Tuesday, June 23, 2015

Pengembangan Potensi Olahan Jamur Tiram di Kota Metro, Lampung dalam Prospek Pemasaran



Potensi dan pengembangan keunggulan yang dimiliki oleh jamur tiram putih ini maka dapat membuat komoditas ini layak untuk dikembangkan. Kelembagaan agrirbisnis jamur tiram putih mampu memberikan keuntungan lebih kepada para petani, yaitu dalam hal peningkatan posisi tawar dan kemitraan dalam hal pembiayaan usaha; menjadi wadah pendidikan bagi petani anggota; menjadi kelompok yang mandiri dalam pengadaan bibit unggul dan dapat membantu peningkatan produksi melalui pelatihan teknologi budidaya yang tepat. Salah satu contoh di Pondok Pesantren/ Ponpes Wahdatul Ummah, Kota Metro yang didirikan pada tahun 1992 yang beralamat Jl. Ikan Koi no.5, Kelurahan Yosorejo, Kec. Metro Timur, Provinsi Lampung ini yang diketuai oleh H. Agus Wibowo, Spdi, MM  dengan jumlah santri± 300 orang dalam kegiatan Sekolah Dasar Islam Terpadu, PAUD, TK Alquran, Tahfidz Alquran, Petani Jamur Tiram Mitra Pesatren, Santri Mahasiswa. Pengolahan Jamur Tiram oleh Pondok Pesanten Wahdatul Ummah  yang dalam hal ini membuat usaha skala kecil menengah dibidang usaha pengolahan jamur Tiram crispy, terong crispy dan pare crispy, telah menjalankan usahanya 4 tahun dan pembiayaan usaha masih memerlukan biaya untuk pengembangan sarana dan prasarana tempat pengolahan jamur, terong dan pare yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk bahan olahan membuat kripik jamur tiram adapun campuran bahan-bahan pendukung seperti gula, tepung, telur, penyedap rasa, ketumbar, air, dan minyak goreng.Pengolahan satu kilogram jamur tiram diolah untuk dijadikan kripik, maka akan menghasilkan 12 bungkus kecil kripik dengan harga Rp 6.000 per bungkus untuk harga eceran dan untuk pembelian satu bungkus besar per 1 pak isi 12 bungkus kecil dihargai Rp.60.000.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.  Pengolahan jamur tiram akan memberikan nilai tambah secara ekonomis dibandingkan jika hanya menjual jamur tiram dalam bentuk segar. Diharapkan prospek jamur tiram ini dapat memberikan nilai tambah bagi petani, kelompok pondok pesantren yang bergerak di bidang agribisnis jamur untuk meningkat perekonomian masyarakat dalam pemanfaatannya. (sumber: Distan Kota Metro, Ponpes, data diolah Hero13)

No comments: