Data selama Januari-April 2012,
realisasi impor kacang tanah telah mencapai 50.378 ton. Produksi
kacang tanah nasional pada tahun 2006 masih mencapai 836.000 ton, kemudian pada
tahun 2007 turun 790.000 ton, tahun 2008 kembali turun 770.000 ton dan 2009
763.000 ton. Volume impor kacang tanah tahun 2006 mencapai 164.000 ton dengan
nilai 2006 US$ 54 juta, tahun 2007 sebanyak 173.000 ton dengan nilai US$ 62
juta, tahun 2008 sebanyak 205.000 ton dengan nilai US$ 99,6 juta. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri
mencapai 799.194 ton sedangkan kemampuan produksi atau yang kita targetkan 706
ribu ton, masih ada kekurangan 92 ribu ton. Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah
cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas
permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu
tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800
mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka. (Data Wikipedia, data media, data BPS,
data diolah F. Hero K. Purba) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.),
mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang
merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18
gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang
justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara
menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan
mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL
kolesterol.
Perkembangan dan potensi
budidaya kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tanaman palawija lain seperti jagung, kedelai, dan
kacang hijau. Di samping itu, kacang tanah merupakan tanaman komersial
dan sebagai sumber pendapatan penting bagi petani di lahan kering dan lahan
bekas sawah. Risiko kegagalan panen kacang tanah akibat serangan hama dan
penyakit lebih kecil dibandingkan dengan kedelai. Sentra kacang tanah terpusat
di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh
Indonesia. Dari data yang di
peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada
tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah
sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton. Dari tahun ke tahun
luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun
2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 Konsumsi
kacang tanah di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita pada tahun 2011. Dengan
jumlah penduduk 237 juta jiwa pada tahun yang diperlukan kacang tanah sebanyak
1 juta ton. kacang tanah termasuk komoditas pangan yang mempunyai nilai ekonomi
cukup tinggi, hal itu terlihat dari kontribusi komoditas ini terhadap
pendapatan petani di Kabupaten Tuban yang merupakan penghasil utama kacang
tanah di Jawa Timur mencapai 65%.
Pada tahun 2006 produksi hasil sekitar
838.096 ton, pada tahun 2009 sekitar 763.507 ton selama tahun 2006 sampai 2009
produksi hasil kacang tanah berkurang 74.569 ton, tidak sebanding dengan makin
bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun di Indonesia yang mengakibatkan
volume impor kacang meningkat. Diharapkan dari setiap daerah lebih menggali
potensi produk unggulan yang ada seperti kacang tanah ini, sehingga kita tidak
hanya terus ketergantungan impor. (sources data: Berbagai sumber media terkait,
data diolah F. Hero Purba)
No comments:
Post a Comment