Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, yaitu, sepanjang
Januari 2014, ada lima negara eksportir utama susu sapi ke Indonesia. Kelima
negara itu adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Belgia, dan
Kanada. Dalam hal ini nilai transaksi impor susu sapi dari kelima negara itu
mencapai US$ 54,64 juta. Adapun berat yang telah diimpor sepanjang Januari 2014
ialah 12,09 juta kilogram. Amerika Serikat menjadi negara pengimpor susu sapi
terbesar dengan nilai transaksi sebesar US$ 16,37 juta dan berat 3,04 juta
kilogram. Data setiap tahun Indonesia rutin melakukan importasi susu sebesar US$
700 juta atau sekitar Rp 6,65 triliun. Saat ini kontribusi susu lokal hanya 25%
atau sebesar 1.800 ton. Saat ini pun kita masih impor susu sebesar 75% dari
kebutuhan nasional atau US$ 700 juta tiap tahun. Untuk produk Susu harus
memenuh syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media
yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya
kurang baik sehingga mempunyai masa simpan yang relatif singkat. Untuk
menangani kelebihan produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan
mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan.
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam industri susu nasional. Diperlukan
peran pemerintah untuk meningkatkan pasokan bahan baku susu nasional dengan
menggalakkan program ternak sapi. Untuk total kebutuhan bahan baku susu
tercatat 3,2 juta ton per tahun, sedangkan pasokan dari peternak hanya 690.000
ton yang dihasilkan oleh sekitar 597.135 ekor sapi perah.
Sebagai salah satu contoh dalam pengembangan
Gabungan Kelompok Ternak Makmur Agro Satwa yang berlokasi Desa Sukamekar
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Dalam membina Gapoknak ini Pimpinan
Gapoknak MAS Sentot Joko Priyono mengatakan bahwa semua prestasi yang diraihnya
tersebut merupakan keberhasilan tim yang mau bersama-sama bekerja keras dalam
mencerdaskan anak bangsa. Gapoknak MAS yang berdiri sejak Januari 2008,
berhasil mencetuskan berbagai program unggulan. Dukungan dari Pemda Sukabumi
dan Pemerintah Pusat dalam pembinaan terhadap Gapoknak ini. Adapun Program dari Gapoktan Makmur Agro Satwa
yaitu Gerimis MANDIRI (gerakan mengkonsumsi susu bagi anak usia sekolah secara mandiri).
Bekerjasama dengan karang taruna, kelompok wanita usaha, kelompok pemuda dan
PKK, program ini menghimbau agar sekolah menyelenggarakan minum susu minimal 1(satu) kali dalam seminggu. Dimana program ini bergerak
tanpa ada intervensi dari pemerintah baik
dari sisi teknis maupun pembiayaan. Gerimis
Peri (gerakan mengkonsumsi
susu di lingkungan pegawai negeri). Bekerjasama dengan PKK utuk menghimbau keluarga pegawai negeri untuk mengkonsumsi
susu murni dan olahannya minimal 1 liter dalam seminggu. Gerimis Pesta (gerakan mengkonsumsi susu di
kalangan pegawai swasta). Bekerjasama dengan PKK. Gerimis
Kawin (gerakan mengkonsumsi
susu di lingkungan karyawan industri). Bekerjasama
dengan SPSI atau kelembagaan buruh yang ada di masing-masing lokasi industri
untuk mewajibkan para karyawan atau buruh mengkonsumsi susu dan produk olahanya
yang dibiayai oleh manajemen industri yang bersangkutan dalam rangka
peningkatan kesehatan karyawan.
Menurut data Dewan Persusuan Nasional tahun 2013
ini persentase susu segar untuk memasok kebutuhan nasional diyakini menurun
dibandingkan tahun 2012. Prooduksi susu segar di tahaun 2013 diperkirakan turun
sekitar 10 -15 persen. strategi pengembangan yang seyogyanya segera
dilaksanakan adalah berkaitan dengan upaya peningkatan keunggulan daya saing
agribisnis susu segar tersebut.
Untuk proses pengolahan susu bertujuan untuk
memperoleh susu yang beraneka ragam, berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi,
tahan simpan, mempermudah pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan
nilai tukar dan daya guna bahan mentahnya. Proses pengolahan susu selalu
berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu di bidang tekologi pangan. Potensi sumberdaya alam Indonesia yang besar bagi
pengembangan agribisnis persusuan, adalah ironis jika sebagian besar dari
kebutuhan susu Indonesia masih harus diimpor. Dengan demikian, pemerintah dan stakeholder
lainnya perlu berupaya keras meningkatkan pangsa pasar (market share)
para pelaku pasar domestik dalam agribisnis persusuan Indonesia. (Source:
Berbagai Sumber media terkait, data DPN, data F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment