Event pameran Foire de Libramont 2010 merupakan ajang pameran terbesar di Belgia yang menampilkan berbagai alat mesin dan produk pertanian, peternakan dan kehutanan, yang digelar di area seluas 10 Ha indoor dan outdoor dengan sekitar 700 peserta baik dari kalangan petani/peternak, maupun pelaku usaha, dari negara-negara Uni eropa dan negara-negara lainnya seperti Indonesia, Kenya, China. Pameran didominasi oleh alat mesin sejenis traktor dari berbagai tipe dan kegunaan sampai peralatan kecil pertanian dan perlengkapan pakaian kerja petani. Libramont yang diadakan di kota Libramont, kota kecil di provinsi Luxembourg di sebelah tenggara Belgia yang berpenduduk sekitar 10,000 jiwa. Berbagai jenis ternak unggul sapi potong, sapi perah, kuda, domba dan babi dipamerkan dan dipertandingkan dalam berbagai perlombaan. Disamping itu berbagai jenis teknologi ramah lingkungan juga banyak dipamerkan.
Pada tahun 2009 yang lalu Indonesia ikut berpartisipasi dalam event pameran ini, dimana paviliun Indonesia seluas 100 m2, menghadirkan 8 pelaku usaha di bawah koordinasi Kementerian Pertanian dan delegasi dari Sumatera Selatan di bawah koordinasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian propinsi Sumatera Selatan. Produk yang ditampilkan antara lain : essential oil, damar, spices, coffee, tea, crude palm oil, spa products, coal, cookies, traditional foods, ginger and coconut drinks. Pengunjung di persilahkan mencicipi produk minuman dan makanan yang ada. Untuk negara di Eropa termasuk Belgia merupakan pasar utama produk essential oil sebagai bahan dasar parfum maupun farmasi. Namun pengunjung pameran hampir tidak ada yang merespon produk essential oil. Oleh karena itu dilakukan kunjungan ke workshop & Gallery Parfum Guy Delforge di kota Namur dan bertemu langsung dengan pemilik perusahaan Mr Guy Delforge, yang biasa melakukan pembelian bahan baku dari berbagai negara seperti Spanyol, Mesir, Singapura yang dilakukan pada bulan Mei – Juli setiap tahun.
Berdasarkan Trend ekspor non migas Indonesia ke Belgia periode 2003 s/d 2007 rata-rata naik sebesar 8,45% dari US$ 1,024 milliar pada tahun 2003 menjadi US$ 1,483 miliar pada tahun 2007. Sedangkan nilai ekspor non migas Indonesia untuk periode Januari s/d September 2008 mencapai US$ 1,590 miliar meningkat sebesar 15,75% terhadap periode yang sama pada tahun 2007 sebesar US$ 1,374 milliar. Kontribusi ekspor Indonesia ke Belgia sebesar 7,27% dari total ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Trend ekspor Belgia ke Indonesia periode 2003 s/d 2007 rata-rata naik sebesar 12,41% dari US$ 232 juta pada tahun 2003 menjadi US$ 373 juta pada tahun 2007, sedangkan untuk periode Januari s/d September 2008 total ekspor Belgia ke Indonesia mencapai US$ 378,3 juta dan mengalami kenaikan sebesar 39,74 % dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 sebesar US$ 271,4 juta. Kontribusi ekspor Belgia ke Indonesia sebesar 5,73% dari total ekspor Uni Eropa ke Indonesia. Diharapkan pada kesempatan pameran Foire de Libramont 2010, Belgia pada tahun 2010, pelaku usaha agribisnis pertanian dapat berperan serta dalam kegiatan event pameran ini dalam peluang potensi pasar dan peningkatkan nilai ekspor non migas Indonesia. (Sources: Foire de Libramont 2010, BPS, data diolah F. Hero K. Purba)
Pada tahun 2009 yang lalu Indonesia ikut berpartisipasi dalam event pameran ini, dimana paviliun Indonesia seluas 100 m2, menghadirkan 8 pelaku usaha di bawah koordinasi Kementerian Pertanian dan delegasi dari Sumatera Selatan di bawah koordinasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian propinsi Sumatera Selatan. Produk yang ditampilkan antara lain : essential oil, damar, spices, coffee, tea, crude palm oil, spa products, coal, cookies, traditional foods, ginger and coconut drinks. Pengunjung di persilahkan mencicipi produk minuman dan makanan yang ada. Untuk negara di Eropa termasuk Belgia merupakan pasar utama produk essential oil sebagai bahan dasar parfum maupun farmasi. Namun pengunjung pameran hampir tidak ada yang merespon produk essential oil. Oleh karena itu dilakukan kunjungan ke workshop & Gallery Parfum Guy Delforge di kota Namur dan bertemu langsung dengan pemilik perusahaan Mr Guy Delforge, yang biasa melakukan pembelian bahan baku dari berbagai negara seperti Spanyol, Mesir, Singapura yang dilakukan pada bulan Mei – Juli setiap tahun.
Berdasarkan Trend ekspor non migas Indonesia ke Belgia periode 2003 s/d 2007 rata-rata naik sebesar 8,45% dari US$ 1,024 milliar pada tahun 2003 menjadi US$ 1,483 miliar pada tahun 2007. Sedangkan nilai ekspor non migas Indonesia untuk periode Januari s/d September 2008 mencapai US$ 1,590 miliar meningkat sebesar 15,75% terhadap periode yang sama pada tahun 2007 sebesar US$ 1,374 milliar. Kontribusi ekspor Indonesia ke Belgia sebesar 7,27% dari total ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Trend ekspor Belgia ke Indonesia periode 2003 s/d 2007 rata-rata naik sebesar 12,41% dari US$ 232 juta pada tahun 2003 menjadi US$ 373 juta pada tahun 2007, sedangkan untuk periode Januari s/d September 2008 total ekspor Belgia ke Indonesia mencapai US$ 378,3 juta dan mengalami kenaikan sebesar 39,74 % dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 sebesar US$ 271,4 juta. Kontribusi ekspor Belgia ke Indonesia sebesar 5,73% dari total ekspor Uni Eropa ke Indonesia. Diharapkan pada kesempatan pameran Foire de Libramont 2010, Belgia pada tahun 2010, pelaku usaha agribisnis pertanian dapat berperan serta dalam kegiatan event pameran ini dalam peluang potensi pasar dan peningkatkan nilai ekspor non migas Indonesia. (Sources: Foire de Libramont 2010, BPS, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment