Wednesday, May 23, 2012

Perkembangan Bisnis Waralaba /Franchise dalam Persaingan Bisnis


Untuk usaha waralaba di Indonesia dikarenakan banyaknya calon pengusaha yang berkeinginan untuk membuat usaha sendiri. Dalam bisnis franchise / waralaba juga merupakan salah satu bisnis yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam perkembangan perekonomian negara. Saat ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia diperkirakan semakin pesat di masa mendatang dan sanggup mencapai 10 % - 15% per tahun. Investasi pada Franchise/ waralaba ke berbagai unit usaha berberapa usaha tersebut antara lain:

1. Franchise / Waralaba Makanan Siap saji
2. Franchise / Waralaba Mini Market (Misalnya: Indomaret, Indoalpha Yomart, Alfamart dan lain-lain)
3. Franchise / Waralaba Otomotif (Seperti Motor Bridal, Shop Drive dan lain-lain)
4. Franchise / Waralaba Percetakan
5. Serta Franchise / Waralaba lainnya

Franchising atau Waralaba atau dari bahasa Perancis untuk kejujuran atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa. (Sumarsono, 2009) Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan Franchisor dan Franchisee. (Sumarsono, 2009). Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha yang dimilikinya. Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Dalam memulai rencana untuk waralaba pelajari informasi mengenai bisnis franchise yang meliputi informasi alamat dan kontak perusahaan, profil bisnis serta proposal franchise yang tersedia pada masing-masing franchisor (pemberi waralaba) dan temukan bisnis franchise mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Berdasarkan data bahwa pada tahun 1997, terjadi krisis moneter di Indonesia. Pada saat ini, diikuti oleh krisis ekonomi dan politik di Indonesia pada tahun 1998 yang mengakibatkan jatuhnya industri franchise di Indonesia. Banyak franchisor asing yang meninggalkan Indonesia dan hampir sekitar 500 outlet yang tutup oleh karena kondisi yang tidak mendukung ini. Pada saat itu, jumlah franchise dari luar negeri yang beroperasi di Indonesia menurun dari 230 hingga 170-180 franchise. Tetapi justru pada saat ini, franchise lokal mulai memadati pasar franchise Indonesia dari 30 meningkat hingga 85 merek produk yang berkembang. Menurut data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menargetkan pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Tanah Air tahun depan berkisar antara 2% – 3%. Pertumbuhan usaha waralaba ini lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan business opportunity (BO) yang ditargetkan sebesar 10% hingga 12%.Perkembangan waralaba di Indonesia. Penyelenggaraan waralaba diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2008. Perhitungan pertama, sebagaimana dikutip sebuah media tabloid, Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali) menyebut omzet waralaba pada 2011 sebesar Rp. 120 triliun. Wali memprediksi, omzet perusahaan waralaba tahun 2012 menyentuh Rp 144 triliun. Nilai tersebut naik 20% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 120 triliun. Per November ini nilainya sudah Rp 110 triliun miliar. Menurut data Pertumbuhan waralaba, baik sisi jumlah maupun omzet, tiap tahun berkisar 10-15 persen. Tahun 2011, omzet waralaba berkisar Rp 220 triliun, sebuah angka yang cukup fantastis. Meski tumbuh subur dalam berbagai usahanya, pengaturan waralaba masih belum memadai. (Berbagai sumber terkait Franchise, bursafranchise, kompas, media, articles data diolah F. Hero K. Purba).

No comments: