Indonesia berpeluang dan potensi meningkatkan pangsa pasar Kopi di dunia terutama untuk kawasan Eropa, dan kemampuan Indonesia dalam menyediakan kopi dunia. Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor 4 di dunia meskipun luas lahan perkebunan kopi tercatat nomor 2 terluas. Dengan jumlah produksi tahunan sebesar 792 kg per hektar, saat ini posisi Indonesia tercatat dibawah Colombia (1220 kg/hektar/tahun),Brasil (1000kg/hektar/tahun) dan Vietnam (1540 kg/hektar/tahun). Sebagai salah satu contoh menurut sejarah unik dibelakang kopi Lintong. Hingga sekarang banyak penduduk di Tapanuli Utara yang enggan meminum kopi lintong. Mereka menganggap kopi ini beracun. Varian kopi arabika ini didatangkan oleh VOC pada tahun 1750. Setelah meminum kopi tersebut mereka mengaku sakit perut, bahkan ada yang diare. Anehnya mereka tetap menanam kopi tersebut sebagai pendapatan utama.
Di Indonesia berbagai jenis daerah penghasil kopi seperti Kopi Gayo, Aceh, Kopi Toraja, Kopi, Kintamani, Kopi Bajawa Flores, Kopi Lintong, Kopi Mandeheling dan berbagai daerah lainnya.Lintong diambil dari nama daerah Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, di Tapanuli Utara. Kopi ini termasuk jenis arabika. Yang menjadi ciri khas kopi arabika adalah rasanya yang lebih lembut (mild) tetapi terasa kental, memiliki aroma wangi, dan rasa asam yang khas. Kopi ini cocok bagi anda yang gemar meminum kopi tubruk atau espresso.Untuk mengurangi rasa asam, kita bisa mencampurkan dengan jenis kopi robusta. Untuk masalah kualitas, kita tidak perlu khawatir. Kopi lintong adalah salah satu kopi terbaik yang telah diakui dunia. Salah satu produk yang memanfaatkan kopi ini adalah Starbuck: Black Apron Exclusives. Di Indonesia berbagai jenis daerah penghasil kopi seperti Kopi Gayo, Aceh, Kopi Toraja, Kopi, Kintamani, Kopi Bajawa Flores, Kopi Lintong, Kopi Mandeheling dan berbagai daerah lainnya.
Pada umumnya sekarang sangat memperhatikan kopi organik dan bersertifikasi fair trade, dan hal ini mempunyai peluang pasar yang sangat baik. Pengertian kopi organik antara lain adalah kopi yang tidak dimodifikasi genetiknya dan tidak menggunakan pupuk kimia atau pestisida, sistim pertanian kopi telah menjaga keseimbangan alam dan keaneka produk pertanian ragaman, serta yang terjamin akan kesehatan. Jenis kopi yang terdapat dipasar dunia terutama di Uni Eropa pada umumnya antara lain adalah :
Green coffee; kurang lebih 80% diperdagangkan dalam kondisi belum diproses/kopi biji (unroasted), dimana negara-negara berkembang memegang peran penting. Roasted coffee; merupakan kopi yang mayoritas dikonsumsi (sudah diolah/diproses) dan diproduksi sendiri. Decaffeinated coffee; kopi yang diolah sedemikian rupa sehingga tidak mengandung kafein) dan diproduksi sendiri. Jenis kopi tersebut akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan konsumsi karena sangat terkait dengan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Kopi instant, Ready to drink coffee; jenis ini konsumennya sedikit dan lebih banyak digunakan pada sektor jasa catering sebagai iced coffee,Out of home; dikonsumsi di luar rumah antara lain di bar, restoran, coffee shop dll. Berdasarkan perhitungan kasar jika konsumsi kopi Indonesia sekarang ini 0,5 kg ditingkatkan menjadi 2 kg per tahun, maka akan menyerap 400.000 ton kopi dalam negeri tanpa harus susah-susah mengekspor dengan risiko fluktuasi harga. Produksi kopi Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan totalnya 689,14 ribu ton, terdiri dari kopi Robusta 557,19 ribu ton atau 81%, dan Arabika sebanyak 131,95 ribu ton atau 19%. Potensi dan peluang pasar ekspor komoditi kopi Indonesia merupakan kekayaan alami Indonesia dan berpeluang untuk ekspor kopi dibergaia negara, dan diharapkan juga lebih terus maju dalam hasil produk olahannya. (Berbagai sumber terkait, Data BPS, data diolah: Frans Hero K. Purba)
Di Indonesia berbagai jenis daerah penghasil kopi seperti Kopi Gayo, Aceh, Kopi Toraja, Kopi, Kintamani, Kopi Bajawa Flores, Kopi Lintong, Kopi Mandeheling dan berbagai daerah lainnya.Lintong diambil dari nama daerah Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, di Tapanuli Utara. Kopi ini termasuk jenis arabika. Yang menjadi ciri khas kopi arabika adalah rasanya yang lebih lembut (mild) tetapi terasa kental, memiliki aroma wangi, dan rasa asam yang khas. Kopi ini cocok bagi anda yang gemar meminum kopi tubruk atau espresso.Untuk mengurangi rasa asam, kita bisa mencampurkan dengan jenis kopi robusta. Untuk masalah kualitas, kita tidak perlu khawatir. Kopi lintong adalah salah satu kopi terbaik yang telah diakui dunia. Salah satu produk yang memanfaatkan kopi ini adalah Starbuck: Black Apron Exclusives. Di Indonesia berbagai jenis daerah penghasil kopi seperti Kopi Gayo, Aceh, Kopi Toraja, Kopi, Kintamani, Kopi Bajawa Flores, Kopi Lintong, Kopi Mandeheling dan berbagai daerah lainnya.
Pada umumnya sekarang sangat memperhatikan kopi organik dan bersertifikasi fair trade, dan hal ini mempunyai peluang pasar yang sangat baik. Pengertian kopi organik antara lain adalah kopi yang tidak dimodifikasi genetiknya dan tidak menggunakan pupuk kimia atau pestisida, sistim pertanian kopi telah menjaga keseimbangan alam dan keaneka produk pertanian ragaman, serta yang terjamin akan kesehatan. Jenis kopi yang terdapat dipasar dunia terutama di Uni Eropa pada umumnya antara lain adalah :
Green coffee; kurang lebih 80% diperdagangkan dalam kondisi belum diproses/kopi biji (unroasted), dimana negara-negara berkembang memegang peran penting. Roasted coffee; merupakan kopi yang mayoritas dikonsumsi (sudah diolah/diproses) dan diproduksi sendiri. Decaffeinated coffee; kopi yang diolah sedemikian rupa sehingga tidak mengandung kafein) dan diproduksi sendiri. Jenis kopi tersebut akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan konsumsi karena sangat terkait dengan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Kopi instant, Ready to drink coffee; jenis ini konsumennya sedikit dan lebih banyak digunakan pada sektor jasa catering sebagai iced coffee,Out of home; dikonsumsi di luar rumah antara lain di bar, restoran, coffee shop dll. Berdasarkan perhitungan kasar jika konsumsi kopi Indonesia sekarang ini 0,5 kg ditingkatkan menjadi 2 kg per tahun, maka akan menyerap 400.000 ton kopi dalam negeri tanpa harus susah-susah mengekspor dengan risiko fluktuasi harga. Produksi kopi Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan totalnya 689,14 ribu ton, terdiri dari kopi Robusta 557,19 ribu ton atau 81%, dan Arabika sebanyak 131,95 ribu ton atau 19%. Potensi dan peluang pasar ekspor komoditi kopi Indonesia merupakan kekayaan alami Indonesia dan berpeluang untuk ekspor kopi dibergaia negara, dan diharapkan juga lebih terus maju dalam hasil produk olahannya. (Berbagai sumber terkait, Data BPS, data diolah: Frans Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment