Kopi Luwak merupakan kopi yang sangat termahal didunia karena keunikannya dan citra rasanya. Jika kita melihat bagaimana sebenarnya proses dari pembuatan kopi luwak tersebut, Proses cara pembuatan kopi luwak mulai dari pemetikan kopi dari pohon sampai kopi dimakan dan dikeluarkan oleh luwak. Kopi luwak adalah biji kopi matang pohon yang dimakan oleh binatang luwak (Viverridae) dan dikeluarkan berbarengan dengan kotoran binatang tersebut. Dalam pencernaan luwak, biji kopi tetap utuh tidak tercerna karena keras, tetapi mengalami proses pencampuran serta fermentasi dengan makanan luwak lainnya.Luwak sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan bunga-bungaan, luwak adalah binatang yang pintar memilih makanan yang baik untuknya. Maka, proses fermentasi di dalam pencernaan luwak itulah yang membuat rasa kopi ini berbeda. Aromanya lebih harum serta ada rasa pahit dan getir asam yang lebih khas dan spesial.Pertama, para petani mulai memetik buah kopi yang sudah matang di pohon, yang berwarna merah.Kedua, setelah buah kopi terkumpul, dipilah lagi yang bagus-bagus saja, soalnya hanya buah kopi matang (warna merah) yang akan disantap musang sebagai makanannya. Ketiga, luwak dipersilakan memakan buah kopi terbaik yang sudah dipilih oleh para petani tadi. Tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya nanti akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces. Keempat, inilah bentuk feces luwak yang terkenal itu, seperti sudah disebut di atas, bijinya tetap utuh kan? Secara fisik, biji kopi luwak dan kopi lain bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi luwak berwarna kekuningan dan wangi, sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang harum. Kelima, selanjutnya biji kopi yang tercampur dalam feces, dipisahkan, dikumpulkan, dibersihkan, kemudian dijemur, dan jadilah biji kopi luwak yang terkenal mahal itu. Bisa dipastikan, ini adalah biji kopi terbaik, sebab hanya buah kopi matang yang dipilih musang sebagai makanannya.
Adanya kuasa kelangkaan inilah yang membuat pembeli harus membeli jauh lebih mahal.Penyebab utama dari sulitnya pemasaran produk adalah tidak adanya sertifikat keaslian produk para produsen kopi luwak. harga kopi luwak dihargai sangat variatif, ada produsen yang menjual Rp 500.000 per Kg, ada juga Rp 600-800.000 per kg, ataubahkan ada yang sampai Rp 2 juta per Kg. Untuk secangkir kopi luwak sendiri dihargai Rp. 300.000,-. Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana menjadikan kopi luwak itu bernilai tambah / added value dan berdasarkan keunikannya. Berdasarkan prinsip ekonomi semakin langka suatu produk semakin mahal produk tersebut. Serta menjaga kestabilan dari produksi kopi Luwak. Jika dilihat semakin trendnya kopi Luwak dan banyak petani atau masyarakat mengembangkan kopi luwak tersebut dengan memelihara luwak dan memberikan makan kepada luwak (civet cat) tersebut. Berdasarkan analisa ekonomi bahwa setiap manusia membutuhkan insentif dan dalam asas ilmu ekonomi yaitu rasionalitas yaitu konsumen hanya akan memilih yang terbaik baginya.Bila misalkan biaya produksi tinggi maka produsen akan menjual produknya lebih mahal. Konsumen akan menurunkan konsumsi bila harga produk mahal dari biasanya. Untuk sertifikasi kopi luwak, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Koka) Indonesia yang berpusat di Jember, Jatim, membantu meningkatkan nilai tawar petani.
Jenis kopi Luwak paling fenomenal ini, telah menyedot begitu banyak perhatian masyarakat, dari proses pembuatannya yang menimbulkan kontroversi, karena di produksi dari hasil hewan luwak yang memakan buah kopi dan setelah di keluarkan bersama kotorannya, barulah kopi ini di olah lebih lanjut untuk menjadi kopi bubuk.sehingga MUI pun turun tangan untuk mengeluarkan Fatwa bahwa kopi luwak Halal dengan syarat di cuci sampai bersih (hilang najis kotoran sang luwak itu).Kopi luwak ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, antara lain hasil produksi dalam skala besar, kualitas produk terkontrol secara analitik, harga ekonomis dan tidak merusak kelestarian populasi hewan luwak.
Kopi Luwak yang unik didapat oleh proses fermentasi dan yang terjadi secara alami dan unik, dimana biji kopi yang telah matang disebar oleh petani agar Luwak (Musang) dapat memakan biji –biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para Luwak tersebut membuang kotorannya. Terlebih lagi Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah riset di Kanada yang membuktikan bahwa kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna. "Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Pada umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai. Dengan adanya keberhasilan sebuah produk kopi luwak ini, tidak hanya ditentukan oleh proses dari produk itu sendiri, namun yang paling penting adalah dengan kualitas produk yang baik kita dapat menciptakan Branding ataupun Brand image yang melekat di dalam masyarakat dan mampukah produk tersebut bertahan dalam menghadapi produk yang sejenis. Serta menciptakan sebuah keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru maupun disaingi produk lain. Sebab yang membuat sumber daya berharga adalah sejauhmana sumber daya tersebut dapat memberikan nilai (value), maksudnya sebuah sumber daya dapat digunakan untuk memanfaatkan kondisi ekternal yang dapat memberikan pendapatan ke dalam sebuah organisasi. Masalah – masalah yang dijumpai terkait dengan pemasaran produk Kopi Luwak pada pemasaran Internasional adalah: Suatu Strategi dan Positioning apakah yang tepat dilakukan pemerintah untuk meraih pangsa pasar yang potensial utnuk komoditi kopi luwak ini berdasarkan keunikan dan citra rasanya? Serta sejauhmana produk komoditi kopi organik mampu menarik minat masyarakat khususnya masyarakat dunia? (Berbagai sumber media terkait kopi luwak, kaskus, wikipedia dan analisa data, F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment