Friday, June 11, 2010

Pengembangan Potensi Akses Pasar Produk Ekspor Indonesia ke Perancis

Menurut data neraca perdagangan Indonesia - Perancis dalam Hubungan / kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dengan Perancis Selatan cukup baik dengan surplus perdagangan di pihak Indonesia. Kecuali pada tahun 2007, perdagangan Indonesia minus sebesar Euro 16.028.608. Hal tersebut terjadi akibat besarnya ekspor Perancis Selatan ke Indonesia di bidang industri aeronatika dan peralatan berat. Ekspor industri pesawat dan suku cadangnya mencapai Euro.80.205.990 (ekspor tahun 2006 hanya bernilai Euro.16.188.000). Jenis pesawat yang dibeli Indonesia tersebut antara lain : Helikopter jenis Super Puma dan jenis Colibri dari perusahaan Eurocopter; pembelian pesawat komersial Airbus seri A320 untuk maskapai penerbangan nasional; serta peralatan elektronika/radar; dll, untuk kelengkapan kapal TNI-AL dari perusahaan Thales di kota Nice. Selain itu masih ada rencana pembelian Helikopter EC-725 dari Eurocopter. Perancis merupakan salah satu ekonomi terbesar dunia, menempati urutan ke 4 sesudah USA, Jepang dan Jerman.Berdasarkan data dari Kantor Duane Perancis, ekspor Perancis Selatan ke Indonesia tahun 2007 bernilai € 166,449,921, sementara impor Perancis Selatan dari Indonesia sebesar € 150,421,313.Pada kuartal I tahun 2008 ini, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Perancis Selatan sebesar Euro 99.714.647, dengan nilai ekspor Indonesia ke Perancis Selatan sebesar Euro.63.113.366 dan nilai impor Indonesia dari Perancis Selatan sebesar 36.601.281 Untuk bidang perikanan ekspor Indonesia ke Perancis tahun 2008 hampir 43 juta dollar AS, sebagian besar adalah berupa udang beku, yakni lebih dari 32 juta dollar AS. Produk ekspor lain yang agak signifikan adalah ikan beku, kekerangan dan ikan hias.Ikan beku yang diminta sebagian besar berupa tuna dan ikan air tawar yang permintaannya cenderung meningkat. Jenis kekerangan adalah termasuk siput darat atau bekicot. Sedangkan ikan hias yang diminati negara tersebut diantaranya adalah ikan cupang.

Ekspor Indonesia ke Uni Eropa (27 negara) tidak lebih banyak dari jumlah ekspor Indonesia ke mitra dagang lainnya seperti China dan Jepang. Namun demikian, neraca perdagangan Indonesia dengan Jerman 4 bulan pertama mengalami defisit sebesar 14,4 miliar dolar AS. Adapun dengan Prancis dan Inggris, neraca perdagangan masih positif atas surplus. Berdasarkan Data BPS menunjukan, ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada bulan April 2010 sebesar 793,4 juta dolar AS, turun dibanding Maret sebesar 749,7 juta dolar AS. Dari jumlah tersebut, hanya 3 negara yang mempunyai kontrbusi besar yakni Jerman, Prancis, dan Inggris. Ekspor ke Jerman pada April mencapai 230 juta dolar AS, turun dibanding Maret 249,9 juta dolar AS. Adapun ekspor ke Prancis pada April mencapai 115,3 juta dolar AS, naik dibanding Maret sebesar 71,5 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor ke Inggris pada April mencapai 93,3 juta dolar AS, naik dibanding Maret 70,3 juta dolar AS. Tantangan dan peluang akses pasar untuk negara Perancis ini merupakan suatu peluang bagi Indonesia, apabila menerapkan standar mutu serta memperhatikan standar orientasi ekspor pasar salah satu negara Eropa tersebut. Untuk akses pasar Perancis sangat potensial dan strategis. Perancis merupakan salah satu negara terbesar di Eropa Barat dengan populasi mencapai 64,06 juta jiwa dan PDB per kapita lebih dari 32.800 dolar AS tahun 2009. Perancis juga merupakan pasar potensial Indonesia yang perlu terus digarap, berdasarkan data World Trade Atlas (2009), dari sisi impor Perancis dari Indonesia tahun 2009 tercatat sebesar 1.689,81 juta dolar AS sedangkan ekspor Perancis ke Indonesia tahun yang sama 1.194,23 juta dolar AS . (sources, cybernews, KBRI Paris, Perancis,berbagai sumber data, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: