Tuesday, May 1, 2012

Peluang Pasar Pertanian Indonesia dalam Persaingan Global


Dengan adanya dampak arus globalisasi dalam bidang pertanian adalah ditandai dengan masuknya produksi pertanian impor yang relatif murah karena diproduksi dengan cara efisien dan pemberian subsidi yang besar pada petani di negara asalnya, produk tersebut membanjiri di pasar-pasar domestik di Indonesia. Sumber pertumbuhan utama sektor agrobisnis masih mengandalkan konsumsi swasta, dan sedikit dipacu dengan pengembangan teknologi, namun keadaan ini mempunyai sisi positif karena pertumbuhannya tidak perlu memberatkan pembelanjaan pemerintah. Sektor pertanian khususnya agribisnis yang kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat (khususnya masyarakat petani), maka dipandang perlu adanya keberanian untuk melakukan terobosan baru serta percobaan penelitian yang lebih intensif dan nyata baik didalam pengembangan teknologi dan pemasaran hasil pertanian.

Mengembangkan dan memasarkan produk agribisnis menyebabkan tidak terpenuhinya baik kebutuhan domestik maupun peluang ekspor produk agribisnis berkualitas dan kontinuitas. Dimana yang menyebabkan defisit neraca perdagangan Indonesia yang kemudian menjadi salah satu faktor utama pemacu krisis yang berlangsung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu ditelusuri langkah terobosan strategis guna meningkatkan kinerja pemasaran produk baik pasar domestik maupun di pasar internasional. Untuk menuju kunci keberhasilan untuk meningkatkan daya saing yaitu memperbaiki kualitas dan mutu produk agribisnis untuk memenuhi standar permintaan negara tujuan ekspor.

Keterbatasan informasi pasar dan channel distribution (penyaluran pemasaran) akan berakibat pada banyak hal yaitu tidak diserapnya produk oleh pasar dengan optimal karena pengusaha agribisnis tidak bisa: menggambarkan ukuran, struktur dan perilaku konsumen sasaran, rencana posisi produk di pasar, market share dan estimasi penjualan produk pertanian untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini yang perlu diperhatikan didalam mengambil suatu kebijakan dan langkah baru pengembangan sektor pertanian Indonesia. Persaingan dalam era liberalisasi ekonomi dan perdagangan, tentunya koperasi dan ekonomi rakyat semakin menghadapi tantangan hebat. Langkah-langkah penguatan ekonomi seperti yang dikemukakan di atas harus segera dilakukan. Namun yang paling penting diantisipasi oleh kegiatan koperasi dan ekonomi rakyat adalah jaringan informasi terhadap akses produksi, pasar, distribusi, permodalan, bahan baku, dan lainnya. (Berbagai sumber terkait, media, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: