Penetrasi pasar Indonesia ke negara Amerika Latin, memiliki peluang yang sangat significant apabila dilihat dari neraca perdagangan dari beberapa negara di kawasan Amerika Latin. Untuk perkembangan ekspor Indonesia ke Venezuela mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada tahun ini mengalami kenaikan hingga mencapai US$408.692.037. Volume perdagangan kedua negara belum menunjukan potensi sebenarnya dan masih terdapat peluang cukup besar untuk ditingkatkan. Venezuela memilki sumber minyak, gas dan barang tambang lainnya, sedangkan Indonesia memiliki produk-produk manufacturing yang cukup kompetitif dalam bersaing di pasar Venezuela. Kecenderungan naiknya ekspor Indonesia ke Venezuela setiap tahunnya secara signifikan, menunjukkan bahwa Venezuela merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk Indonesia. Peluang ini merupakan kesempatan yang baik, dan merupakan saat yang tepat bagi pengusaha dan produsen Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar ke Venezuela secara lebih luas. Untuk itu, KBRI Caracas terus menjalin kontak dengan mitra usaha di Venezuela dalam rangka mendukung peningkatan perdagangan ke dua negara. Venezuela adalah negara penghasil minyak terbesar di wilayah Amerika Selatan dengan pertumbuhan ekonomi diatas 8% pertahun. Dilihat dari segi impor Venezuela merupakan salah satu negara pengimpor utama di Amerika Selatan terutama produk kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakatnya. Peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Venezuela terutama bagi produk peralatan listrik, CPO, suku cadang kendaraan bermotor dan produk-produk makanan cukup terbuka. Ekspor Indonesia ke Venezuela mengalami peningkatan cukup signifikan. Tahun ini mengalami kenaikan hingga mencapai US$408.692.037. Volume perdagangan kedua negara belum menunjukan potensi sebenarnya dan masih terdapat peluang cukup besar untuk ditingkatkan.
Indonesia menjalin hubungan dagang dengan hampir semua negara di kawasan Amerika Latin, namun untuk menyebutkan Tiga Besar urutannya adalah sbb: (1)Brazil dengan volume perdagangan sebesar USD1,1 miliar/tahun(2) Mexico dengan volume perdagangan USD900 juta. Mexico layak untuk digarisbawahi karena Indonesia pernah mencatat surplus perdagangan dengan Mexico. Di tahun 2007 ekspor Indonesia ke Mexico tercatat sebesar USD870 juta, sementara impor dari Mexico hanya USD40 juta. (3)Chilli dan Argentina, masing-masing sekitar UDD400 juta. Untuk negara Bolivia, Equador, Kolumbia, Peru, dan Venezuela, dengan volume pedagangan rata-rata tidak lebih dari USD100 juta. Chilli, meskipun peringkatnya hanya nomor tiga dalam perdagangan dengan Indonesia, cukup penting karena memiliki sisi positif, yaitu memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di kawasan Amerika Latin (Per kapita USD8.853: 2009). Diversifikasi ekspansi pasar Amerika latin merupakan peluang besar dalam Nich market komposisi pasar ekspor.(Sumber data Kementerian Luar Negeri, Data BPS, sumber terkait lainnya, data diolah F. Hero K. Purba)
Indonesia menjalin hubungan dagang dengan hampir semua negara di kawasan Amerika Latin, namun untuk menyebutkan Tiga Besar urutannya adalah sbb: (1)Brazil dengan volume perdagangan sebesar USD1,1 miliar/tahun(2) Mexico dengan volume perdagangan USD900 juta. Mexico layak untuk digarisbawahi karena Indonesia pernah mencatat surplus perdagangan dengan Mexico. Di tahun 2007 ekspor Indonesia ke Mexico tercatat sebesar USD870 juta, sementara impor dari Mexico hanya USD40 juta. (3)Chilli dan Argentina, masing-masing sekitar UDD400 juta. Untuk negara Bolivia, Equador, Kolumbia, Peru, dan Venezuela, dengan volume pedagangan rata-rata tidak lebih dari USD100 juta. Chilli, meskipun peringkatnya hanya nomor tiga dalam perdagangan dengan Indonesia, cukup penting karena memiliki sisi positif, yaitu memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di kawasan Amerika Latin (Per kapita USD8.853: 2009). Diversifikasi ekspansi pasar Amerika latin merupakan peluang besar dalam Nich market komposisi pasar ekspor.(Sumber data Kementerian Luar Negeri, Data BPS, sumber terkait lainnya, data diolah F. Hero K. Purba)
1 comment:
wah.. bahasanya... "penetrasi". tidak ada bahasa ilmiah lagi yang pas untuk menggambarkan itu?
Post a Comment