Wednesday, February 8, 2012

Potensi Pengembangan Kerjasama Ekspor Indonesia menuju Pasar Philippines


Perkembangan hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Filipina yang terjalin selama ini sangatlah erat. Dengan demikian perlu ditingkatkan lagi, guna mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.Berdasarkan data UN-Comtrade, nilai ekspor Indonesia ke Filipina pada 2008 tercatat sebesar USD1,03 juta, namun menurun signifikan pada 2009 menjadi USD58 ribu. Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2008 berada di posisi kedua di bawah Thailand yang nilai ekspornya ke Filipina mencapai USD3,4 Juta. Pada tahun 2009 nilai ekspor Indonesia sangat jauh di bawah Korea Selatan dengan nilai USD1,6 Juta, Thailand USD408 ribu, dan China Taipei USD227 ribu.

Hubungan kerjasama di bidang politik Indonesia-Filipina selama ini berjalan baik. Di antara kedua negara terdapat saling pengertian yang cukup tinggi dalam penyelesaian mengenai berbagai masalah, baik dalam konteks bilateral, regional maupun internasional. Pemeliharaan hubungan tersebut diperkuat dengan kegiatan saling kunjung antarpemimpin kedua negara. Pemimpin kedua negara juga mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela forum regional dan multilateral. Kunjungan terakhir PresidenYudhoyono ke Filipina adalah pada 10-14 Januari 2007, dalam rangka menghadiri KTT ASEAN ke-14 di Cebu.

Nilai total perdagangan Indonesia-Filipina pada 2008 mencapai US$ 2,8 milyar, dengan surplus sebesar US$ 1,29 milyar bagi Indonesia. Angka tersebut merupakan peningkatan 27 persen dari total perdagangan pada 2007 senilai US$ 2,2 milyar. Sementara dalam kurun Januari-April 2009, tercatat total perdagangan sebesar US$ 759 juta, dengan surplus sebesar US$ 525 juta bagi Indonesia. Posisi kedua negara yang berada di daerah tropis dan subtropis menjadikan kerjasama di bidang pertanian dan kehutanan sebagai salah satu sektor andalan. Kesamaan beberapa produk pertanian dan kehutanan merupakan komoditi penting dalam perdagangan kedua negara. Kedua negara juga mengembangkan kerjasama di bidang perikanan, pertanian. Untuk semester pertama tahun 2011, realisasi ekspor ke Filipina sudah mencapai 2,68 juta juta dollar AS dengan volume barang diekspor mencapai 9,28 juta kilogram. Terbesar diekspor ke Filipina, yakni produk kopra menghasilkan devisa sebesar 1,44 juta dollar AS, disusul bungkil kopra 782,75 ribu dollar, bungkil sawit 244,2 ribu dollar AS,ikan beku 122,15 ribu dollar AS dan arang tempurung 97,1 ribu dollar AS. Realisasi dan Neraca Perdagangan luar negeri Filipina dengan Dunia dan Indonesia.
Total perdagangan 2009 sejumlah US$ 30,072 milyar namun mengalami penurunan dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 45,312 milyar, atau turun 33,63%. Impor Migas Filipina dari dunia bulan Januari – Mei 2009 sejumlah US$ 2,270 milyar dan meningkat dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 5,165 milyar, atau menurun 56,04%. Sedangkan Impor Migas Filipina dari Indonesia bulan Januari - Mei 2009 berjumlah US$ 36 juta atau naik sebesar 26.404,44%. Impor Non-Migas Filipina dari dunia bulan Januari – Mei 2009 sejumlah US$ 13,987 milyar namun mengalami penurunan dari periode yang sama tahun 2008 sebesar US$ 19,062 milyar, atau turun 26,63%. Sedangkan Impor Non-Migas Filipina dari Indonesia bulan Januari – Mei 2009 berjumlah US$ 594 juta atau naik 26,30%. Indonesia adalah peringkat ke 14 tujuan ekspor Filipina. Indonesia adalah peringkat ke 9 asal impor Filipina.
(Sumber KBRI Manila, data BPS, Kemenlu, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: