Friday, April 4, 2014

Potensi Usaha Agribisnis Emping Melinjo Pandeglang, Banten dalam Prospek Pengembangan Usaha



Provinsi Banten memiliki 1.300 usaha kecil menengah yang bergerak dalam pembuatan emping melinjo (gnetum gnemon). Produksi emping melinjo mampu mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.  Tenaga kerja yang terserap cukup banyak sekitar 2.000 orang dengan volume produksi emping melinjo yakni rata-rata 5,2 ton per hari atau 156 ton per bulan. Daerah Kabupaten Lebak sendiri memiliki 281 industri kecil pembuatan emping melinjo yang tersebar di daerah Warung gunung, Cikulur, dan Gunung Kencana. Usaha emping melinjo dijalankan dengan keterlibatan tenaga kerja yang intensif sebagai pengrajin. Sebagai contoh pada umumnya, pengusaha emping melinjo di Pandeglang, Provinsi Banten memberi pinjaman peralatan dan bahan baku (biji melinjo) kepada pengrajin untuk digunakan membuat emping. Emping yang dihasilkan oleh pengrajin kemudian dikembalikan lagi kepada pengusaha. Sedangkan pengrajin akan memperoleh upah dari pengusaha berdasarkan jumlah emping yang dihasilkan. Kebutuhan untuk ekspor emping sekitar 2.000 ton per tahun, sedangkan pihak eksportir hanya sanggup menyediakan 1.400 ton.  (Sumber: Media Terkait, Dinas Terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Emping merupakan sebuah panganan berbentuk semacam kerupuk yang terbuat dari biji melinjo yang dipipihkan, dan rasanya sangat lezat, tak hanya berbentuk kerupuk mentah, emping ada juga yang berbentuk instan yang siap untuk disantap karena sudah diolah dan diberi rasa, seperti rasa gurih asin, manis, pedas dan lain sebagainya. Emping Melinjo adalah produk olahan yang sering dipakai sebagai pelengkap makanan lainnya. Rasanya yang asin-gurih membuahnya menjadi salah satu primadona "seperti krupuk" khas Indonesia. Untuk nilai tambah dan kualitas melinjo sangat rendah dan perlu adanya pemanfaatan nilai jual melinjo. Salah satu usaha untuk menaikkan harga melinjo adalah dengan membuat emping melinjo. Demikian halnya produksi emping melinjo di Pandeglang setiap hari mencapai 5,2 ton, atau 156 ton per bulan, yang dihasilnya oleh sekitar 1.300 industri rumah tangga. Perajin bisa memproduksi emping melinjo rata-rata 4 kg per hari, dan saat ini industri pengolahan makan khas itu mencapai 1.300, jadi setiap hari jumlahnya mencapai 5,2 ton. Proses pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Dengan usaha pengolahan emping melinjo itu terus berkembang dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah juga membuka lapangan kerja.

No comments: