Produksi kedelai tahun 2013 sebesar 779,99
ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 63,16 ribu ton (7,49
persen) dibandingkan tahun 2012. Berdasarkan
data kebutuhan kedelai Indonesia mencapai 2,4-2,6 juta ton sementara produksi
lokal hanya mencapai 700-800 ribu ton. Impor yang dibutuhkan sekitar 1,8 juta
ton. Perkembangan
harga kedele tahun 2012 yakni Rp 6.700
per kilogram, sementara di tingkat konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram.
Sementara sebelumnya, harga kedelai sempat menyentuh level Rp 8.300 per
kilogram pada Juni-September 2012. Harga kedelai terendah di dalam negeri
sempat terjadi 5 bulan lalu, di harga Rp 5.600 per kg. Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut data dari TradeMap (2012),
impor kedelai telah meningkat secara akselerasi sebesar 85% selama 10 tahun
terakhir. Misalnya, pada 2001, impor biji kedelai tercatat 1,14 juta ton,
tetapi pada tahun 2011, impor biji kedelai bisa tembus menjadi 2,09 juta
ton. Sejak tahun 2000, kondisi
tersebut semakin parah, dimana impor kedelai semakin besar. (Sources media
terkait dan artikel, data diolah F. Hero K. Purba). Kenyataannya kita tidak
merasa percaya sebagai negara agraris yang mengandalkan pertanian sebagai
tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya tetapi pengimpor pangan yang
cukup besar.
Data Badan Pusat Statistik, tahun
2011, produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total
kebutuhan. Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk
memenuhi 71 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total
kebutuhan kedelai nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk
pangan atau perajin 83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7
persen, benih 1,2 persen, dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang
melanda Amerika Serikat dan Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan
harganya melonjak. Harga kedelai internasional pada minggu ke-3 Juli 2012
mencapai 622 dollar AS per ton atau Rp 8.345 per kilogram untuk harga paritas
impornya di dalam negeri.
Untuk impor kedelai terbesar Indonesia berasal dari
Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900 ton pada tahun 2011. Menyusul impor
dari Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037 ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil
13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan khas tradisional Indonesia bisa
dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional yang mempunyai manfaat kesehatan
di luar kandungan gizinya. Selain lecithin yang merupakan unsur gizi,
kedelai juga mengandung genistein (senyawa nongizi) yang bersifat antikanker.
Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk produksi nasional, konsumsi kedelai penduduk Indonesia seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan olahan yang
berbahan baku kedelai tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mencukupi sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
No comments:
Post a Comment