Untuk memenangkan persaingan, negosiasi merrupakan suatu kunci dalam mengembangkan jaringan dan perencanaan dalam usaha. Negosiasi merupakan suatu hal yang pokok dan terpenting dalam bisnis untuk melalkukan rencana pengembangan dengan mitra bisnis. Pengertian Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak. Dalam negosiasi, kita dituntut untuk memahami medan mitra bisnis kita. Dengan begitu, kita bisa melihat banyak peluang. Ada dua hal penting yang perlu kita kuasai saat negosiasi. Pertama, menguasai materi dan mengenal partner yang akan diajak negosiasi. Kedua, mengendalikan emosi. Negosiasi ada macam-macam jenisnya. Antara lain negosiasi bisnis (jual beli) antara dua pihak yang ingin melakukan kerjasama bisnis seperti contoh diatas. Kemudian lainnya negosiasi pihak manajemen dengan pekerja, negosiasi politik hingga negosiasi sehari-hari.
Beberapa hal yang diperlukan dalam negosiasi bisnis:
1. Anda harus mendengarkan sebelum bicara. Mulut diciptakan satu, sementara telinga sepasang. Itu artinya, Anda seharusnya lebih banyak mendengar daripada bicara. Termasuk soal urusan negosiasi. Pahami dan dengarkan dulu apa yang menjadi keinginan pihak lain, kemudian telaah apa yang menjadi kebutuhan. Lantas, sesuaikan dengan apa yang bisa Anda berikan sehingga dari sana Anda akan tahu persis apa yang bisa dinego untuk kesuksesan usaha Anda.
2. Kuasai rasa gugup dengan sikap santun. Negosiasi kadang akan melahirkan “perang urat” yang kadang berakhir pada kekalahan semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-kata, perhatian yang diberikan pada pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan “melunturkan” suasana sehingga negosiasi lebih mudah dilaksanakan.
3. Belajarlah tentang berbagai materi/bahan/data penunjang negosiasi. Penguasaan Anda akan materi yang sedang didiskusikan akan memberikan daya tawar yang lebih baik pada Anda. Termasuk, saat Anda sudah tahu kelebihan dan kekuatan pihak yang diajak bernego, maka Anda akan lebih mudah “masuk” untuk mendapat tawaran paling menguntungkan.
4. Jika tak memungkinkan, carilah peluang lain. Kadang kala, negosiasi berjalan terlalu alot sehingga tak ada satu pun pihak yang mengalah. Saat situasi itu terjadi, jangan terjebak pada emosi. Tapi, siapkan materi lain yang mungkin bisa dinegosiasikan ulang. Sehingga, negosiasi tak berakibat permusuhan. Karena itu, siapkan materi negosiasi sedetail mungkin, sehingga banyak rencana yang bisa Anda “belokkan” untuk tetap menguntungkan bagi usaha Anda.
5. Anda adalah negosiator ulung. Kadang, rasa percaya diri sangat memengaruhi proses negosiasi. Dan, jika ini terjadi, ingatlah bahwa Anda adalah negosiator ulung sejak masih anak-anak. Ingatkah Anda pernah merengek minta mainan hingga menangis dan akhirnya orangtua luluh? Itulah bakat yang ada dan sudah Anda miliki. Jangan ragu untuk terus bernegosiasi.
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak. Untuk suatu negosiasi bisnis, dapat melibatkan pula pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung. Hal yang terpenting adalah, dalam negosiasi bisnis kita harus mengetahui pihak mana yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita tidak melakukan langkah yang salah dalam negosiasi. Jangan sampai kita sudah melakukan negosiasi panjang, ternyata pihak lawan bukanlah key person yang berpengaruh dalam isu tersebut. Didalam negosiasi bisnis ini selain berorientasi pada transaksi bisnis, juga memperhatikan orientasi hubungan antara kedua belah pihak. Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan. Tuntutan dalam persaingan global sangat berarti dalam negosiasi bisnis, tentunya dengan concept yang kita gunakan win-win solution akan mengambilkan suatu hasil yang berarti dengan mitra bisnis kita. Dalam era persaingan global, negosiasi bisnis sangat penting dilakukan dengan trik dan cara yang berbeda untuk mengetahui rekan bisnis kita.
Menurut sumber penulis Cepiar bahwa ada beberapa hal penting yang diperhatikan dalam negosiasi dengan mitra bisnis: 1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Tak heran perusahaan-perusaha an besar biasanya mempunyai tim negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis. Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses negosiasi. 2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan jangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri. 3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi lawan. 4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele. Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif, dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita. 5. Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar atau restoran. Jadi dalam hal ini negosiator selalu dituntut untuk selalu tahu kapan sebaiknya memberi dan kapan harus menerima, juga peka melihat situasi dan suasana kapan untuk menekan lawan bicaranya. Inilah hal hal yang perlu kita perhatikan dalam negosiasi baik dengan mitra lokal maupun International dalam persaingan global. (sources: Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)
1. Anda harus mendengarkan sebelum bicara. Mulut diciptakan satu, sementara telinga sepasang. Itu artinya, Anda seharusnya lebih banyak mendengar daripada bicara. Termasuk soal urusan negosiasi. Pahami dan dengarkan dulu apa yang menjadi keinginan pihak lain, kemudian telaah apa yang menjadi kebutuhan. Lantas, sesuaikan dengan apa yang bisa Anda berikan sehingga dari sana Anda akan tahu persis apa yang bisa dinego untuk kesuksesan usaha Anda.
2. Kuasai rasa gugup dengan sikap santun. Negosiasi kadang akan melahirkan “perang urat” yang kadang berakhir pada kekalahan semua pihak. Karena itu, kesantunan dalam berkata-kata, perhatian yang diberikan pada pihak lain, dan sikap baik yang ditunjukkan kadang akan “melunturkan” suasana sehingga negosiasi lebih mudah dilaksanakan.
3. Belajarlah tentang berbagai materi/bahan/data penunjang negosiasi. Penguasaan Anda akan materi yang sedang didiskusikan akan memberikan daya tawar yang lebih baik pada Anda. Termasuk, saat Anda sudah tahu kelebihan dan kekuatan pihak yang diajak bernego, maka Anda akan lebih mudah “masuk” untuk mendapat tawaran paling menguntungkan.
4. Jika tak memungkinkan, carilah peluang lain. Kadang kala, negosiasi berjalan terlalu alot sehingga tak ada satu pun pihak yang mengalah. Saat situasi itu terjadi, jangan terjebak pada emosi. Tapi, siapkan materi lain yang mungkin bisa dinegosiasikan ulang. Sehingga, negosiasi tak berakibat permusuhan. Karena itu, siapkan materi negosiasi sedetail mungkin, sehingga banyak rencana yang bisa Anda “belokkan” untuk tetap menguntungkan bagi usaha Anda.
5. Anda adalah negosiator ulung. Kadang, rasa percaya diri sangat memengaruhi proses negosiasi. Dan, jika ini terjadi, ingatlah bahwa Anda adalah negosiator ulung sejak masih anak-anak. Ingatkah Anda pernah merengek minta mainan hingga menangis dan akhirnya orangtua luluh? Itulah bakat yang ada dan sudah Anda miliki. Jangan ragu untuk terus bernegosiasi.
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak. Untuk suatu negosiasi bisnis, dapat melibatkan pula pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung. Hal yang terpenting adalah, dalam negosiasi bisnis kita harus mengetahui pihak mana yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita tidak melakukan langkah yang salah dalam negosiasi. Jangan sampai kita sudah melakukan negosiasi panjang, ternyata pihak lawan bukanlah key person yang berpengaruh dalam isu tersebut. Didalam negosiasi bisnis ini selain berorientasi pada transaksi bisnis, juga memperhatikan orientasi hubungan antara kedua belah pihak. Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan. Tuntutan dalam persaingan global sangat berarti dalam negosiasi bisnis, tentunya dengan concept yang kita gunakan win-win solution akan mengambilkan suatu hasil yang berarti dengan mitra bisnis kita. Dalam era persaingan global, negosiasi bisnis sangat penting dilakukan dengan trik dan cara yang berbeda untuk mengetahui rekan bisnis kita.
Menurut sumber penulis Cepiar bahwa ada beberapa hal penting yang diperhatikan dalam negosiasi dengan mitra bisnis: 1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Tak heran perusahaan-perusaha an besar biasanya mempunyai tim negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis. Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses negosiasi. 2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan jangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri. 3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi lawan. 4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele. Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif, dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita. 5. Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar atau restoran. Jadi dalam hal ini negosiator selalu dituntut untuk selalu tahu kapan sebaiknya memberi dan kapan harus menerima, juga peka melihat situasi dan suasana kapan untuk menekan lawan bicaranya. Inilah hal hal yang perlu kita perhatikan dalam negosiasi baik dengan mitra lokal maupun International dalam persaingan global. (sources: Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment