Tuesday, June 5, 2012

Membangun Bangsa dalam Mengatasi Penanggulangan Pengangguran (Pro Job) dan Kemiskinan (Pro Poor)


Apabila semakin banyaknya entrepreneur, maka semakin banyak lapangan pekerjaan yang tercipta. Dengan demikian, pengangguran pun akan semakin sedikit. Hal ini pun akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara ini. Jika masalah pengangguran yang demikian menjadi masalah dalam pertumbuhan serta berlarut-larut maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial. Bahkan yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik. Hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya Kemiskinan. Wirausaha adalah salah satu solusi dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Permasalahannya dimana akses seumber modal yang harus didapat sebelum terjun ke dunia usaha? Bagaimana Kita memulai Usaha Tanpa Memilik Modal? Kita bisa memiliki usaha tanpa harus punya modal. Ada beberapa jalan yang bisa kita tempuh. Pertama, menjadi perantara. Caranya dengan melibatkan diri dalam pemasaran sebagai marketing agen, menjual barang orang dengan cara konsi nyasi yaitu orang titip barang, dan baru bayar ketika barang laku. Setelah modal terkumpul baru buka sendiri. Kita juga bisa mulai usaha tanpa modal, dengan menjadi makelar, dengan berani bertindak, komitmen dan bergabunglah dengan orang-orang yang kaya dan sukses. Sesungguhnya tekad dan semangat jiwa yang mendidik untuk berbuat untuk diri sendiri.

Fundamental dan pola cara berpikir bangsa kita untuk mencapai kesejahteraan hidup adalah: Pertama, mengubah mental buruh/pegawai menjadi mental menciptakan tenaga kerja. Pada kenyataan mental bangsa ini masih ingin menjadi pegawai/buruh. Secara nyata untuk meluluskan anaknya menjadi pegawai negeri, banyak orangtua harus menjual tanah dan barang berharga, padahal hail tersebut bias menjadi modal untuk melakukan usaha. (Berbagai sumber terkait, BPS, data artikel, data diolah F. Hero K Purba). Ketika ditanya mengapa tidak mencoba mencari peluang usaha yang lebih baik seperti ber-usaha sendiri, jawabannya adalah selalu sama dan klasik, “Modal” usaha apa?” Wirausaha/ Entreneurships mengacu pada karakter orang yang selalu ingin mengembangkan nilai tambah dari apa pun, jadi tidak berarti dia harus pengusaha. Jika menggunakan suatu ukuran, maka entrepreneur yang ada di Indonesia baru mencapai 0,18 persen dari jumlah penduduk. Jumlah pengusaha sukses yang bisa ikut menggerakan ekonomi Indonesia baru mencapai 1,56% dari total penduduk 237 juta jiwa, yaitu sebanyak 3,74 juta. Angka tersebut naik signifikan dari jumlah tiga tahun lalu sebanyak 576 ribu pengusaha. Pengangguran dan kemiskinan dapat diatasi dan wirausaha itu sendiri. Juga diperlukan suatu tekad dan karateristik pribadi seseorang jika Ia ingin melakukan suatu usaha tidak hanya bermentalkan pekerja tetapi memiliki individualime yang tinggi sebagai seorang entrepreneur. Jika kita bias menyadari berbagai peluang usaha yang ada didepan kita pada pasar global sekarang ini, dan bagaimana kita memanfaatkan situasi yang ada dengan membaca dari kaca mata bisnis tantangan tersebut.

No comments: