Monday, June 29, 2015

Potensi Pengolahan Pengembangan Susu Kabupaten Sinjai Dalam Potensi Pemasaran



Potensi pengolahan susu masyarakat Kabupaten Sinjai, Propinsi Sulawesi Selatan merupakan jenis Sapi Perah, sapi yang menghasilkan susu. Di mana daerah pengembangan sapi ini berada di kawasan Sinjai Barat. Sinjai Barat merupakan wilayah yang mempunyai iklim yang sejuk dan memungkinkan untuk jenis ternak tersebut dikembangkan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk peningkatan populasi sapi perah, tetapi masih berpusat  di Pulau Jawa.  Provinsi Sulawesi Selatan yang juga mempunyai daerah  yang cukup potensi untuk pengembangan sapi perah. Dalam pengembangan sapi ini dimulai tahun 2002 dan kini telah menjadi salah satu andalan kabupaten sinjai. Susu yang dihasilkan oleh sapi ini telah dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Sinjai. Pengembangan Industri Pengolahan susu Kecamatan Sinjai Barat yang beralamat di Desa Gunung Perak. Susu Segar Pasteurisasi dengan merek / brand “SUSIN” ini  mampu memproduksi susu dengan kemasan gelas 120 mililiter sebanyak 1500 gelas setiap periode produksi. Susu segar diproduksi dengan berbagai variasi rasa, seperti rasa coklat, strawbery dan rasa melon. Saat ini kontribusi susu lokal hanya 25% atau sebesar 1.800 ton. Saat ini pun kita masih impor susu sebesar 75% dari kebutuhan nasional atau US$ 700 juta tiap tahun. Untuk produk Susu harus memenuh syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Dalam pengolahan Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik sehingga mempunyai masa simpan yang relatif singkat. Untuk menangani kelebihan produksi susu, adapun langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan.
Menurut data bahwa seperti negara Malaysia dengan konsumsi susu mencapai 24,4 kg/ kepala/ tahun, Singapura 50 kg/ kepala/ tahun, Thailand 21 kg/ kepala/ tahun, Filipina 21 kg/ kepala/ tahun, sementara  Jepang mencapai 42,8 kg/ kepala/ tahun melebihi dari konsumsi susu dunia sebesar 40 kg/ kepala/ tahun. Proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu di bidang tekologi pangan. otensi sumberdaya alam Indonesia yang besar bagi pengembangan agribisnis persusuan, adalah ironis jika sebagian besar dari kebutuhan susu Indonesia masih harus diimpor. Dengan demikian, pemerintah dan stakeholder lainnya perlu berupaya keras meningkatkan pangsa pasar (market share) para pelaku pasar domestik dalam agribisnis persusuan Indonesia. (sumber: Disnak, Litbang, data diolah Hero13)

No comments: