Tuesday, February 3, 2009

Kondisi Pasar Modal Dunia 2009

Informasi dari Dow Jones untuk perkembangan bursa saham bergerak di teritori positif akhirnya kembali ditutup melemah 64 poin. Kekhawatiran bahwa resesi ekonomi akan semakin dalam membuat dow kembali ditutup negatif, walau sedikit tertolong oleh saham teknologi yg membukukan gain. IHSG pada hari ini diperkirakan kembali cenderung tertekan krn tidak adanya sentimen positif baru yg bisa membuat ihsg akan naik. Tingkat inflasi Januari yg mengalami deflasi sebesar 0.07% yg diumumkan kemarin ternyata juga tidak mampu memberi angin segar utk pergerakan IHSG. Satu-satunya harapan yg bisa diharap dari pelaku pasar adalah BI rate yg menurut prediksi pasar akan diturunkan pada level 8.50% dari semula 8.75% dalam minggu ini.Namun bila melihat karakteristik pasar selama ini diperkirakan keputusan BI rate ini sudah tidak akan terlalu banyak berpengaruh thd pergerakan ihsg krn kemungkinan keputusan BI sudah diantisipasi oleh pasar atau mungkin juga apakah BI rate akan tetap atau turun tidak terlalu signifikan lagi krn saat ini pelaku pasar lebih concerns dgn isu kondisi global ekonomi. Dalam acara berita NEW YORK - Investor di bursa terbesar dunia, Wall Street ini kembali cemas terhadap kondisi perekonomian AS yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik, sehingga perdagangan masih volatil. Menurut data dilansir dalam Associated Press, Selasa (3/2/2009), selain itu, saham-saham di sektor teknologi mulai menunjukkan geliatnya. Namun hal tersebut tidak diikuti untuk saham-saham sektor industri. Hal tersebut, menyebabkan investor melakukan short trading, pada perdagangan hari Senin, 2 Januari kemarin waktu setempat. Kecemasan investor di Wall Street masih terfokus terhadap dua hal, yakni paket stimulus Presiden Amerika Barack Obama yang akan dibahas di Senat, serta kemungkinan munculnya program baru untuk memberikan bantuan kepada sektor perbankan. Sedangkan data ekonomi negatif, seperti melonjaknya jumlah pengangguran dan sebagainya, membuat kondisi pasar semakin suram, dan sentimen itu pula yang membuat kinerja pasar selama Januari menjadi yang terburuk sepanjang masa untuk perdagangan di awal tahun.Salah satunya yakni, Macys Inc Department Strore, yang merumahkan alias PHK sebanyak 7 ribu karyawannya atau setara empat persen. Serta mengurangi hasil deviden perusahaan tersebut. Volatilnya pergerakan di Wall Street pun terbukti, indeks Nasdaq berhasil menguat 18,01 poin atau setara 1,22 persen ke level 1.494,43. Penguatan tersebut, berkat dorongan kenaikan harga saham-saham teknologi. Seperti, saham Microsoft Corp. menguat 73 sen dolar ke level USD17,83, serta Intel Corp naik 73 sen dolar ke level USD13,63.Indeks Dow Jones yang terkoreksi 64,03 poin atau turun 0,80 persen menjadi 7.936,83, sentimen pelemahan tersebut akibat melorotnya saham-saham industri, energi, dan keuangan. Sedangkan, indeks Standard & Poor's 500 melemah 0,44 poin atau turun 0,05 persen ke level 825,44. (sumber: berbagai sumber terkait data diolah oleh F.Hero.K.P)
Indonesia shares end down 22.02 points or 1.65% at 1310.64 in thin volume amid fears continued weakness of IDR to prevent central bank from cutting interest rate Wednesday despite benign CPI data in January 2009. "Investors are now worrying about the state of the rupiah, if it continues to fall it could hurt earnings of many companies," says trader; adds weak global economic picture weighing overall sentiment. CPI +9.17% on-year vs market consensus +9.30%; 0.07% on-month deflation vs market forecast for 0.05% deflation. (Source : rti)

No comments: