Produk
pohon kayu manis dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama cinnamon
dan cassia. Masing-masing dalam bentuk kulit kayu, minyak atsiri dan oleoresin.
Minyak atsiri diperoleh dengan cara penyulingan kulit kayu dan daun, sedang
oleoresin hasil ekstraksi kulit kayu dengan menggunakan pelarut organik
tertentu. Kayu manis / Casiavera asal Kerinci menguasai 80% pasar eropa, namun
harga jual kayu manis di tingkat petani belum juga terangkat. Saat ini harga
kayu manis di kerinci berkisar Rp. 5.000,- hingga Rp. 10.000 per kg, sementara
di pasar eropa harganya mencapai Rp. 205.000/kg untuk kayu manis kualitas biasa
dan Rp. 450.000/kg untuk kayu manis kualitas terbaik. (Sumber: media terkait
dan sumber Dinas terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Cassiavera/
Kayu Manis/ Kulit Manis bermanfaat untuk mengobati timbunan lemak di Hati, Anti
kanker, Antimikroba, asam urat, radang sendi dan mencegah penuaan dini. “Selain
bahan mentah untuk makanan dan minuman, produk ini juga bermanfaat untuk obat,
industry komestik, minuman keras, rokok, roti dan permen serta insdutri
pestisida. Untuk daerah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, total luas areal
penanaman kayu manis di Kab. Kerinci mencapai sekitar 30.000 hektar. Sementara
di seluruh Provinsi Sumetera Barat hanya sekitar 7.000 hektar. Demikian
terkenalnya Kab. Kerinci sebagai penghasil kayu manis, sampai-sampai nama
"Korinci" pun menjadi standar produk kayu manis di pasar dunia. Komoditi
Kayu manis termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini
diduga berasal dari Sri Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa,
Sumatera, India Barat, Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia
internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon, yang
berasal dari bahasa Yunani kinnamon. Dengan
terbatasnya kemampuan petani dalam pengembangan produk olahan kayu manis
mengakibatkan petani hanya mendapatkan keuntungan yang kecil dari hasil
penjualan. Pengolahan lebih banyak dilakukan oleh para eksportir untuk memenuhi
permintaan pasar luar negeri seperti permintaan dari Amerika, Jepang, Jerman,
Belanda, Belgia, Venezuella, Hungaria, Mexiko, Yunani, Kanada, dan Singapura
Pada tahun 2005 komposisi ekspor sebagian besar dalam bentuk kayu manis (95
persen) dan sisanya berupa bubuk kayu manis (Towaha dan Indriati, 2008). Oleh
karena itu, eksportir merupakan pihak yang menerima market share yang terbesar
dari pemasaran kayu manis/ casiavera ke luar negeri. Sebagai contoh penggunaan
kayu manis sebagai obat sudah dipatenkan di Amerika Serikat dengan merk dagang
Cinulin. Cinulin digunakan untuk menjaga kadar gula penderita diabetes melitus,
yakni mereka yang tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin. Dalam hal ini budidaya
tanaman kayu manis, pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting karena hal
ini menyangkut perkembangan bibit yang anda tanamkan. Diharapkan kayu manis
sebagai salah satu komoditas agribisnis yang potensial dalam pengembangannya.
No comments:
Post a Comment