Direncanakan pada 26 – 29 Nopember 2010 persiapan kegiatan Trade, Tourism and Investment business forum: The Investment and Export Promotion of Palm Oil, Cocoa and Other Agriculture Commodities to South and Central Asian Countries di Jakarta dan Lampung, yang dikoordinir oleh Kementerian Luar Negeri. Pelaksanaan yang akan dilaksanakan ini merupakan suatu peluang investasi dan potensi ekspor produk-produk pertanian khususnya palm oil, cocoa, dan komoditi lainnya yang memungkin untuk pasar Asia Tengah dan Selatan. (Sources, KEMLU, F. Hero K. Purba, other resources material)
Dear All, Welcome to My Blogger, I hope you can enjoy sharing your experiences in you Business, Politic, Daily life and everything valuable for everybody around the world. God Bless You. Do You need Expert Consultant on Strategic Marketing, Entrepreneurship, Agribusiness, International Trade, Finance
Wednesday, November 3, 2010
Peluang Potensi Pasar Agribisnis Indonesia dalam Peluang Diversifikasi Pasar ke Asia Tengah dan Selatan
Dalam Pemanfaatan strategi Diversifikasi Pasar untuk negara Asia Selatan dan Tengah kurangnya mendapatkan perhatian dari eksportir asal Indonesia. Jika melihat kemungkinan dan peluang potensi pasar yang ada padahal secara segmentasi dan target penjualan, memiliki peluang besar, terutama untuk produk-produk Pertanian. Dimana pola eksportir Indonesia masih menggantungkan pada pasar di Amerika Tengah, Selatan, dan Eropa. Kecendetungan ini tentunya melihat peluang pada negara-negara kawasan Asia Tengah yakni: Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan. Kawasan tersebut merupakan bagian dari kerajaan Rusia dan Cina sampai menjelang abad 20. Selanjutnya negara-negara Asia Tengah yang meliputi Kyrgyzstan, Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan, serta 10 negara sekitarnya sempat menjadi negara bagian dari Uni Sovyet selama lebih dari 70 tahun. Ketika Glasnost dan Perestroika berhembus dan mengakibatkan jatuhnya Sovyet pada awal 1990an, negara-negara bagian tersebut satu demi satu memerdekakan diri. Untuk membangun kerjasama dan diversifikasi pasar ekspor Uzbekistan merupakan negara Asia Tengah yang telah memiliki sarana dan prasaranalebih baik dapat menjadi pintu gerbang masuknya produk kita ke wilayah lainnya. Strategi pengembangan pasar ekspor untuk memasuki pasar di sana perlu disesuaikan dengan karakteristik setiiap negara dikawasan Asia Tengah. Berdasarkan data nilai perdagangan RI-Uzbekistan selama tahun 2006 tercatat senilai US$ 10,257 juta dengan angka minus untuk Indonesia sebesar US$ 8,175 juta Impor Indonesia pada tahun itu mencapai US$ 9,357 juta, sementara itu ekspor hanya senilai US$ 1,181 juta. Untuk 2007 nilai perdaganganIndonesia dengan Uzbekistan meningkat menjadi US$ 245 juta. Impor kita sekitar US$ 22,5 juta sementara ekspor hanya US$ 1,5 juta, dimana impor kita terbesar itu adalah kapas serta minyak dan gas. Untuk komoditas Indonesia seperti teh, kopi, karet dan produk bahan kimia sudah memasuki pasar Uzbekistan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment