Dalam pengembangan dan memperkuat pilar terdepan untuk meningkatkan dan mengembangkan daya saing produk ekspor Kegiatan Promosi dan pengembangan didalam memasarkan produk pertanian merupakan suatu hal yang tidak mudah seperti yang diharapkan dengan kondisi persaingan pasar global, hal ini ditempuh dengan berbagai upaya didalam memperkenalkan produk pertanian baik pasar domestik maupun pasar internasional. Ada beberapa langkah yang ditempuh antara lain:
1. Dengan menggunakan cara yang konvensional didalam melakukan korespodensi bagi calon pembeli / konsumen yang belum memiliki media lain seperti: telepon, Fax, Email/Website. Korespodensi dilakukan untuk mencari jaringan pemasaran hasil pertanian baik bahan baku maupun olahan. Hal ini merupakan cara mudah untuk memperoleh dan mempercepat pemasaran didalam mencari calon buyer / konsumen.
2. Mengirimkan media promosi berupa brosur, iklan media cetak produk pertanian disusul dengan penawaran langsung melalui email, fax, telepon.
3. Ikut berperan aktif dalam beragam pameran yang digelar baik dalam negeri maupun kelas internasional. Hal ini memang cukup memakan biaya tetapi bagi peserta yang masih memiliki modal kecil / UKM dapat menitipkan brosur produk pertanian kepada instansi terkait seperti Departemen Pertanian, BPEN, Departemen Perdagangan dengan jumlah yang ditentukan. Dan berperan aktif bekerjasama dengan pengusaha besar didalam mempromosikan produk-produk pertanian yang dihasilkan.
4. Melalui jaringan internet sebagai sarana media yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu media promosi produk pertanian. Apabila memiliki website sendiri maka penjual memasukkan segala jenis produk yang akan ditawarkan kepada pembeli dengan fitur-fitur yang menarik dan penjelasan yang jelas dapat dimengerti oleh konsumen. Dengan membuat website merupakan sarana media Information Technology yang memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli.
5. Membuat roadmap pemasaran komoditi ekspor pertanian. Untuk mempersiapkan data-data negara penginpor yang tinggi, dalam hal ini mencari pasar yang potensial untuk ekspor produk pertanian.
6. Ikut berperan aktif dalam menjalin kerjasama dengan KADIN / Chamber of Commerce atau situs internasional ataupun berbaur dengan agriculture Trading dan pemasaran produk pertanian online melalui berbagai website ataupun situs pertanian.
7. Mempesiapkan surat perkenalan usaha komoditi pertanian. Dalam hal ini misalnya ikut berperan serta dalam pameran internasional, maka brosur dan daftar harga agar barang yang ditawarkan kepada konsumen harus jelas disertai dengan contoh barang atau produk pertanian.
8. Mengumpulkan data dan alamat yang lengkap dari media promosi yang dipilih, khususnya yang menjadi negara-negara sasaran ekspor.
9. Mencari mitra kerjasama usaha. Perlu adanya koordinasi yang dilakukan antara pengusaha besar dan Pengusaha UKM didalam mencari pangsa pasar ekspor.
10. Menentukan dan menganalisis negara tujuan ekspor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui mutu produk (product quality), kesanggupan bahan baku, pengiriman produk (time delivery) dan sebagainya, dan apakah produk kita mempunyai daya saing didalam pasar ekspor dan mencari calon pembeli yang potensial.
Upaya peningkatan daya saing ekspor pertanian dilakukan melalui, Peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk. Serta adanya kelembagaan Petani yang teroganisir dan bantuan pembiayaan mikro sebagai mitra eksportir untuk membangun peningkatan ekspor. Produksi dunia dapat ditingkatkan jika setiap negara penghasil komoditas yang melakukanperdagangan dengan negara lain,memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Adapun manfaat keunggulan kompetitif tersebut juga tergantung pada nilai tukar perdagangan (terms of trade) antamegarapelaku perdagangan. Nilai perdagangan diukurdengan banyaknya kuantitas barang impor yang dapat diperoleh dari setiap unit barang ekspor,atau dapat pula diukur dengan menggunakan antara rasio ekspor dan impor. (Berbagai Sumber terkait: Data diolah Frans Hero Kamsia Purba)
No comments:
Post a Comment