Tuesday, May 17, 2011

Strategi Peluang Bisnis Product Spa, Massage, Refleksi dalam Pengembangan Usaha dalam Era Globalisasi

Semakin maraknya peluang usaha bisnis spa ataupun massage, refleksi diberbagai perkotaan dan ruang lingkupnya yang memberikan peluang yang sangat berarti bagi pelaku usaha. Kalau ditelusuri berdasarkan sejarah untuk spa Kembali ke zaman kegemilangan Kerajaan Roma 3000 tahun yang lalu, mulanya pusat rawatan SPA menggunakan “pancuran air panas semulajadi” digunakan oleh askar – askar untuk merehat dan merawat badan dan luka selepas berperang. Hingga kemudianya mulai terkenal kemudian diwujudkan berupa pusat SPA yang hanya dikhususkan untuk golongan bangsawan. SPA tertua Rome di Merano masih ada sampai sekarang, yang membuktikan Itali hingga kini pengguna mata air sebagai Hidroterapi semanjak ribuan tahun dahulu. Di Bath, England, SPA di katakan sudah ada sebelum zaman kerajaan Rom dan hanya menggunakan mata air panas dengan suhu setinggi 120 F. Kebanyakan SPA di benua Eropa yang dibina pada kurun abad ke 18 & 19 dikelilingi dengan pemandangan indah separti gunung dan tasik/danau. Di Amerika serikat, SPA tertua terletak di Saratoga Fort Springs, New York yang pada asalnya digunakan oleh kaum “Mohawk” Indian di Amerika Utara. Bermula di tahun 1970, SPA telah dikomersilkan dengan menyediakan beberapa kemudahan seperti penginapan dan lain sebagainya.

Bahan baku untuk sediaan produk spa/massage/refleksi seperti Olive Oil, Sun Flower Oil, Soya Bean, Cocoa Butter, Shea Butter berasal dari produk-produk pertanian yang diolah sehingga dapat digunakan untuk penyegaran tubuh. Seperti contoh untuk menjaga kulit dari radikal bebas dan penuaan dini gunakan produk spa cosmetic jenis Green Tea, Tea, Coconut, Milk yang mengandung Anti-Oxydant.

Kawasan Asia, negara yang memiliki perkembangan spa yang menarik ada tiga, yaitu Indonesia, Cina, dan India. "Pertumbuhan spa di Indonesia mencapai tujuh persen, India (11-12 persen), dan Cina (9 persen) pada tahun 2010. Mudah-mudahan pertumbuhan tahun ini meningkat lagi," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik jumpa pers Global Spa Summit di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (Detik.com 16/5/2011, berbagai sumber terkait, data diolah F. Hero K.Purba).

Untuk perkembangan pariwisata di dunia, spa telah berkembang menjadi industri yang sangat menjanjikan. Industri spa telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dunia saat ini. perkembangan pasar dalam negeri masih sangat potensial untuk dikembangkan, sehingga produk-produk spa yang dihasilkan setelah mampu terserap ke pasar lokal, tidak menutup kemungkinan akan menembus pasar mancanegara. Natural Herbs Product and Spa atau ramuan bahan luluran tradisional dari Indonesia semakin diminati di luar negeri. Ini terlihat dari meningkatnya nilai ekspor produk tersebut sampai 32% belakang ini. Selama tahun 2008 nilai ekspornya mencapai US$50,35 juta atau naik 30,21% dibandingkan periode sama 2006 yang tercatat US$38,67 juta. Indikatornya terlihat dari terus meningkatnya untuk produk spa masih terbuka. Peluang bisnis ini merupakan bisnis yang menjanjikan, selain refleksi dan spa kebugaran dan minatnya kedepan merupakan bisnis yang strategis bagi yang melirik usaha ini.

No comments: