Friday, May 10, 2013

Potensi Pemanfaatan Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dalam pengembangan Biodiesel




Pemanfaatan Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) adalah salah satu spesies tanaman yang memiliki peranan penting bagi makhluk hidupNyamplung (Calophyllum inophyllum L) adalah salah satu spesies tanaman yang memiliki peranan penting bagi makhluk hidup. Habibat tanaman ini adalah di daerah tanah berpasir yang terdapat di tepi sungai dan pesisir pantai berudara panas. Di Indonesia Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) tersebar luas mulai dari daerah pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa minyak biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar nabati yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi daripada minyak tanah dan minyak biji jarak.

Tumbuhan Nyamplung mulai berbuah pada umur 7 tahun, biasanya pada bulan Juli hingga Desember. Buahnya berbentuk bulat berwarna hijau hingga kekuningan dengan diameter 2,5 - 3 Cm, menggantung pada tangkai buah. Buahnya akan jatuh bila telah masak. Untuk pengolahan minyak nyamplung dapat diperoleh dengan cara memecah tempurung biji nyamplung yang telah tua dan diambil bagian dalamnya yang berwarna putih gading. Untuk mendapatkan hasil yang baik biji nyamplung sebaiknya direbus terlebih dahulu sebelum kemudian dijemur hingga kering dan selanjutnya diperas dengan alat pengepres hingga keluar minyaknya. Dari 2 Kg biji nyamplung dapat dihasilkan satu liter minyak nyamplung. (Sources: Bebagai sumber terkait, Litbang, data media, data diolah F. Hero K. Purba).

Adapun manfaat dari buah nyamplung yaitu: Batang Nyamplung (Calophyllum inophyllum L). Kayu yang berasal dari batang pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan perahu, balok, tiang, papan lantai, papan pada bangunan perumahan dan bahan konstruksi. Getah batang pojon Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) dapat disadap untuk mendapat minyak yang diduga berkhasiat untuk menekan laju pertumbuhan virus HIV (KPH, Banyumas Barat, 2008). Daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum L)Daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) memiliki kandungan senyawa costatolide-A, saponin dan acid hidrocyanic yang berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encoj, bahan kosmetik untuk perawatan kulit, menyembuhkan luka seperti luka bakar dan luka potong. Bunga dan biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L). Bunga Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) telah digunakan masyarakat secara tradisional sebagai campuran untuk mengharumkan minyak rambut. Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) merupakan bagian tanaman yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis tinggi.

Sebagai salah satu contoh proses biodiesel dari minyak nyamplung menggunakan bio-katalis CRL (Lipase Candida rugosa) sebagai alternatif pengganti katalis kimia, mengetahui konsentrasi terbaik bio-katalis CRL yang diperlukan dalam proses produksi biodiesel, dan mengkarakterisasi kualitas biodiesel yang dihasilkan dengan menganalisa; kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dan gliserida, viskositas, densitas, indeks setana, titik nyala, titik kabut, kadar air dan kadar fosfor. Metode produksi biodiesel pada penelitian ini diawali terlebih dahulu dengan proses degumming minyak nyamplung, baru kemudian minyak nyamplung (10 ml), metanol (2 ml), dan bio-katalis CRL (lipase Candida rugosa) dengan variasi konsentrasi 1% (BK1), 5% (BK2) dan 10% (BK3) (b/b) dimasukkan ke dalam waterbath shaker dengan kecepatan agitasi 120rpm selama 24jam pada suhu 37°C. Pada proses produksi biodiesel menggunakan bio-katalis CRL ini, tahapan esterifikasi dan transesterifikasi berlangsung secara simultan dalam satu reaktor. Kontrol pada penelitian ini adalah proses produksi biodiesel menggunakan katalis kimia, pada tahapan esterifikasi digunakan katalis HCL 1% (b/b) dan pada tahapan transesterifikasi digunakan katalis KOH 1% (b/b). Manfaat tanaman Nyamplung merupakan potensial dalam usaha agribisnis yang budidayanya dimanfaatkan secara optimal.

No comments: