horizontal maupun vertikal. Dengan strategi yang demikian dapat dihindari terjadinya proses involusi (pemiskinan) penduduk di lahan sawah karena tekanan penduduk menjadi berkurang, tetapi secara keseluruhan masyarakat di wilayah tersebut mengalami better-off. Yang kemudian perlu dilaksanakan yaitu dengan adanya Corporate Banking for Farmers /Bank Pertanian yang membangun pertanian yang bertujuan memberikan kredit kepada petani dan pelaku usaha agribisnis bidang pertanian yang mengalami kesulitan bila terjadi gagal panen ataupun permasalahannya sehingga terjamin tujuan dan maksud pengembangan usahanya. Kemudian yang ketiga adalah Corporate Groups of Farmers tujuannya adalah untuk group petani atau pelaku usaha yang bergerak dibidang agribisnis. Dan yang keempat adalah Corporate Buyers Groups merupakan sekumpulan asosiasi yang menjamin untuk membeli hasil-hasil pertanian dan bekerjasama dengan petani dan pelaku usaha yang bergerak untuk berbagai jenis produk pertanian. Dengan kesemuanya ini perlu diperhatikan dari segi moral para pelaku usaha dan para pendukungnya. Semuanya dapat berjalan jika adanya tujuan maksud yang sama didalam pengembangan bidang agribisnis Indonesia ke masa depan dan mempertahankan seluruh aspek bidang pertanian negeri ini.

No comments: