Tuesday, May 25, 2010

ORIENTASI PELUANG PASAR DAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PAKISTAN

Pakistan yang merupakann negara Asia selatan memiliki berbagai karakterikstik Pasar serta mempunyai peluang yang sangat besar bagi pengembangan pasar non tradisional produk Indonesia, namun tampaknya masih belum menjadi minat atau target bagi komunitas bisnis di Indonesia. Apabila produk Indonesia ingin dikenal dan menjadi kebutuhan masyarakat setempat, maka perlu komitmen dan dukungan instansi pemerintah di pusat untuk mendorong komunitas bisnis di Indonesia memanfaatkan peluang yang tersedia di Pakistan tersebut. Hal ini mengingat negara pesaing Indonesia seperti China, Malaysia, Singapura dan negara-negara di wilayah Asia Selatan. Pakistan, dengan populasi penduduk 160 juta jiwa merupakan salah satu negara produsen kapas terbesar di dunia. Pakistan menduduki peringkat keenam negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Di samping kapas, ekspor unggulan Pakistan adalah kulit, beras, tekstil sintetis dan perlengkapan olah raga, yang menyumbang sebesar 72,4% dari total ekspor Pakistan pada tahun fiskal 2007-2008. Impor utama Pakistan adalah komoditi mesin, petroleum & petroleum products, bahan kimia, peralatan transportasi, edible oil, besi & baja, pupuk dan teh. Kedelapan komoditi tersebut menyumbang sebesar 75.5% dari total impor Pakistan selama periode Juli-Maret tahun fiskal 2007-2008.Untuk total nilai perdagangan Indonesia-Pakistan selama Juli 2007 sampai dengan Juni 2008 mencapai US $ 1,23 milyar atau naik 33,9 % jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006-07 yang mencapai US $ 916,46 juta. Ekspor Indonesia ke Pakistan mencapai US $ 1,17 milyar, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun anggaran 2006-07 yang berjumlah US $ 846,62 juta maka ekspor Indonesia mengalami kenaikan 38,2 %. Perlu digarisbawahi bahwa tahun 2008, ekspor Indonesia ke Pakistan untuk pertama kali dalam sejarahnya telah menembus di atas US $ 1 milyar. Sementara itu, ekspor Pakistan ke Indonesia untuk kurun waktu yang sama, (Juli 2007 s.d. Juni 2008) juga mengalami penurunan dari USD. 72,84 juta menjadi USD. 61,09 juta atau mengalami penurunan sebesar 16,1%.Selama tahun evaluasi tersebut, Indonesia masih memperoleh surplus perdagangan sebesar US D 1,109,21 juta atau meningkat 43,3 % dibanding surplus tahun 2006-07 sebesar USD. 773,782 juta.
Komoditas Ekspor Utama Indonesia ke Pakistan : Fixed Vegetable fats & oils, Coal Coke & Briquettes, Fruit & Vegetables, Paper and Paper Board, Vegetable & Synthetic Textile Fibbers, Chemical element & compounds, Chemical Materials & Products, Machinary (all kinds), Road vehicles & their part, Iron & steel & manufactures, yarn & thread of synthetic fibbers. Komoditas Impor utama Indonesia dari Pakistan : Raw cotton, Cetton yarn, fish 7 fish properatins, cotton fabrics woven, leather, synthetic fabric incl., silk flak & jute, rice all sorts, fruits & vegetables, machinary (all kinds), crude vegetable material, galss & glassware. Posisi Indonesia dalam perdagangan luar negeri Pakistan.Pada tahun anggaran 2007- 2008, dari total perdagangan luar negeri Pakistan yang mencapai US $ 59,02 milyar, Indonesia telah berada pada ranking ke-11 dengan total perdagangan sebesar US 4 1,24 milyar atau 2,10 % dari total nilai perdagangan Pakistan. Dari segi impor Pakistan, Indonesia telah masuk dalam 10 besar negara pengekspor ke Pakistan dengan menduduki urutan ke-9. Sedangkan dari segi negara tujuan ekspor Pakistan, Indonesia menduduki urutan ke-42. Peluang pasar produk-produk non-migas Indonesia di Pakistan masih cukup besar, khususnya untuk produk-produk sbb:
1.Barang-barang konsumsi : teh, kopi, coklat, minyak kelapa sawit (CPO), pinang, rempah-rempah, kelapa parut (santan), bahan makanan ternak, sapu lidi, keset dari sabut kelapa, pembersih sepatu, pewangi udara (untuk ruangan dan kendaraan bermotor), pembersih toilet, pembersih kaca, lap mobil (semacam kanebo), obat nyamuk bakar dan semprot, sabun mandi dan pencuci tangan, sabun pencuci piring, pasta gigi, pampers bayi, pembalut wanita, tissue, kosmetik, shampo, pakaian anak/remaja dan produk-produk konsumsi lainnya;
2. Produk makanan : mie instan, biskuit, sirup, kopi instant, minuman dalam kemasan kaleng/kotak, teh celup/botol, produk gula/permen, bumbu masak, sambel botol, kecap dan lain sebagainya;
3. Produk industri : kertas dan produknya, pulps, ban mobil/sepeda motor/sepeda, velg mobil, suku cadang mobil, asesori mobil, bahan baku plastik dan produknya, alat-alat tulis sekolah/kantor, produk-produk dari karet, yarn sintetik, sinthetic fabrics, barang pecah belah, alat rumah tangga, obat-obatan, vaksin, alat-alat olah raga, pupuk kimia/TSP, bahan kimia, insektisida, mesin-mesin serta peralatannya dan lain sebagainya.
10 produk utama yang diekspor Indonesia ke Pakistan adalah fixed vegetable fats & oils, coalcoke & briquttes, paper & paperboard, buah dan sayur, vegetable & synthetic Textille fibbers, chemical elements & compounds, machinery, yarn, Chemical Materials & Product, Tea & mate. Khusus untuk teh, peluang pasarnya sangat besar, karena kebiasaan minum teh masyarakat Pakistan menjadikannya sebagai importir terbesar kedua di dunia sesudah Inggris. Komoditi teh hitam (black tea) lebih disukai daripada teh hijau (green tea). Sementara untuk industri plastik plastik, 80-90 % bahan baku plastik masih diimpor Pakistan dari beberapa negara.
Dalam upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Pakistan di bidang ekonomi terus dilakukan baik oleh pejabat pemerintah maupun dari misi dagang/bisnis kedua negara. Dalam kerja sama teknik, Pakistan selalu menyambut positif setiap tawaran pelatihan dari Indonesia dalam kerangka program KTNB. Selama tahun 1995-2004, Pakistan telah mengirim sekitar 100 orang pejabatnya untuk berpartisipasi dalam pelatihan di berbagai bidang. (Sources: KBRI Islamabad, Data BPS, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: