Salak
Enrekang juga dapat diolah menjadi berbagai variasi makanan seperti Keripik
salak dan yang terkenal adalah “Keripik Salak
Kalosi”.Kabupaten Enrekang merupakan salah satu alternatif daerah yang
sebaiknya Anda kunjungi jika sedang berada di Sulawesi Selatan. Berbagai objek
wisata alam dapat Anda nikmati saat melintasi daerah ini. Salah satunya
keindahan Gunung Buttu Kabobong. Gunung ini terkenal karena bentuknya yang
unik,yakni menyerupai kelamin manusia. Gunung ini juga kerap disebut sebagai
Gunung Nona. Daerah di Indonesia yang tercatat sebagai sentra produksi salak
diantaranya: Padangsidempuan (Sumatera Barat), Serang (Banten), Sumedang,
Tasikmalaya, Ciamis, Batujajar (Jawa Barat), Magelang, Ambarawa, Wonosobo,
Banyumas, Purworejo, Purbalingga, Banjarnegara (Jawa Tengah), Sleman
(Yogyakarta), Bangkalan, Pasuruan (Jawa Timur), Karang Asem (Bali), Enrekang
(Sulawesi Selatan). Akan tetapi pada umumnya daerah-daerah sentra salak
tersebut memproduksi buah salak yang khas. (Berbagai sumber media terkait, data
diolah F. Hero K. Purba).
Untuk
pengolahan salak, petani salak mengaku telah melakukan inovasi agar buah salak
yang hasilnya melimpah tersebut diolah menjadi keripik yang cukup lezat dan
nilai jualnya meningkat. “Selama ini kami hanya mendistribusikan buah salak ke
wilayah nusantara dan luar negeri dalam bentuk buah salak utuh. Kini kami
megembangkan keripik buah salak, harga penghasilan warga lebih meningkat untuk
meningkatkan perekonomian, produksi salak pada tahun 2001 mencapai 38.043,45
Kg. untuk memproduksi keripik buah salak hanya membutuhkan 5 buah salak yang
kemudian diolah menggunakan mesin yang bisa dijual dengan harga Rp. 5000,-. Permasalahan dalam pengolahan salak
adalah kadar air cukup tinggi, sehingga buah salak harus melewati salah satu
tahap pengolahan , yakni pengeringan agar dapat mengurangi kadar air yang
terkandung di dalam buah salak agar lebih tahan lama dan tidak cepat rusak. Perubahan
mutu selama proses pengolahan misalnya warna, kekerasan, aroma dan citarasa sangat
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu cara mempertahankan
kualitas adalah tanpa mengubah warna, aroma khas , dan rasa dari buah salak itu
sendiri.
No comments:
Post a Comment