Kinerja ekspor Indonesia menurut data BPS menyebutkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi mengalami peningkatan. Pada 2007, nilai ekspor US$ 944,24 juta atau naik drastis dibandingkan 2003 sebesar US$ 434,6 juta. Sedangkan nilai ekspor Arab Saudi ke Indonesia sebesar US 367,3 juta pada 2007 juga naik sebesar US$ 173,7 juta. Arab Saudi adalah negara utama di Timur Tengah dengan penduduk sekitar 23 juta jiwa dimana 6 juta diantaranya adalah warga asing yang umumnya adalah pekerja dari berbagai negara, termasuk sekitar 600.000 dari Indonesia.
Penghasilan utama negeri tersebut adalah minyak bumi. Pada akhir tahun 2007, Arab Saudi mencatat pendapatan dari minyak yang sangat besar senilai SR $ 754.4 miliar (US $ 201.1 miliar), naik 7.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai penghasilan tersebut setara dengan 118% GDP Uni Emirat Arab pada tahun 2006, atau empat kali lipat GDP negara Qatar. Keuntungan Arab Saudi dari produksi minyak sekitar 9 juta barel per hari tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring melonjaknya harga minyak dunia dibandingkan dengan harga minyak pada tahun 2007. Arab Saudi merupakan negara produsen dan pengekspor komoditi non-migas. Pada tahun 2007, prosentase nilai ekspor non-migas Arab Saudi mencapai 12,4% dari seluruh ekspor Saudi. Pada tahun yang sama, ekspor non-migas Saudi meningkat 25% dengan nilai SR 106.8 miliar (US $ 28,5 miliar) dibandingkan pada tahun 2006 senilai SR 85.5 miliar (US $ 22.8 miliar).
Untuk mengetahui gambaran bagaimana negara-negara lain berhasil mendapatkan peluang keuntungan dari Arab Saudi dapat dilihat melalui statistik nilai impor Arab Saudi tahun 2006 dari 10 negara mitra dagang utama sebagai berikut: (1) Amerika Serikat SR 37,8 miliar (US$ 10,08 miliar); (2) Cina SR 22,3 miliar (US $ 5,9 miliar) ; (3) Jerman SR 21,2 miliar (US $ 5,6 miliar); (4) Jepang SR 21,1 miliar (US $ 5,6 miliar); (5) Italia SR 10,5 miliar (US $ 2,8 miliar); (6) Inggris SR. 10,3 miliar (US $ 2,7 miliar); (7) Perancis SR 10,08 miliar (US $ 2,68 miliar); (8) Korea Selatan SR 9,9 miliar (US $ 2,6 miliar); (9) India SR 9,8 miliar (US $ 2,6 miliar); (10) Australia SR 7,7 miliar (US $ 2,06 miliar). Total impor dari 10 negara di atas SR 161 miliar (US $ 42,9 miliar); sedangkan impor dari negara-negara lain senilai SR 100,3 miliar (US $ 26,77 miliar). Impor Arab Saudi tahun 2006 dari negara-negara Asia Tenggara adalah sebagai berikut: Thailand SR 4, 9 miliar (US $ 1,3 miliar); Singapura SR. 3 miliar (US $ 805 juta); Indonesia SR. 2,3 miliar (US $ 627 juta); Malaysia SR 2,2 miliar (US $ 588 juta); Vietnam SR 233 juta (US $ 62 juta); dan Kamboja SR 6,7 juta (US $ 1,8 juta). (Sumber KBRI Saudi Arabia, BPEN, Departemen Perdagangan, data terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Penghasilan utama negeri tersebut adalah minyak bumi. Pada akhir tahun 2007, Arab Saudi mencatat pendapatan dari minyak yang sangat besar senilai SR $ 754.4 miliar (US $ 201.1 miliar), naik 7.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai penghasilan tersebut setara dengan 118% GDP Uni Emirat Arab pada tahun 2006, atau empat kali lipat GDP negara Qatar. Keuntungan Arab Saudi dari produksi minyak sekitar 9 juta barel per hari tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring melonjaknya harga minyak dunia dibandingkan dengan harga minyak pada tahun 2007. Arab Saudi merupakan negara produsen dan pengekspor komoditi non-migas. Pada tahun 2007, prosentase nilai ekspor non-migas Arab Saudi mencapai 12,4% dari seluruh ekspor Saudi. Pada tahun yang sama, ekspor non-migas Saudi meningkat 25% dengan nilai SR 106.8 miliar (US $ 28,5 miliar) dibandingkan pada tahun 2006 senilai SR 85.5 miliar (US $ 22.8 miliar).
Untuk mengetahui gambaran bagaimana negara-negara lain berhasil mendapatkan peluang keuntungan dari Arab Saudi dapat dilihat melalui statistik nilai impor Arab Saudi tahun 2006 dari 10 negara mitra dagang utama sebagai berikut: (1) Amerika Serikat SR 37,8 miliar (US$ 10,08 miliar); (2) Cina SR 22,3 miliar (US $ 5,9 miliar) ; (3) Jerman SR 21,2 miliar (US $ 5,6 miliar); (4) Jepang SR 21,1 miliar (US $ 5,6 miliar); (5) Italia SR 10,5 miliar (US $ 2,8 miliar); (6) Inggris SR. 10,3 miliar (US $ 2,7 miliar); (7) Perancis SR 10,08 miliar (US $ 2,68 miliar); (8) Korea Selatan SR 9,9 miliar (US $ 2,6 miliar); (9) India SR 9,8 miliar (US $ 2,6 miliar); (10) Australia SR 7,7 miliar (US $ 2,06 miliar). Total impor dari 10 negara di atas SR 161 miliar (US $ 42,9 miliar); sedangkan impor dari negara-negara lain senilai SR 100,3 miliar (US $ 26,77 miliar). Impor Arab Saudi tahun 2006 dari negara-negara Asia Tenggara adalah sebagai berikut: Thailand SR 4, 9 miliar (US $ 1,3 miliar); Singapura SR. 3 miliar (US $ 805 juta); Indonesia SR. 2,3 miliar (US $ 627 juta); Malaysia SR 2,2 miliar (US $ 588 juta); Vietnam SR 233 juta (US $ 62 juta); dan Kamboja SR 6,7 juta (US $ 1,8 juta). (Sumber KBRI Saudi Arabia, BPEN, Departemen Perdagangan, data terkait, data diolah F. Hero K. Purba).
Sementara itu Untuk produk Edible fruit, nuts, peel of citrus fruit, melons, impor Saudi Arabia pada tahun 2005 sebesar US$. 520,1 juta. Adapun pemasok utama adlah Mesir sebesar US$. 136,3 juta, Afrika Selatan sebesar US$. 50,7 juta, Chile sebesar US$. 46,2 juta dan Philippina sebesar US4. 44,2 juta, Vietnam diurutan ke 23 dengan nilai sebesar US$. 1,7 juta, Thailand diurutan ke 25 dengan nilai US$. 1,3 juta dan Indonesia diurutan ke 32 dengan nilai sebesar US$. 814 ribu dan Malaysia diurutan ke 40 dengan nilai sebesar US$. 361 ribu.
Untuk produk Cereal, Saudi Arabia mengimpor dari dunia pada tahun 2005 sebesar US$. 1,8 jmilyar, dengan negara pemasok utama adalah India dengan nilai US$. 424,8 juta, Ukraine sebesar US$. 299,5 juta, German dengan nilai sebesar 214,6 juta dan Thailand menempati urutan ke 11 dengan nilai sebesar US$. 22,6 juta, Malaysia diurutan ke 30 dengan nilai US$. 124 ribu dan Viet nama diurutan ke 34 dengan nilai US$. 59 ribu. Produk animal, vegetable fats and oils, cleavage products etc, Saudi Arabia impor dari dunia sebesar US$. 377,2 juta dimana negara pemasok utama adalah UAE dengan nilai sebesar US$. 92,7 juta, Malaysia US$. 86,7 juta, Oman sebesar US$. 56,7 juta, USA sebesar US$. 52,3 juta, Ukraine sebesar US$. 21,4 juta, Indonesia sebesar US$. 9,4 juta dan Singapura sebesar US$. 8,7 juta. Produk Meat, fish and seafood food preparations nes., impor Saudi Arabia dari dunia untuk produk ini pada tahun 2005 sebesar US$. US$. 84,4 juta dengan negara pemasok utama adalah Thailand sebesar US$. 32,0 juta, Indonesia sebesar US$. 7,3 juta, Brazil sebesar US$. 5,6 juta dan Jepang sebesar US$. 5,4 juta. Sedangkan Philipina menempati urutan ke 10 dengan nilai sebesar US$. 1,9 juta dan Malaysia diurutan ke 19 dengan nilai sebesar US$. 235 ribu. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk menjlin kerjasama yang lebih baik lagi dengan negara Saudi Arabia, serta untuk menggali peluang yang ada melalui peningkatan kerjasama masih terbuka lebar.
No comments:
Post a Comment