Thursday, August 23, 2012

Pemanfaatan Potensi Minyak Atsiri Litsea Cubeba (Mei Chang) / Kilemo


Litsea Cubeba (Mei Chang) merupakan sebuah pohon tropis kecil yang hijau, dengan daun lemon harum wangi dan bunga, dan buah lada kecil berbentuk. Akar dan batang telah digunakan selama berabad-abad oleh orang Cina untuk mengobati gangguan pencernaan, sakit punggung bawah, menggigil, sakit kepala dan mabuk perjalanan. Penelitian modern telah menunjukkan bahwa hal itu mungkin berguna dalam mengobati aritmia jantung. Litsea Minyak Esensial Cubeba berasal dari China, dan dikukus disuling dari buah. Litsea Cubeba Essential Oil diperoleh dari lada-seperti buah-buahan kecil dari pohon, ini adalah minyak, menyegarkan dan merangsang semangat esensial dengan sifat antiseptik, karminatif dan penyembuhan. Litsea Cubeba (Mei Chang) minyak esensial sering digunakan untuk membantu menghilangkan perut kembung dan gangguan pencernaan, dan untuk mengobati gangguan kulit seperti jerawat, dermatits, kulit berminyak dan bintik-bintik. Hal ini juga dianggap berguna dalam kasus stres saraf, tekanan darah tinggi dan aritmia. Digunakan dalam bak mandi atau shower Litsea cubeba dapat membantu mengencangkan jaringan dan pengurangan selulit dan membantu membersihkan sistem.

Tumbuhan Litsea cubeba tumbuh menyebar di Asia Tenggara, Asia bagian timur (Indochina), dan dibudidayakan dalam skala kecil di Formosa dan Jepang (Prommeger et al., 2005), Cina bagian selatan, khususnya provinsi Guangxi dan Zhejinang, dan Sichuan (Song et al., 2000; Yu et al., 2007). Krangean juga dijumpai di pegunungan Taiwan (Cheng and Cheng, 1983; Lin et al., 2007), di Thailand yang dikenal dengan nama chakhai-ton atau takhrai-ton (Phupan et al., 2002; Baker, 1997; Ko-Ko, 2009), bagian timur laut India (Kotoky et al., 2007), tumbuh liar di Korea, Vietnam dan Indonesia (Wiart, 2006). Di Indonesia krangean tumbuh liar secara berkelompok di lereng-lereng gunung di Sumatera, Kalimantan, dan seluruh Jawa pada ketinggian 700-2300 m dpl (Heyne, 1987; FAO, 1995). Di Aceh dapat dijumpai di Tripa Peat Swamp Forest Kawasan Ekosistem Lauser Aceh (Rahayu et al., 2010), dan Sumatera Utara (Hasairi, 1994). Saat ini, keberadaan krangean semakin langka, terutama karena penebangan pohon untuk tujuan penyulingan dan pembuatan arang oleh penduduk (Kayang et al., 2009), dan belum adanya upaya budidaya (Rahmawati, 2004). Selain itu tumbuhan ini memiliki daya regenenerasi yang rendah karena rendahnya tingkat survival seedling (Baker, 1997). Selama 20 tahun terakhir, spesies ini telah mengalami penurunan jumlah hingga sepertiganya (Kayang et al., 2009). Minyak Kilemo / Litsea Cubeba Oil sangat potensial pemanfaatannya untuk minyak atsiri dan pengolahan atsiri dari Litsea Cubeba Oil merupakan salah satu minyak atsiri yang banyak juga di pasaran tetapi dalam pemasarannya belum banyak familiar diketahui banyak orang secara global. Potensi pengolahan Litsea Cubeba Oil / Kilemo ini harus diperhatikan dalam penggunaannya secara maksimal. (Sources data Balitkes Obat, Harto Widodo, Yuli W, data artikel, data diola F Hero K. Purba)

No comments: