Hubungan perdagangan bilateral dengan AS pada sektor pertanian, Indonesia mengalami surplus. Di mana ekspor pertanian dari AS ke Indonesia hanya sekitar 2,3 miliar dollar AS, sedangkan ekspor Indonesia ke AS lebih besar dengan nilai sekitar 4,1 miliar dollar AS.Potensi pasar dari data ekspor produk pertanian AS ke Indonesia. Indonesia merupakan salah satu dari perekonomian terkuat di Asia Tenggara dengan iklim usaha yang aktif dan dinamis, serta kalangan kelas menengah yang berkembang. Kondisi tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan ekspor produk makanan dan pertanian AS. “Seperti yang disebutkan para investor, perekonomian Indonesia tumbuh 6,1 persen pada 2010. Dan, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan meningkat dengan angka lebih dari 5 persen per tahun hingga 2014. Total ekspor produk pertanian Amerika Serikat ke Indonesia periode Januari – Maret 2008 mengalami peningkatan sebesar 72,94% menjadi US$ 623 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 yang hanya mencapai US$ 360 juta. Amerika Serikat masih merupakan pasar tujuan utama dunia (importir utama dunia) dengan nilai US$ 2,017.1 miliar (2008 - ITC) dengan pangsa 14,4% dari total pangsa impor dunia. Sementara itu, Indonesia sendiri hanya menempati peringkat ke-24 sebagai negara pemasok di pasar USA dengan pangsa pasar sebesar (0,8%) dan nilai impor sebesar US$ 15,2 miliar. Pesaing Indonesia dari ASEAN antara lain Malaysia pada peringkat ke-14 (pangsa pasar 1.7%; nilai US$ 33,7 miliar), Thailand peringkat ke-18 (1.0%; US$ 23.8 miliar) dan Singapura peringkat ke-20 (0.9%; US$ 15.2 miliar).
Pada 2010 mencapai US$ 2,3 miliar, termasuk ekspor senilai US$ 373 juta untuk produk bernilai tinggi. Indonesia adalah negara tujuan ekspor AS ke-8 terbesar di seluruh dunia. Sementara bagi Indonesia, AS adalah pasar ekspor kedua terbesar di dunia dengan nilai ekspor sekitar US$ 4,5 miliar pada 2010Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa masih banyak peluang yang potensial bagi kedua negara. Indonesia yang dikarunia dengan kekayaan sumber daya alam dan manusia sudah mulai mencanangkan diri sebagai salah satu negara resources baru yang unggul dipasar dunia. Indonesia memiliki banyak produk berdaya saing tinggi, sementara AS mem-butuhkan banyak produk impor guna memenuhi kebutuhan dalam negerinya yang demikian besar. Dengan demikian masih banyak produk Indonesia yang belum dikenal dengan baik oleh pengusaha dan masyarakat Amerika. Untuk itulah diperlukan promosi dan pemasaran yang komprehensif agar kedua belah pihak dapat mengetahui potensi supply dan demand yang dimiliki oleh masing-masing negara.
Produk kelapa sawit /CPO, Indonesia sudah melobi AS untuk bisa menerima standar nasional tentang minyak lestari (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) sebagai pengganti persyaratan teknis menembus pasar AS yang mewajibkan sertifikasi Forum Meja Bundar Minyak Sawit Lestari (Roundtable on Sustainable Palm Oil/RSPO). Potensi DAN peluang ekspor tersebut merupakan kesempatan bagi Indonesuia untuk lebih baik lagi dalam peningkatan mutu dan standar yang lebih baik lagi. (Sources: BPS data media, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment