Petani lokal hanya mampu memenuhi 60%
kebutuhan dalam negeri. Pemerintah pun mencanangkan swasembada kedelai pada
2014. Untuk harga kedelai impor kini
mencapai Rp8.200 per kg atau naik 49% dibandingkan dengan awal tahun ini
Rp5.500 per kg. Perajin mengkhawatirkan harga itu diprediksi bisa menembus
Rp10.000 per kg.Dalam hal ini produksi itu tidak pernah mengalami kenaikan.Produksi
kedelai tahun 2013 sebesar 779,99 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan
sebesar 63,16 ribu ton (7,49 persen) dibandingkan tahun 2012. Berdasarkan
data kebutuhan kedelai Indonesia mencapai 2,4-2,6 juta ton sementara produksi lokal
hanya mencapai 700-800 ribu ton. Impor yang dibutuhkan sekitar 1,8 juta
ton. Perkembangan harga kedele
tahun 2012 yakni Rp 6.700 per kilogram,
sementara di tingkat konsumen Rp 7.000-Rp 7.050 per kilogram. Sementara
sebelumnya, harga kedelai sempat menyentuh level Rp 8.300 per kilogram pada
Juni-September 2012. Harga kedelai terendah di dalam negeri sempat terjadi 5
bulan lalu, di harga Rp 5.600 per kg. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (Bappebti). Menurut data dari TradeMap (2012), impor kedelai telah
meningkat secara akselerasi sebesar 85% selama 10 tahun terakhir. Misalnya,
pada 2001, impor biji kedelai tercatat 1,14 juta ton, tetapi pada tahun 2011,
impor biji kedelai bisa tembus menjadi 2,09 juta ton. Sejak tahun 2000, kondisi tersebut semakin parah, dimana impor kedelai
semakin besar. (Sources media terkait dan artikel, data diolah F. Hero K.
Purba). Kenyataannya kita tidak merasa percaya sebagai negara agraris yang
mengandalkan pertanian sebagai tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya
tetapi pengimpor pangan yang cukup besar.
Data Badan Pusat Statistik,
tahun 2011, produksi kedelai lokal hanya 851.286 ton atau 29 persen dari total
kebutuhan. Karena itu, Indonesia harus mengimpor kedelai 2.087.986 ton untuk memenuhi
71 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahun 2012, total kebutuhan
kedelai nasional 2,2 juta ton. Jumlah tersebut akan diserap untuk pangan atau
perajin 83,7 persen, industri kecap, tauco, dan lainnya 14,7 persen, benih 1,2
persen, dan untuk pakan 0,4 persen. Anomali cuaca yang melanda Amerika Serikat
dan Amerika Selatan, pasokan kedelai pun turun dan harganya melonjak. Harga
kedelai internasional pada minggu ke-3 Juli 2012 mencapai 622 dollar AS per ton
atau Rp 8.345 per kilogram untuk harga paritas impornya di dalam negeri.
Impor
kedelai terbesar Indonesia berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 1.847.900
ton pada tahun 2011. Menyusul impor dari Malaysia 120.074 ton, Argentina 73.037
ton, Uruguay 16.825 ton, dan Brasil 13.550 ton.Tempe yang merupakan makanan
khas tradisional Indonesia bisa dikelompokkan dalam kategori pangan fungsional
yang mempunyai manfaat kesehatan di luar kandungan gizinya. Selain
lecithin yang merupakan unsur gizi, kedelai juga mengandung genistein (senyawa nongizi)
yang bersifat antikanker. Untuk itu perlu pengembangan kedelai untuk produksi
nasional, konsumsi
kedelai penduduk Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta
berkembangnya industri pangan olahan yang berbahan baku kedelai tidak diimbangi
dengan produksi dalam negeri yang mencukupi
sehingga impor kedelai terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
No comments:
Post a Comment