Thursday, July 11, 2013

Pengembangan Potensi Kacang Mete Organik Karangasem, Bali, Bersertifikat Internasional dalam Potensi Usaha Agribisnis




Menurut data secara rata sampai dengan rata, kontribusi produksi Jambu Mete Kabupaten Karangasem,  Provinsi Bali dalam lima tahun terakhir (2005-2010) adalah 75,19 % dengan kisaran antara 72,69 - 79,40%. Jambu Mete setiap tahunnya seluas 7.982.79 ha dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,83% per tahun.  Produksi mete organik Karangasem yang sudah berhasil mengantongi 2 sertifikat internasional  (IMO) di mana dunia mengakui kualitas mete Karangasem terbaik di dunia.Banyak pelaku usaha perusahaan mengincar mete Karangasem untuk bisa dipasarkan dan diolah menjadi berbagai produk olahan seperti camilan kacang mete. Untuk tahun 2009 mete organik Karangasem berhasil diekspor dengan kapasitas 107 ton, tahun 2008 sekitar 69 ton dan tahun 2007 sekitar 50 ton. Selain itu produk mete Karangasem setelah juga dipasarkan antarpulau seperti Jawa dan pasar lokal di Provinsi Bali.

Tanaman Jambu Mete di Propinsi Bali dipusatkan di Wilayah Kubu Kabupaten Karangasem. Sampai saat ini telah mencapai 6.500 Ha dengan total Produksi setahun sebanyak 2500 Ton. Sedangkan Khusus di Subak Abian Pulesari Dusun Muntig memiliki luas areal mete seluas 97,5 Ha dengan rata-rata produksi setahun mencapai 50 Ton , Desa Tulamben , Kecamatan Kubu Kab Karangsem yang telah menerapkan system Pertanian Organik Tahun 2006  dan pada tahun 2008 oleh Badan Sertifikasi Institut Marketecologi ( IMO ) Yang berkedudukan di Swiss telah mendapatkan Sertifikat Organik. lahan tanaman mete di Karangasem sekitar 8.000 hektar, sementara yang produktif sekitar 7.500 hektar tersebar di wilayah Kecamatan Kubu, Abang, Karangasem khususnya Seraya. (Sources: Data BPS, data Kab. Karangasem, data media terkait, data diolah F. Hero K. Purba).Dengan mengidentifikasi daya saing komoditas jambu mete di pasar internasional merupakan wujud nyata bahwa potensi Kabupaten Karangasem, Bali sebagai salah satu sentra mete organik yang memiliki ciri khas daerah Bali selain pariwisata juga merupakan potensi untuk pengembangan mete dalam pengembangan salah satu usaha sektor perkebunan.

No comments: