Wednesday, February 4, 2015

Potensi Buah Indonesia Peluang dan Tantangan dalam Pengembangan dan Pemasaran





Potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat mendukung untuk pengembangan buah-buahan tropis menjadi komoditas unggulan. Varietas buah-buahan Indonesia tidak kalah dengan varietas buah buahan dari negara lain. Dalam hal ini diperlukannya strategi khusus didalam mempromosikan  exotic fruit buah Indonesia. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap pertumbuhan ekspor buah eksotis lain yang naik cukup signifikan adalah salak senilai US$1,74 juta pada 2013 dari US$1,24 juta tahun sebelumnya. Ekspor manggis anjlok menjadi US$5,73 pada 2013 dari US$17,4 juta pada 2012, sedangkan ekspor mangga turun menjadi US$1,4 juta pada 2013 dari US$2,1 juta pada 2012.Komoditas buah-buahan Indonesia yang menjadi unggulan sert mempunyai pasar di luar negeri di antaranya manggis, mangga, melon dan semangka yang saat ini tinggi permintaan dari sejumlah negara, di antaranya melon dan semangka ke Malaysia, Singapura dan Hongkong. Kompetisi persaingan menghadapi era pasar bebas dengan masuknya buah-buahan impor, Indonesia harus mampu bersaing dengan buah-buahan buahan Impor dengan mengandalkan unggulan buah lokal spesifik. Potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat mendukung untuk pengembangan buah-buahan tropis menjadi komoditas unggulan. Varietas buah-buahan Indonesia tidak kalah dengan varietas buah buahan dari negara lain. Dalam hal ini diperlukannya strategi khusus didalam mempromosikan  exotic fruit buah Indonesia.

Berdasarkan data pada tahun 2011, ekspor  10 buah tropis Indonesia tersebut di atas mencapai 207.015 ton (USD 218,892,148) atau 92.83% dari total ekspor buah Indonesia sebesar 223.011 ton (USD 241,582,615), sedangkan impor 10 jenis buah tersebut mencapai  261.924 ton (USD 249,921,234) atau 31.48% dari total impor buah Indonesia 832.080 ton (USD 856,239,577). Tren produksi dan ekspor dan impor buah Indonesia terus meningkat, yakni masing-masing 6.8% dan 19.0% per tahun. Produktivitas buah-buahan tropis Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara kompetitor utamanya, karena buah tropis Indonesia diusahakan oleh petani dengan skala usaha yang relatif kecil (kurang dari 1 Ha) di lahan pekarangan, teknologi sederhana dan manajemen sederhana. Indonesia hanya membeli tidak lebih dari 0,6% ekspor buah dunia. Bahkan, negara-negara Asia Tenggara seluruhnya hanya membeli 2% dari ekspor buah dunia. Pengimpor buah terbesar adalah negara-negara Uni Eropa (43%); Amerika Serikat (16%); Federasi Republik Rusia (5%); negara tetangga Uni Eropa (6%); Jepang (4%), dan negara-negara di Afrika, Asia Barat, Timur Tengah, Canada, China, Amerika Latin, dan yang lain (24%). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi masalah produk buah-buahan Indonesia yang menjadi kendala yaitu: mutu standarisasi produk, keamanan pangan, budidaya tanaman yang baik, penangangan pasca panen dan promosi dan pengembangan pasar. Sistem perdagangan bebas menuntut adanya sistem produksi yang efisien dan mutu yang baik. Tentunya dengan dukungan potensi alam dan potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat besar untuk pengembangan buah-buahan tropis Indonesia menjadi komoditas unggulan. Indonesia memiliki buah-buah lain yang potensial dikembangkan, seperti jeruk, pisang, rambutan, mangga, manggis, pepaya dan nanas yang memiliki keunggulan komparatif untuk dikembangkan dan potensi pasar yang sangat banyak dibutuhkan baik domestik maupun pasar Internasional. (Sources: Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: