Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), sepanjang September 2013, Indonesia mengimpor 111.000
ton jagung senilai USD 33,94 juta atau sekitar Rp 385,6 miliar. Angka ini lebih
rendah dibanding impor pada Agustus 2013 yang mencapai 182.000 ton atau senilai
USD 53,7 juta. BPS mencatat, sepanjang Januari-September 2013, total impor
jagung sudah mencapai 2 juta ton atau setara USD 578,1 juta. Negara yang selama
ini memasok jagung ke Indonesia antara lain Brasil, Argentina, India, dan
Thailand. Perkembangan
produksi jagung di Amerika Selatan, produksi
jagung tahun 2014 diperkirakan sebesar 111 juta ton, turun 10% dibanding tahun
lalu, namun masih 14% lebih tinggi dibanding rata-rata produksi kawasan tersebut
dalam 5 tahun terakhir. Turunnya produksi tercermin dari turunnya panen di
Argentina, akibat cuaca yang tidak mendukung, dan rendahnya musim tanam kedua
di Brazil. Di Amerika Tengah, output jagung di Meksiko diperkirakan
sebesar 21 juta ton, sekitar 7% lebih rendah dibanding tahun lalu. Penurunan
ini dikarenakan turunnya penanaman akibat harga yang lebih rendah.Potensi dalam prospek produksi jagung pada 2013
cukup bagus dan diprediksi mampu mencapai target 19,83 juta ton. Guna mencapai
target tersebut, diperlukan luas tanam jagung 4,25 juta hektare dan luas panen
sekitar 4,04 juta hektare dengan produktivitas 4,91 ton per Ha. Menurut data bahwa menurunnya produksi jagung
ini jelas mempengaruhi harga penjualan jagung (Zea mays L.). Berdasarkan data International
Grains Council, tahun depan produksi jagung dunia akan mengalami kenaikan
sebesar 10% seiring dengan adanya kebijakan perluasan lahan jagung di Amerika
Serikat. Tahun lalu jumlah produksi jagung dunia mengalami kenaikan sebesar 78
juta ton menjadi 939 juta ton. Harga corn
futures (kontrak untuk pengiriman jagung di masa depan) naik menjadi US$
8,90 per bushel, dari sebelumnya hanya US$ 5 pada awal bulan Juni 2012. Hal senada juga diungkapkan Badan Urusan Pangan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Berdasarkan pantauan, indeks harga jagung
internasional saat ini naik 6 persen dibanding bulan Juni akibat kemarau
panjang. Selain itu, harga sereal jagung juga naik 17 persen. angka ramalanIII
Badan Pusat Statistik (BPS), panen jagung tahun 2011 sebesar 17,23 juta ton.
Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan produksi tahun 2010 sebesar 18,33 juta
ton.
Kebutuhan jagung di dalam
negeri pada tahun ini mencapai 22 juta ton sehingga kebutuhan jagung dipasok
melalui impor. Untuk nilai impor jagung sepanjang periode Januari-November 2011
mencapai 967,33 juta dollar AS. Nilai impor ini melampaui realisasi impor
jagung selama jangka waktu yang sama pada 2010 sebesar 1,52 juta ton dengan
nilai 369,07 juta dollar AS. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan swasembada
jagung pada 2007, dengan target produksi 15 juta ton lantaran kebutuhan
konsumsi dan industri pakan ternak yang melonjak. Diharapkan dalam pencanangan
swasembada agribisnis jagung 2007 dapat berjalan dengan baik sesuai dengan mutu
bibit tanaman jagung yang berkualitas didalam pengembangannya. Dimana dengan
terbatasnya persediaan jagung dunia untuk ekspor dan meningkatnya permintaan
etanol berpotensi menciptakan ekspektasi kenaikan harga jagung di pasar dunia
untuk beberapa tahun ke depan, Indonesia diharapkan dapat mampu menangkap
peluang pasar ini menjadi salah satu acuan untuk mencari celah pasar kebutuhan
konsumen di pasar dunia. Produksi jagung tahun 2010 ditargetkan akan mencapai
19,8 juta ton, namun kenyataannya hanya mencapai 17,9 juta ton. (Sources data
Tempo, Kompas,berbagai sumber terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Produsen utama jagung dunia adalah Amerika Serikat
menghasilkan hampir 40% dari produksi jagung dunia, sedangkan Cina berkontribusi
sebesar 20% dari produksi dunia .Amerika dan China merupakan dua negara ini
mampu mengekspor jagung setelah berhasil dalam mendorong produksi yang tinggi
dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Menurut survey tahun 2011
sementara itu Indonesia pada pringkat ke 12 dengan produksi rata-rata pertahun
8100 Metric Ton per tahun. AS mengolah 79,3 juta hektar lahan untuk tanaman
jagung. China menanam jagung di atas lahan seluas 74,3 juta hektar.Menurut
kurun waktu lima tahun terakhir, sekitar 60 persen dari total 786 juta ton
produksi jagung dunia dihasilkan oleh AS dan China. Dalam periode yang sama,
ekspor jagung AS rata-rata mencapai 52 juta ton per tahun. Ekspor jagung di AS
sudah dimulai tahun 1989-1990. China pun sudah mengalami ekspor jagung yang
tinggi tahun 2002, dengan volume mencapai 15,2 juta ton.Berdasarkan data Dinas
Luar Negeri Pertanian USDA, produksi jagung di Argentina akan turun menjadi
21,2 juta ton di tahun panen yang dimulai 1 Maret, dibandingkan dengan 23,6
juta tahun sebelumnya. Seiring dengan Permintaan jagung di pasar domestik dan
pasar dunia terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri pakan dan
pangan. Dalam hal ini mencermati perkembangan harga
internasional dan dalam upaya meningkatkan daya saing jagung di pasar domestik
maupun pasar luar negeri, pemerintah perlu menerapkan strategi kebijakan
perdagangan yang efektif, sehingga mampu mewujudkan ketersediaan pasokan
komoditas jagung dan pengamanan harga jagung di tingkat petani. Meningkatnya pendapatan per kapita menyebabkan
meningkatnya permintaan terhadap produk turunan jagung.
No comments:
Post a Comment