Monday, May 10, 2010

Maroko merupakan Negara yang potensial dan peluang bagi agribisnis dan industri Indonesia

Pemanfaatan peluang pasar untuk Negara Maroko bagi Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk beberapa komoditi. Berdasarkan data neraca perdagangan kedua negara selalu surplus untuk Indonesia, dan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai misal, pada tahun 2005, nilai perdagangan RI _Maroko tercatat mencapai angka US$76,28 juta. Dari jumlah tersebut, impor RI adalah sebesar US$25,20 juta). Angka di tahun 2005 ini menunjukkan peningkatan 26% dibanding tahun 2004 yang baru mencapai angka US$60,54 juta.

Partisipasi Indonesia keikutsertaan Kemenerian Pertanian RI c.q Ditjen PPHP pada kegiatan pameran Salon Internasional de I’Agriculture au Maroc (SIAM 2010) pada tanggal 28 April – 2 Mei 2010 di Meknes – Maroko, dimana pada event pameran SIAM Meknes 2010 merupakan pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian dan Perikanan Maroko dan dibuka secara resmi oleh Raja Maroko Mohammad VI. Keduataan Besar Republik Indonesia di Rabat memfasilitasi booth seluas 30 m2. Area pameran seluas 100.000 m2 dengan kapasitas stand seluas 65.000 m2, yang dapat menampung sebanyak 700 peserta dan 500.000 pengunjung. Peserta dari internasional pada pameran tahun ini terdiri atas 34 negara. Area pameran terbagi menjadi 9 sektor yang disediakan bagi 16 pemerintah propinsi Maroko, sponsor dan institusi serta anjungan internasional. Produk yang dipamerkan terdiri dari produk pertanian, alat dan mesin pertanian, hasil riset dan pengembangan pembangunan berkesinambungan dan pasar lelang produk peternakan.

Keikutsertaan Indonesia pada pameran SIAM Meknes 2010 tersebut merupakan yang pertama kali dengan menampilkan produk kopi, teh, buah-buahan, rempah, herbal, veterinery medicine, healthy driinks dan snacks. Penampilan paviliun Indonesia banyak menarik perhatian pengunjung untuk melihat atau ingin mencari berbagai produk yang ditampilkan yaitu herbal, rempah seperti kayu manis (cassiavera), jahe, temu lawak, clove, black pepper, gum benyamin, produk kopi, teh dan healthy drink. Pameran tersebut diharapkan dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan industri antara penghasil dan pelaku bisnis pertanian terkait dan memberikan peluang yang lebih besar bagi produk pertanian Indonesia memasuki negara Maroko dan negara sekitarnya.Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan pameran tersebut, dengan koordinasi dan dukungan dari KBRI – Rabat kami mengusulkan agar kiranya Indonesia dapat berpartisipasi kembali pada pameran SIAM Meknes tahun depan dengan menampilkan produk-produk potensial lainnya. Kesempatan ini merupakan peluang pasar bagi agribisnis Indonesia dalam ekspansi peluang Salon Internasional de I’Agriculture au Maroc ekspor untuk wilayah kawasan afrika sebagai gateway dalam perluasan pasar. (Sources Pameran MEKNES, BPS dan sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba )


No comments: