Monday, October 29, 2012

Pengembangan Potensi Ekspor Produk Pertanian Indonesia ke Korea



Ekspor pertanian olahan yang diminati Korea Selatan dari Indonesia adalah seperti vegetables oil, produk buah-buahan olahan dari: Mango, pineapple, guava, star fruits, etc, coffee, Chocolate dan sebagainya. GDP untuk industri makanan untuk Korea Selatan sebesar 4%. Konsumsi untuk produk makanan olahan Korea Selatan seperti: Wheat Flour, Sugar, Soda, Juice, Tea, Instant Noodle (Ramyeon), processed grain, Kimchi, Soy oil, Bread, Tofu, Coffee dan sebagainya. Berdasarkan data statistik untuk jumlah Coffee Shops di Korea Selatan 31.949 buah dan jumlah restaurant sebayak 600.233 buah.
Produk-produk Indonesia yang diekspor ke Korea meliputi produk perikanan, alas kaki, karet, batu mulia, kayu, kertas, dan besi. Beberapa produk yang ditargetkan bisa segera menembus pasar Korea adalah  produk hasil pertanian, seperti buah-buahan, produk makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, tekstil dan produk tekstil, serta peralatan rumah tangga. Berdasarkan data ini bahwa peluang produk pertanian olahan dan produk rempah sangat tebuka peluang pasarnya, sehingga perlunya promosi yang lebih rutin dan kerjasama bilateral yang berkelanjutan antara Indonesia dan Korea Selatan. Sebagai contoh bahwa pada tahun 2006 total ekspor kopi ke Korea mencapai US$ 1,3 juta, meningkat menjadi US$ 1,6 juta di tahun 2007, meningkat kembali US$ 1,7 juta pada tahun 2008. Pada akhir bulan Agustus 2009 ekspor kopi Indonesia ke Korea menembus US$ 2,2 juta.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea sejak tahun 2006 hingga 2010 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami surplus dalam perdagangan.  Neraca perdagangan tahun 2010 surplus bagi Indonesia sebesar US$ 4,8 miliar, atau naik 43,1% dibandingkan dengan tahun 2009 yang tercatat surplus sebesar US$ 3,4 miliar. Sementara, untuk periode Januari-September 2011, Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 2,6 miliar, atau turun 21% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yaitu surplus sebesar US$ 3,2 miliar. Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea pada periode 2006-2010 menunjukkan surplus bagi Indonesia. Pada 2010, neraca perdagangan 2010 surplus bagi Indonesia sebesar US$ 4,8 miliar. Posisi itu naik 43,1% dibandingkan 2009 yang tercatat surplus sebesar US$ 3,4 miliar. Trend positif berlanjut pada periode Januari-September 2011 saat Indonesia surplus sebesar US$ 2,6 miliar. Sayangnya, surplus itu turun 21% dibandingkan periode yang sama pada 2010 sebesar US$ 3,2 miliar. (Berbagai sumber media terkait, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: