Berdasarkan tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Angka pengangguran global secara resmi masih mencapai 205 juta pada 2010, tidak berubah dari tahun 2009 dan 27,6% lebih tinggi dari angka menjelang krisis ekonomi global pada 2007. Akibat jangka panjang akan mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita suatu negara. Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang sangat memprihatinkan, banyaknya jumlah pengangur yang ada dapat menimbulkan masalah di keluarga dan masyarakat, seperti menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dan dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat juga menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kilas balik berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Bayangkan, pada tahun 1997 jumlah penganggur terbuka mencapai 4,18 juta. Selanjutnya, pada 1999 (6,03 juta), 2000 (5,81 juta), 2001 (8 juta), 2002 (9,13 juta), 2003 (11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran menunjukan pada 2001: usia kerja (144,033 juta), angkatan kerja (98,812 juta), penduduk yang kerja (90,807 juta), penganggur yang terbuka (8,005 juta), setengah penganggur terpaksa (6,010 juta), setengah penganggur sukarela (24,422 juta)
Berdasarkan informasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) hampir 75 juta anak muda atau 12,7 persen orang berusia 15 sampai 24 tahun akan keluar dari pekerjaan tahun ini, naik dari 12,6 persen pada 2011. Total pengangguran merayap naik menuju 75,4 juta pengangguran pada 2009 ketika krisis keuangan menyebabkan jumlahnya melonjak. (Berbagai sumber terkait, data ILO, artikel sumber data newspaper, detik, data diolah F. Hero K. Purba).
Untuk itu perlunya penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dalam memberikan solusi dan mengatasi hal ini. Dalam hal ini menurut data ada berbagai cara mengatasi pengangguran, yaitu: Pertumbuhan Ekonomi, Peningkatan dalam Mobilitas Tenaga kerja dan Moral Pekerja, Penyediaan layanan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja, Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah, Program Pelatihan Tenaga Kerja dan Pendidikan, Pendidikan Kewirausahaan melalui entrepreneurships/ Wiraswasta. Dan yang merupakan solusi focus adalah enterpreneur di suatu negara memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan negara tersebut, yaitu : (1) Solusi bagi dirinya sendiri, karena mereka tidak perlu menganggur dan mereka adalah pencipta kerja / mencreate lapangan kerja bagi dirinya sendiri; (2) solusi bagi sesamanya, karena dari pekerjaan yang mereka ciptakan akan memberikan pekerjaan bagi yang lain; (3) solusi bagi komunitasnya, karena dari daya inovasi kreatifitasnya akan dapat merubah sumber daya menjadi produk yang dibutuhkan masyarakat luas; (4) solusi bagi Negara. Hal ini yang perlu kita lakukan dengan melihat berbagai kebijakan dan solusi yang ada serta berupaya dalam membangun kebersamaan diberbagai sektor.
No comments:
Post a Comment